5.

10.4K 1.1K 73
                                    

"Emangnya aku kenapa?"

"Emangnya aku kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bingung.

Adalah kondisi dimana gue bertanya-tanya sama sikap Arga belakangan ini. Kenapa kondisinya kok malah kaya aneh gini sih?

Padahal, posisi Arga saat ini nggak begitu jauh dari gue. Lebih tepatnya hanya beberapa meter aja. Biasanya kalau tuh anak tau keberadaan gue barang sedikit aja langsung ngintilin deh, ini kok malah anteng banget.

Apa mungkin, tuh anak satu masih sakit?

Gue pun menggelengkan kepala gue cepat. Supaya pertanyaan-pertanyaan yang bersarang di otak gue seputar adik kelas gue itu menghilang.

Ini gue cuma sekedar penasaran aja kok.

Serius.

Tapi melihat Arga yang sedari tadi menikmati semangkok buburnya itu dengan ditemani oleh kedua temannya yang asyik berisik ria ㅡmengobrol dengan penuh kehebohan, membuat gue makin heran.

Biasanya untuk ukuran anak hyperactive sejenis Arga, nggak mungkin untuk nggak ikut berisik ria. Cuma aja, kok sekarang tuh anak lebih milih banyak diem sih?

Apa selain belum sembuh dari sakitnya, si Arga itu melakukan ritual puasa ngomong?

Heol.

Ngaco.

Nggak mungkin, pasti ada sesuatu lain deh.

Tapi apa?

Eh sebentar deh, lagian ya si Arga mau berisik atau mau jadi pendiem, bahkan puasa ngomong seharian sekalipun kan bukan urusan gue.

Ya, gue nggak peduli juga. Itu kan urusan dia.

Seharian ini, kehidupan gue kembali tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian ini, kehidupan gue kembali tenang. Tanpa seorang adik kelas yang seakan-akan selalu berada di sekeliling gue tuh rasanya aman. Kecuali, satu anak kampret yang selalu kepo. Yoga, masih aja nggak ada bosannya menanyakan masalah kehadiran Arga.

Agresif [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang