4 ● Struggle

14.6K 582 6
                                    

'Seberapa sulit perjuangan itu, separuhnya sudah aku lewati dan aku berhasil hingga benar-benar mendapatkan apa yang aku perjuangkan.'

____Alleo Serrano____

Shea telah berdiri di depan ruangan Papanya bersama Leo yang tak sedikitpun terlihat ragu. Leo tampak tenang, dengan pandangan berjelajah kesana kemari.

"Kalian boleh masuk. Sudah di tunggu Bapak di dalam." Ucap skretaris itu, setelah selesai menghubungi atasannya.

Shea menyentuh lengan Leo, ia merasa tidak yakin dengan semuanya. Tapi Leo memberikan keyakinan untuk Shea, ia membalas tatapan ragu itu dengan senyumnya.

"Jangan takut. Kita bisa."

Shea mengangguk walaupun itu berat. Ia ikut melangkah di belakang Leo yang sudah membuka pintu. Leo mengucap salam sama seperti Shea.

"Masuk saja." Sahut suara di dalam yang tidak terdengar baik.

"Permisi, Om. Saya hanya ingin berbicara dengan Om. Apa Om ada waktu?" Leo menempatkan diri di depan Miko dengan sopan.

Shea menggigit bibir bawahnya, ia terlihat tidak tenang. Perasaannya resah, dan feelingnya tidak enak. Tapi dia juga tidak bisa pergi dari sana.

"Kenapa kamu mengajak dia? Kamu tidak tahu dia itu siapa? Dia sudah berhasil membuat orang tua kecewa." Ucap Miko dingin. Tatapannya tertuju untuk Shea yang seketika mendongak dengan rasa binggung.

"Papa, Shea kena---"

"Jangan panggil saya Papa. Kamu bukan anak saya. Anak saya itu tidak pernah berlaku murahan kepada laki-laki." Potong Miko.

"Om, jangan menjelekan Shea. Dia tidak seperti itu." Bela, Leo.

Miko beralih menatap Leo yang tidak terlihat takut padanya. "Kamu siapa? Kamu tidak sopan sekali menatap saya?"

Leo menghembuskan nafasnya, pelan. "Saya yang akan bertanggun jawab atas kehamilan Shea. Saya harap Om bisa memberi restu kepada saya."

Miko tersenyum miris, ia baru saja menghajar satu anak muda yang berhadapan dengannya. Namun, kedatangan satu anak muda lagi, sudah bisa membutnya yakin akan sebuah fakta mengenai putrinya. Miko merasa kecewa dan marah, bahkan ia sudah membuat Arka babak belur beberapa jam lalu.

"Jadi benar, kamu hamil? Tadi Arka sudah mengatakan semua. Dan saya kecewa sama kamu Shea. Apa pernah Papa mengajari mu seperti itu? Tidak pernah Papa mengharapkan kamu yang seperti ini."

Shea meneteskan air matanya sembari menunduk. Leo menatapnya dengan penuh kasihan, lalu tangannya menarik Shea ke dalam pelukannya. Shea langsung membalas pelukan itu dengan menyembuyikan wajahnya di dada Leo.

"Apa yang Leo katakan kepada Om?" Tanya Leo, mencoba tenang.

Miko menatap putrinya yang sedang menagis di pelukan Leo dengan tatapan sendunya. Ia hanya ingin yang terbaik untuk Shea, tapi malah seperti ini yang ia dapatkan.

"Sama seperti mu, meminta restu untuk menikahinya." Jawabnya, sudah mulai tenang.

Leo mengelus kepala Shea yang masih terisak itu. "Apa Om memberikan restu?"

Miko menggeleng, lalu ia berdiri dari kursinya. "Saya terlalu marah dan tidak bisa memberikan restu." Ucapnya. "Lalu kamu siapa? Kenapa kamu juga ingin bertanggung jawab?" Lanjutnya, penasaran.

"Saya Alleo Serrano. Saya ingin bertanggung jawab, karena semuanya adalah perbuatan saya. Saya benar-benar lepas kontrol karena saya mabuk saat itu." Ucapnya, langsung mendapat reaksi Miko yang siap memukul.

ALLEO (Not My Boyfriend) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang