8🔺️ jimin

874 78 0
                                    

Senin,- -,-

  Upacara yang membuka kegiatan sekolah hari ini, panasnya terik matahari malah membuat siswa siswi semakin bad mood.

   "Eh itu yang rambut pirang namanya siapa?"

    "Oh dia? Itu rose, anak kelas 10 ipa"

     "Eh gila cakep banget, gw suka pandangan pertama ini" ucap wakil ketua osis itu.

     "Yaudah lah coba aja pdkt" ucap suho.

     "Doain gw ya bro" ucap pria itu sambil menepuk punggung suho.

    "Dimohon para osis untuk merazia kaos kaki pendek, sepatu berwarna, dan yang tidak memakai topi" ucap kepala sekolah dari atas mimbar.

    Para osis pun berjalan menuju adek2 kelas mereka, yang merasa akan terazia sepertinya jantungnya udah mau copot.

   Pria tadi sengaja berjalan ke arah barisan rose, matanya tak bisa lepas dari gadis itu.

   Ia berjalan pelan2 agar tidak mencurigakan, dan melihat2 kebawah siapa tau ada yang bisa dirazia.

   Tepat di depan rose, pria itu menatapnya dan melihat kekaki rose, ia langsung berlutut dan mengikat tali sepatu rose.

   Rose yang melihat itu langsung kaget, tapi untung saja ia tak menendang kakak2 osis itu.

   "Kecelakaan fatal bisa dimulai dari hal yang kecil loh" ucap pria itu sambil melemparkan senyuman manisnya ke arah rose.

    "O-oh maaf kak saya lupa, ma-makasih" ucap rose malu.

    "Iya gapapa, lain kali hati2 ya" ucap pria itu dan pergi.

   Jantungnya sudah berdegub sangat kencang, mukanya merah, kakinya terasa lemas.

   Sedangkan disisi lain ada pria yang menatap osis itu datar, dengan tangan yang dimasukkan dalam saku.

  "Woi lu osis kan?" Tegur jimin ke salah satu kakak kelasnya yang osis yang sedang merazia.

  Yang merasa terpanggil menatap jimin bingung, baru pertama kali ini ada adek kelas yang berani mengatakan hal seperti itu ke kakak kelas.

   "Siapa nama osis yang itu?" Tanya jimin sambil menunjuk ke arah pria yang barusan mengikat tali sepatu rose.

   "Dia chanyeol, wakil ketua osis"

   "Bilangin ke dia, ga usah sok ganteng, muka kayak tai lalat kecoa aja sok ganteng" ucap jimin.

    "Tunggu lu bilang apa?" Osis itu belajalan ke arah jimin, tinggi mereka setara osis itu menatap tajam jimin.

    "Kenapa? Kuping lu budeg? Perlu gw ulang?" Ucap jimin datar.

    Osis itu mendorong bahu jimin.

    "Lu masih ade kelas aja belagu ya!"

    Jimin tertunduk, mukanya merah menahan emosi yang sudah mengebu2.

   "Kenapa lu nunduk!? Takut lu? Baru takut sekarang lu?" Keadaan mulai kacau, anak2 yang kepo mendatangi mereka berdua.

    Osis itu mendorong kedua bahu jimin kencang.

    Jimin membuka seragamnya dan menyidakan baju kaos lengan pendek hitamnya.

   Ia menggulung bajunya itu di tangan kanannya seperti sarung tinju.

   "Hah mau gaya lu!?" Osis itu menampar jimin.

1 detik

2 detik

Thantophobia (kjn-kty-myg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang