32 ^Salah Paham😿

885 70 3
                                    

Normal Pov

Hyunjin dengan terburu-buru berlari menaiki tiap anak tangga dengan sebuah kantong plastik yang cukup besar di tangan kanannya. Ia bahkan mengabaikan rambutnya yang kini berantakan karena tertiup angin.

Saat ia telah sampai di depan pintu ruangannya, ia dengan segera membuka kunci.

Lalu ia memasuki ruangannya dan kembali mengunci namun ia membiarkan kunci itu tergantung di tempatnya.

Hyunjin berjalan ke arah daour dan meletakkan belanjaan yang ia bawa di atas meja dapur. Ia menoleh ke arah ranjangnya, namun tidak ada sosok yang ia cari.

"Dimana Daishi?" Gumam Hyunjin bingung.

"Tidak mungkin dia keluar dari ruangan ini." Hyunjin mengingat jika tiap ruangan di lantai 4 gedung D sekolah ini hanya memiliki kunci tunggal tanpa duplikat.

Ceklek

Hyunjin langsung menoleh kearah pintu kamar mandi yang terbuka, sosok yeoja keluar dengan wajah yang masih basah sepertinya Daishi baru saja mencuci wajahnya.

Menyadari jika bukan hanya dia sendiri yang berada di ruangan ini, Daishi langsung menoleh ke arah sosok namja yang tidak terasa asing baginya.

"Hyunjin sunbae." Gumam Daishi terkejut dengan mata membola.

Hanya beberapa detik kedua pasang manik itu saling terkunci. Daishi menundukan kepalanya lalu netranya melihat ke arah kasur ranjang yang tidak serapih sebelumnya.

"M-maaf sunbae, akan ku bereskan." Daishi langsung berjalan menuju ranjang dan merapihkan bantal dan springbed dengan gugup dan terburu-buru.

Saking gugupnya, Daishi tidak menyadari jika Hyunjin telah berjalan mendekat dan kini berada tidak jauh darinya.

Daishi dengan terburu-buru mengambil handphone miliknya yang telah rusak di atas meja dan menundukan kepalanya.

"M-maaf sunbae, aku tidak sengaja memakai ranjangmu. A-aku permisi." Daishi berjalan menjauh dan menundukan kepalanya.

Daishi mengambil tas miliknya yang tergeletak di samping sofa dan berjalan menuju pintu, ia ingin segera keluar dari ruangan ini.

Greb

Namun saat ia ingin memutar anak kunci, tubuhnya tiba-tiba berhenti bergerak karena ada sebuah tangan yang menahan tangan kirinya.

Hyunjin menarik tubuh Daishi dengan tangan kanannya agar mendekat padanya.

Daishi dengan reflek melepaskan tas yang ia pegang di tangan kirinya.

Brugh!

Tubuh Daishi terjatuh di atas ranjang, Daishi menatap ragu kedua manik Hyunjin yang dingin nan kelam. Merasa terintimidasi secara tidak langsung, Daishi menutup kedua kelopak matanya dan hatinya terus berharap jika tidak ada hal buruk yang akan terjadi.

Cukup lama Daishi memejamkan matanya, hingga ia merasakan beban yang cukup berat berada di atas tubuhnya yang membuat nafasnya tercekat.

"Maaf."

Kedua kelopak Daishi sontak terbuka saat mendengar sayup suara pada telinga kirinya. Ia membiarkan Hyunjin menindih tubuhnya dengan kepala yang berada di perpotongan leher sebelah kirinya.

"Maaf Daishi."

Tubuh Daishi sontak meremang sebentar. Ia dapat merasakan dinginnya bibir Hyunjin yang mengecup lembut kulit lehernya. Hingga Daishi merasakan liquid bening mengalir membasahi kulit lehernya, Hyunjin tengah menangis dalam diam.

You Punks💢Hwang Hyunjin °COMPLETED✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang