22 ^Baby👼

869 56 9
                                    

Normal Pov

"Ughhh~"

Daishi kembali menghela nafasnya kasar, ini sudah hari ke tiga setelah latihan basket bersama NCT dan Straykids.

Juga hari ke tiga Hyunjin mengabaikannya.

"Tak ada chat, telepon, atau suara menyebalkan si punks itu lagi." ~batin Daishi.

Daishi semakin menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya di atas meja, ia bahkan mengabaikan anak rambut yang kini menutupi wajahnya.

"Bukan berarti aku merindukannya kan? Mana mungkin." ~batinn Daishi lagi.

Keadaannya kini menjadi tanda tanya besar bagi sahabatnya, yaitu Lian dan Lyra. Karena sedari tiga hari yang lalu Daishi selalu saja masuk kelas dengan keadaan lesu, seperti sedang ada masalah. Padahal Daishi yang mereka kenal bukanlah orang yang terbiasa mengekspresikan kesedihannya, ia selalu bersikap ceria seperti tidak mempunyai masalah sama sekali.

"Sampe kapan lu mau begini?" Tanya Lian sembari merapikan anak rambut Daishi yang menutupi sebagian wajahnya.

Daishi hanya terdiam sembari menatap ke arah luar jendela. Pikirannya sedang melayang jauh entah kemana. Mengabaikan pertanyaan Lian kepadanya.

"Menyebalkan." Gumam Daishi pelan.

Rasanya ia ingin meremukkan wajah Hyunjin sekarang juga karena telah membuat otaknya sakit, kepalanya kini benar-besar pusing.

"Yahh sepertinya dia ada masalah." Ucap Lyra, Lian pun mengangguk pelan menanggapinya.

"Daishi, gua sama Lyra ke ruang OSIS dulu ya. Mau bahas acara perpisahan." Ucap Lian.

Daishi hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Setelah itu, Lian dan Lyra berjalan ke luar kelas dan langsung menuju ruang OSIS. Akhir-akhir ini OSIS sangat di sibukan karena pelepasan kelas 12 tahun ini, mereka membantu pihak sekolah menyiapkan berbagai keperluan dan acara-acara sebelum pelepasan.

"Yahh sendiri lagi. Laper tapi males ke kantin, pasti rame." Gumam Daishi malas.

Tak lama kemudian, pintu kelas tiba-tiba terbuka. Munculah sesosok makhluk hidup.

*ya kali makhluk mati, serem amat 😨

"Daishiiiiii!!!!!"

Suara bak highnote lumba-lumba kini menggelegar di setiap sudut ruangan. Hal tersebut membuat beberapa siswa-siswi yang masih berada di kelas sontak terkejut sembari menoleh ke arah pintu kelas.

Sang pemilik suara tersebut langsung sadar akan suaranya yang mengagetkan penghuni kelas pun langsung membungkukan badan sembari mengucapkan permintaan maaf.

Daishi hanya terdiam di bangkunya, kepalanya masih berada di lipatan tangannya. Ia mengabaikan mahkluk dengan suara highnote lumba-lumba yang baru saja memanggil namanya. Jujur saja ia tadi sempat terkejut, namun tak lama kemudian ia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Untung biasa gaul sama Yoonji onnie, coba kalo kebiasaan sama Hyunjin. Hiiii~" ~batin Daishi merinding.

 Hiiii~" ~batin Daishi merinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Punks💢Hwang Hyunjin °COMPLETED✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang