"Kak Eja sehat? Atau lagi sawan?"
"Lah, gue kira lo udah tau kalau dia suka sama lo."
"Hah?"
"ㅡeh mampus gue. Ja, lo jangan bilang ya kalau gue ngasih tau lo. Nggak sengaja keceplosan."
"Lo kenapa bisa bilang kalau dia suka sama gue?"
"Hah?"
"Lo nggak lagi ngaco kan?"
"Yaelah, Ja. Lagian kayanya hampir semua orang tau kalau tuh adek kelas suka sama lo. Kurang peka aja lo, Ja."
"Ngawur."
"Gue tetangganya juga kali."
"Terus?"
"Nama ID mobile legend-nya aja nama lo. Eh semua ID games online-nya kan emang pake nama lo semua."
"Yakali? Lo nggak lagi ngibulin gue apa?"
"Ngapain sih ngibulin lo, unfaedah banget."
"Jadi?"
"Jangan bilang anaknya ya, sikap lo ya kaya biasa aja. Dan satu lagi untuk ID ML atau games online lainnya itu lo diem-diem aja ya, cukup tau aja gitu. Soalnya yang tau cuma gue sama temen deketnya doang. Hehe."
"Sialan."
"Eh mau kemana lo, Ja?"
"Balik udah malem!"
"Anjir, anak mami banget."
.
.
."Terus udahan nih ceritain kebodohan lo sendiri?"
Dengan males gue pun cuma menganggukan kepala gue.
Percuma cerita sama Yoga, kalau nggak di maki ya di ketawain.
Serba salah emang.
Jadi, setelah Roby memberikan penjelasan ke gue, tanpa sadar gue pun kabur begitu aja ke rumah Yoga. Kali aja dengan menceritakan secara rinci, gue bisa menemukan jalan keluar. Ya bagaimana pun kan yang salah gue, udah seenaknya menafsirkan keseluruhannya jelek.
Kan gue nggak enak ya.
Tapi yang gue dapet ya beginilah, di omelin macem anak tiri aja gitu.
Heran.
"Gue harus gimana dong, Ga?" tanya gue ke Yoga, sambil mencomot kentang goreng yang tersuguh di atas meja.
"Ya ngapain pake nanya sih, nyet?"
"Gue bingung bangsat!"
Yoga nggak pernah di posisi gue sih, jadi emang enak banget ngomongnya. Gue seriusan nggak tau makanya nanya elah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agresif [Completed]
Humor[Completed] Yang nggak di percayai sama Reza itu, ketika seorang Arga sang playboy disekolahnya menyatakan ketertarikan kepada dirinya. Entahlah itu musibah atau hal yang patut di syukuri olehnya? 2018©