'Dimanapun cinta untuk ku itu berada. I want you to keep trying to find it'
____Alleo Serrano____
"Eh... Non Shea udah pulang? Biasanya sama Mas Arka, kok sekarang nggak ada?" Ucap Bik Inah, melirik cowok yang berdiri di samping anak majikannya itu."Em... kenalin Bik, ini Alleo. Dia bakalan sering kesini nantinya. Emang Arka nggak dateng, Bik?"
Bik Inah menggeleng, memang hari ini belum terlihat kedatangan Arka di rumah seperti biasa. "Enggak Non, Bibik kira nganterin Non pulang kayak biasa. Ternyata enggak." Ucapnya. "Den Leo teh, siapanya Non Shea? Kok, katanya bakal sering kemari?"
Shea menoleh menatap Leo yang mungkin sedang menahan kesal karena pembicaraan mengenai Arka selalu ia dengar. Tapi bagaiaman lagi, karena selama ini Arka selalu mendapat perhatian dari orang-orang terdekat Shea.
"Em, Bibik buatin minum Shea sama Leo, dong! Lagi haus, nih!" Ucapnya, manja.
"Non Shea kok, jadi manja gini? Yaudah, Bibik buatin dulu."
Shea tersenyum, "Nanti anterin ke kamar Shea, ya Bik." Pesannya.
Bik Inah mengangguk, kemudian berlalu menuju dapur. Sedangkan Shea menghela nafasnya, dan beralih menarik Leo ke lantai dua tempat kamarnya berada. Shea ingin memperbaiki mood Leo yang kelihatan sedang down itu.
"Harus bisa sabar, karena semua belum terbiasa tanpa kehadiarn dia. You are a lucky man, Daddy is not easy to give his trust to others." Ucap Shea sembari menarik Leo masuk ke dalam ruangan pribadinya___kamar.
"Maaf berantakan dan terlalu girly. Aku cewek, soalnya." Lanjut Shea ketika sudah masuk penuh ke dalam.
Leo terkekeh, perempuannya memang lucu. Lebih lucu dari dua tahun lalu, ketika masih kelas satu SMA. "You are a cutie girl. I love you."
Shea tercengang dengan ucapan Leo padanya itu. Ia tidak bisa menjawab, karena dirinya belum mengerti bagaimana perasaannya terhadap cowok tersebut. Shea masih merasa jika hatinya bersama Arka.
Untuk menghindar dari tatapan Leo, Shea beranjak mendekati cermin besar yang ada di kamarnya. Ia menghadap pada cermin yang menampilkan pantulan dirinya. Wajahnya terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Leo yang menatap Shea dari belakang, sudah dapat menyimpulkan jika perempuannya belum bisa membalas perasaannya. Leo tidak memaksa Shea untuk cepat beralih kepadanya, tapi Leo hanya ingin Shea belajar mencintainya perlahan.
"Aku tau, kamu belum bisa mencintai aku. Tapi mulai sekarang cobalah, aku akan membantu." Celetuk Leo sembari berjalan mendekati Shea.
"Aku bersyukur dengan hadirnya dia di sini." Lanjut Leo, memeluk Shea dari belakang dengan tangan yang barada tepat di perut rata itu.
Shea diam, ia merasa tidak kuat untuk berada dalam posisi tersebut. Tapi di sisi lain, timbul perasaan nyaman walau masih remang-remang. "Kamu tau, aku tidak mudah untuk melupakan seseorang." Ucapnya.
Brakkk!!!
Pintu kamar yang awalnya tertutup, sekarang terbuka lebar dengan keberadaan seseorang di ambang pintu sana. Leo langsung berbalik badan, begitu juga dengan Shea, mereka sama-sama terkejut.
"Apa-apaan, ini! Lo ngapain di kamar cewek gue, huh?!" Teriak Arka, raut wajahnya terlihat sangat emosi.
Shea berusaha melangkah menuju Arka, namun lengannya sudah lebih dulu di cekal oleh Leo. "Jangan." Lirih Leo.
Shea hanya menatapnya sesaat, lalu melepas cekalan itu. Ia tidak mau Arka terlalu marah. "Arka, tenang dulu."
Arka beralih menatap Shea yang berada di depannya. Ia menatap dengan tatapan tidak biasa, wajahnya terdapat beberapa memar. Mungkin itu perbuatan papa Shea pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLEO (Not My Boyfriend)
Fiksi Remaja#Selesai dan dihapus sebagian. +++ "Aku tau, kamu belum bisa mencintai ku. Tapi mulai sekarang cobalah, aku akan membantu." "Aku bersyukur dengan hadirnya dia di sini." Leo memeluk Shea dari belakang dengan tangan yang barada tepat di perut rata...