53 ^Tidak Asing👀

543 54 2
                                    

Normal Pov

Desya sedari awal sibuk merapihkan rambut Daishi yang terpotong tidak beraturan.

Jujur saja Desya merasa aneh dengan model potongan rambut Daishi yang sangat berantakan.

"Seperti di potong paksa oleh orang lain."~batin Desya.

Namun Desya lebih memilih diam tanpa ingin menanyakan hal yang membuatnya penasaran sejak awal.

"Done, ternyata Daishi cocok juga dengan rambut bob." Puji Desya.

Mendengar hal tersebut, Daishi hanya terkekeh lucu.

"Rasanya aneh, leherku dingin." Ucap Daishi kurang nyaman.

"Hahaha~ nanti juga terbiasa kok. Lehermu terlihat lebih jenjang loh." Puji Desya.

"Mau sekalian warnain rambut nggak?" Tawar Desya.

Daishi menopang dagu dengan kedua tangannya, ia berpikir apakah lebih baik ia memwarnai rambutnya sekalian atau tidak.

Namun tak lama kemudian ia menggelengkan kepalanya.

"No, no, no. Aku masih sekolah, nanti aku kena sanksi gimana?" Tanya Daishi khawatir, selama ini ia selalu menjadi siswi teladan yang menaati setiap peraturan yang berlaku di sekolah.

Desya memiringkan kepalanya.

"Memangnya nggak boleh ya? Jihoon sering ganti warna rambut tuh." Tanya Desya ragu karena hampir 1 sampai 2 bulan sekali Jihoon akan mengganti warna rambutnya apalagi jika job model ataupun idol nya sedang padat.

"Dia kan idol and model, sedangkan aku cuma murid biasa. Kecuali kalo aku jadi model kaya Jihoon mungkin nggak masalah mau rambutku warna neon juga." Jawab Daishi sembari tertawa.

"Ada-ada aja kamu ini, yaudah kita ke cafe dulu yuk. Kita ngobrol-ngobrol dulu, kamu nggak lagi sibuk kan?" Tanya Desya memastikan.

"Tenang aja aku lagi free kok, lagipula dad and mom nggak lagi di rumah." Jawab Daishi.

Desya mengangguk mengerti, mereka berjalan ke arah kafe yang masih berada di lantai 3 salon ini.

"Emang mereka lagi kemana?" Tanya Desya sembari membaca menu dessert yang tertulis dalam buku menu.

"Biasa~ orang sibuk kan gitu. Mommy lagi banyak tawaran job model, Daddy juga lagi sibuk ngurusin salah satu cabang perusahaan di Singapore." Jawab Daishi sembari merapihkan rambutnya.

"Guanlin? Dia jarang pulang ya?" Tanya Desya lagi.

"Ah orang satu itu mah jangan di tanya, walaupun free job juga pasti nggak bisa pulang karena tugas kuliah numpuk setinggi gunung Everest." Daishi menggelengkan kepalanya pusing saat membayangkan betapa sibuknya sang kakak yang kini berkutat dengan tugas kuliah di Korea.

Desya menggangguk paham, keluarga Park memang selalu sibuk sejak Chanyeol berhasil mendirikan banyak cabang di berbagai negara di Asia.

Ada rasa kasihan, namun Desya tau jika Daishi tidak pantas untuk di kasihani. Kenapa? Karena walaupun Daishi sangat di manja oleh SKY Family tapi sebenarnya Daishi adalah anak yang mandiri sejak kecil, di tambah karena Daishi lah ia kini dapat berkerja di tempat yang sangat ia idamkan sejak kecil. Karena Daishi kini ia dapat meraih cita-citanya sebagai manager sebuah salon terbaik di Indonesia ini.

Mereka berdua saling mengobrol tentang hal-hal yang mereka alami selama mereka tidak bertemu sembari menyantap dessert yang telah mereka pesan.

You Punks💢Hwang Hyunjin °COMPLETED✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang