2.

19.6K 1.5K 40
                                    

"Aku sama kak Eja itu perpaduan yang cocok loh..."

"Kak Eja!" panggilan yang lebih terdengar teriakan melingking dari Arga membuat gue merapalkan beberapa jenis doa ㅡtermasuk jenis doa mau makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Eja!" panggilan yang lebih terdengar teriakan melingking dari Arga membuat gue merapalkan beberapa jenis doa ㅡtermasuk jenis doa mau makan.

Kenapa gue tau itu suara dari adik kelas gue yang populer itu?

Ya karna belakangan ini dia yang mengisi pendengaran gue dengan suara cemprengnya itu disaat pagi maupun sore.

"Kak Eja baru dateng?" tanya Arga sambil berjalan disebelah sisi kanan gue.

"Kesiangan ya kak?" tebaknya sok tau yang langsung membuat gue merotasikan kedua bola mata gue malas.

Kebiasaan nih anak ya, satu pertanyaan belum dijawab eh udah ngajuin pertanyaan lain aja. Bahkan kuis dari guru pun membutuhkan waktu untuk mencari jawaban.

Heol.

"Bisa nggak sih lo itu nggak ngintilin gue melulu?" ujar gue dengan ketus, sambil memasuki kelas gue. Disana ada Yoga yang juga belakangan ini selalu menatap gue dengan terheran-heran.

Mungkin, di otak sepertiganya itu si Yoga bertanya-tanya bagaimana bisa makhluk sepopuler Arga kenal gue.

Jangankan dia, gue aja masih tanda tanya banget sama sikap ajaibnya Arga ke gue yang dimana kehidupan sosialisasi kita berbanding jauh.

"Jangan judes-judes kenapa sih kak, nanti nggak ada yang mau temenan sama kakak loh~"

Ya, tanpa gue judes juga emang nggak pada mau temenan sama gue, malih...

"Padahal kan lebih baik tuh kakak banyakin senyum, atau seenggaknya ya ramah dikit aja..."

"Bentar lagi masuk, balik ke kelas lo sana."

Udah jelas itu nada bicara gue sinis bin ketus ya, tapi masih aja tuh anak satu menampilkan senyum idiotnya.

"Iya ini mau balik, makasih kak atas perhatiannyaㅡ",

"ㅡdadah, jangan balik kesini lagi ya."

"Ih salah, harusnya sampe ketemu lagi dong!"

Ya, bodo amatan...

Jadi, sepeninggalan sosok makhluk pendek satu itu gue masih merasa belum sepenuhnya tenang. Seketika gue melihat Yoga yang lagi ngumpul dengan para ciwik-ciwik tukang julit bin nyinyir berjalan kearah tempat duduk gue.

Alamat bakalan di introgasi lagi ini mah gue...

Alamat bakalan di introgasi lagi ini mah gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan gue mendadak nggak enak.

Kalau biasanya Yoga nggak kepo-kepo banget sama kehidupan monoton sekaligus membosankan gue, kini tuh anak nyebelin satu mendadak sangat tertarik menanyakan apapun yang berhubungan dengan gue ㅡdan juga Arga.

Setelah gue merasa terbebas dengan adanya Pak Roni yang masuk kelas tepat waktu, namun gue nggak bisa melarikan diri saat di kantin seperti ini.

"Pake pelet apaan lo, Ja?"

Hah?

"Siapa yang mau mancing deh, Ga?"

"Kok lo bloon sih?"

Gue pun menoyor kepalanya Yoga yang menghasilkan tatapan nggak suka Yoga ke gue.

"Nggak pake noyor berapa sih bangsat?"

"Nggak pake bloon berapa sih nyet?"

Ya, sebenarnya untuk kaya gini sih udah hal lumrah banget buat kita berdua. Saling memaki satu sama lain atau melakukan tindakan kasar kaya tadi.

Cuma kalau yang nggak tau, pasti terheran-heran. Meskipun kaya tom and jerry, ya kita berdua aslinya sahabatan kok. Kalau nggak percaya sih yaudah, gue nggak maksa dan nggak mau juga berkoar masalah kedeketan gue sama tuh makhluk satu.

"Sejak kapan lo deket sama Arga?"

Nah kan, udah berapa kali sih Yoga selalu menanyakan hal yang serupa?

"Gue juga nggak tau elah." jawab gue seadanya yang di bales sebuah dengusan dari Yoga.

"Nggak mungkin lo nggak tau bangsat!"

"Lagian kita nggak deket, lebih tepatnya Arga yang ngedeketin gue, nyet."

"Ya nggak mungkin Arga ngedeketin lo tanpa sebab, sat!"

"Nah itu sih yang masih tanda tanya buat gue, nyet."

Yoga terdiam.

Karna melanjutkan makan mie ayamnya sampai habis.

"Setau gue daerah maen lo ya cuma kelas terus kantin mentok ya perpus doangan kan?"

Gue pun nggak menjawab, males banget elah.

"Oh iya sama ke toilet juga palingan."

Kan monyet.

"Gue kadang ke ruang guru kok, sama keparkiran juga buat ngambil motor gue."

"Iya iya, sama ke lapangan basket kan?"

Eh tunggu...

Gue melihat ekspresi Yoga berubah...

"Lo kan masuk tim inti basket, sat..."

"Ya terus?"

Kapan sih Yoga pinter? Kasih pertanyaan aja yang mungkin satpam sekolah aja tau.

"Lah bloon kan emang lo."

When people ngatain orang lain bloon padahal diri sendirinya lebih bloon.

Ya pepatah gajah di pelupuk mata nggak keliatan, semut di seberang lautan keliatan itu terbukti kebenarannya.

"Karna lo masuk tim inti basket makanya Arga ngedeketin lo, bangsat!"

Gue pun merotasikan mata gue malas, lalu meminum es teh gue sampe habis.

Yoga mikirnya nggak bisa beneran dikit aja gitu?

"Apa hubungannya nyet?"

"Gue masih menganalisis bangsat. Tapi gue yakin dia tau lo dari tim basket."

"Asal lo tau aja ya nyet, meskipun gue masuk tim inti basket tapi jarang yang tau gue."

Ya, siapa sih yang bakalan ngeh sama Reza Aditya?

Nggak ada.

Update😂09122018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Update😂
09122018

Agresif [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang