8.

7.2K 822 45
                                    

"Kak Eja kenapa sih?"

"Aku mau ngomong sama kak Eja!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku mau ngomong sama kak Eja!". Ujar seseorang dengan lantangnya yang membuat gue mau nggak mau menghentikan aktifitas makan siang gueㅡlebih tepatnya pada saat gue mau menyuapkan mie ayam ke mulut gue.

Gue pun mencoba mengabaikan eksistensi sosok yang merupakan adik kelas gue dengan tetap melanjutkan acara mari makan siang di jam istirahat guna mengisi perut gue yang sedari keroncongan.

Bisa dipastikan kalau terdengar desisan kesal dari seberang tempat duduk gue.

"Kemaren itu kak Eja salah paham." ucapnya penuh dengan penekanan.

Melirik sekilas kearah Argaㅡya emangnya siapa lagi yang hobinya gangguin hidup gue selain dia?, kemudian gue pun menghentikan suapan sebelum akhirnya gue mengeluarkan suara, "mendingan lo makan dulu, nanti baru ngomong."

"Kak Eja bisa dengerin penjelasan aku dulu." Arga masih aja kekeuh, sementara gue masih sibuk menikmati makanan gue.

"Emangnya lo nggak laper? Makan dulu, baru ngomong."

"Tapiㅡ",

"Kalau lo nggak makan, gue nggak mau dengerin penjelasan lo sama sekali."

Mendengar ucapan gue yang lebih nyerempet ke arah ancaman itu ternyata ampuh membuat Arga menganggukkan kepalanya dan mendekatkan makan siangnya, lalu tanpa ba-bi-bu lagi dia pun melahap nasi gorengnya.

Sebenarnya gue males banget untuk sekedar menyimak penjelasan dari sosok yang lebih muda di hadapan gue ini, cuma aja kan gue kasian kalau sampai tuh anak mengabaikan dirinya sendiri buat makan.

"Kak Eja..."

"Abisin makan lo dulu yang bener, baru ngomong."

Arga langsung mencebikkan bibirnya lucu seraya mengunyah makanannya.

Lagian, hobi banget sih makan sambil ngomong gitu. Nggak takut tersedak apa ya?

Sambil menungu Arga menghabiskan nasi gorengnya yang tinggal beberapa suap lagi, gue pun melirik ke sekeliling kantin.

Kenapa disaat kaya gini Yoga si monyet nggak munculin batang hidungnya barang sedikit sih?, keluh gue dalam hati.

"Kak Eja, aku udah kelar makannya."

Gue pun mengernyitkan dahi,

Bingung.

"Udah minum juga."

Wait,

Itu anak nggak lagi laporan ke gue kan?

Kalau udah selesai makan sama minum yaudah sih ngapain juga harus ngasih tau segala kaya gitu?

"Jadi aku udah boleh kasih penjelasan ke kak Eja kan? Eung, mengenai yang kemaren?"

Ah iya, bener.

Agresif [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang