4.

10.1K 1.1K 31
                                    

"Aku emang suka kak Eja... Tapi akunya dicuekin terus, kan capek."

Nggak tau kenapa ya, belakangan ini gue nggak menemukan keberadaan Arga di sekitar gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nggak tau kenapa ya, belakangan ini gue nggak menemukan keberadaan Arga di sekitar gue. Bukannya gue perhatian atau sekedar kangen sih, cuma aja rasanya aneh aja gitu.

Biasanya kan itu makhluk populer satu suka ngintilin gue dimanapun. Nah, belakangan ini gue malahan nggak liat barang sedikit pun batang hidungnya. Lebih tepatnya kurang lebih 3 hari. Apakah artinya itu anak akhirnya menyerah? Ah, atau permainan isengnya udah selesai kali ya.

Bisa jadi sih...

"Jaaaa!" suara yang menggelegar bersamaan dengan masuknya seseorang ke dalam kelas membuat semua perhatian mengarah kepadanya. Ya siapa lagi kalau bukan Yoga.

"Kenapa lo?" tanya gue heran dengan tingkah aneh bin ajaibnya Yoga.

Yoga keliatan mengatur napasnya. Lalu mendudukan dirinya diatas meja yang kebetulan berada dideket tempat duduk gue.

"Lo tau nggak kabar terbaru?" bukannya menjawab pertanyaan gue, eh si bangsat satu ini malah bertanya balik ke gue.

Yaelah, nyebelin banget.

Gue pun dengan malasnya cukup menggelengkan kepala gue, menandakan gue nggak tau.

"Lo sekali-kali jangan maen di perpus atau ngedekem di dalem kelas aja kek, main kemana gitu, keluar kelas sedikit." ocehan yang terlontar dari mulut Yoga membuat gue ingin rasanya menonyor kepala manusia laknat satu tersebut, cuma entah kenapa gue lagi malas aja sih, atau lebih tepatnya kasian. Nanti kalau kepalanya gue toyorin mulu yang ada tuh anak makin bloon.

Merasa nggak ada tanggapan dari gue, Yoga pun menyodorkan ponsel yang nggak menampilkan apapun, kecuali menunjukkan screenlock sebuah gambar abstrak.

"Apaan sih? Nggak jelas banget, nyet." ucap gue setengah kesal sambil mengambil ponselnya lalu mengarahkan didepan wajahnya Yoga.

Lalu Yoga hanya menepuk jidatnya, "Eh maap ke kunci, hehe." setelah berkata dengan nada cengengesannya, dia pun membuka ponselnya yang memuat sebuah pola.

Awalnya sih gue nggak begitu peduli, tapi setelah Yoga membesarkan gambar tersebut gue sedikit terkejut.

"Sabar ya nyet, jangan patah hati."

Bangsat...

Bangsat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agresif [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang