Tiba sudah kami semua dirumah sinta. Semua nya terlihat lelah, padahal kami tidak maraton hanya berjalan biasa dan pohon itu juga tidak terlalu jauh.
Sinta dan santi pergi kekamar mandi karna kebelet, dan yang lain juga aku langsung ke ruang keluarga. Sampai di ruang keluarga novi loncat ke arah sofa dan berbaring , "ahhh nikmatnya" ucap novi sambil menggeliatkan badannya. Begitu juga fitri dia ambruk dikarpet mata nya langsung terpejam sambil berkata "uuhh nikmatnya ini karpet, serasa karper surga", dia kelihatanya benar benar mengantuk.
Tiara dan Elsa duduk disofa satunya dengan sedikit mengubah posisi duduk jadi selonjoran.
" hoamm.. ngantuk sekali malam ini" , tiara menguap.
Sedangkan elsa dia langsung memejamkan mata dan tertidur.
Aku duduk dibawah sebelah fitri. Tak lama kemudian mereka sudah tertidur lelap, tinggal aku dan sinta juga santi yang belum tertidur.Sinta datang tanpa santi,
"Des belum tidur?"
"Belum sin, santi kemana? Bukannya tadi berdua?" , aku menjawab sekaligus menanyakan kenapa sinta datang sendiri.
"Oohh dia masih dikamar, masih ganti baju kayanya",
Tak sempat aku menjawab santi datang sembari masih mengenakan dan membetulkan bajunya.
" ehh kamu kenapa gaselesain aja di kamar san?", tanya sinta
"Hehehehe perasaanku ga enak ka dikamar jadi aku buru buru aja", jawab nya sambil sedikit nyengir.
" yaudah sini tidur",
Santi nyempil di sebelah novi yang sudah tertidur pulas di sofa. Sedangkan sinta dia duduk disebelah tiara. Keduanya sudah mulai memejamkan mata dan mulai tertidur.
Mata aku pun mulai berat, kurasa aku sudah benae benar mengantuk. aku berbaring disebalah fitri, aku memejamkan mata dan merasakan kenyamanan berbaring diatas karpet yang cukup tebal. Aku pun mulai terlelap dengan sendirinya dan mulai memasuki alam mimpi.
***
Waktu berlalu, malam pun berganti siang, aku terbangun dari tidur nyenyakku. Aku merebahkan badanku sebentar tidak langsung mengambil posisi duduk karna sedang mengumpulkan energi untuk bangun. Selang beberapa menit aku bangun dari posisi berbaring, dan duduk sambil melihat ke arah jam dinding. Ternyata cukup lama aku tidur mungkin dari jam 2 malam sampai aku bangun sekarang jam 9 pagi. Cukup nyenyak tidur ku untuk orang yang sedang kelelahan.
aku melihat ke sekitar ternyata mereka masih tertidur pulas. Kecuali Sinta, dia tidak ada disofa mungkin dia lebih dulu bangun darikku.
Tiba tiba aku ingin ke kamar mandi, dan segera bergegas meninggalkan ruang keluarga.
Begitu aku mau masuk ke kamar mandi, aku melihat ada sinta sedang memotong sesuatu. Sinta meliriku "eh dessy udah bangun?" , "iya udah, baru bangun ehehe, duh bentar ya aku ke kamar mandi dulu", " ehhiyaiya". Dengan buru buru aku masuk kamar mandi dan mengunci pintunya dari dalam.
Beberapa menit kemudian aku keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega.
aku melihat sinta sedang memasak, sambil sesekali dia memotong sesuatu. Terlihat kesusahan sinta masak sendiri. Aku menghampiri dan membantu sinta.
***
Masak pun selesai dalam waktu kurang dari satu jam berkat bantuanku ehehehe. Tapi belum terdengar suara orang berbicara dari ruang keluarga.
"Mereka belum pada bangun ya?", tanyaku pada sinta
"Iya mungkin, biarin aja sebangun nya hahaha, kita makan duluan aja", jawab sinta sambil tertawa kecil
" hahahaha",
Aku dan sinta pun menaruh makanannya dulu dimeja dapur, rencana mau makan diruang keluarga bersama sama.
Sinta pergi ke kamar nya untuk mempersiapkan baju baju yang akan di pakai teman temannya, aku pun ikut membantunya karna meskipun teman tidak enak kalau membiarkan dia sendiri bekerja.
Yap! Begitu cepat kita mengerjakan semua itu, rapih dan bersih.
Aku dan sinta keluar dari kamar dan menuju ruang keluarga, tapi sesampainya diruang keluarga aku dan sinta tidak melihat elsa, hanya ada novi, fitri, santi yang sedang tertidur, dan tiara yang sedang duduk mau menyalakan tv.
"Elsa kemana ra?" tanyaku pada tiara,
"Tadi bilangnya sih mau keluar"Aku dan sinta kedapatan melihat pintu rumah terbuka, itu pasti elsa. Aku keluar rumah dan sinta juga tiara mengikutiku dari belakang.
aku melihat elsa ada diluar pagar, sambil berdiri dan melihat ke arah pohon beringin seakan tidak percaya apa yang telah terjadi.
Suara berisik terdengar dari kejauhan, aku sinta dan tiara tanpa mengenakan alas kaki keluar pagar menghampiri elsa.
"Ada apa el?" tanyaku
"Lihat..", jawab elsa dengan terus menatap ke arah pohon itu.
Memang lumayan jauh jaraknya, tapi cukup terlihat jelas untuk jalan lurus dengan pohon sebesar itu.
Banyak orang mengumpul disana, juga terlihat alat pengangkut dan ada beberapa orang berpakaian seperti ahli proyek.
" itu..." ucap sinta dengan ragu,
"Kita terlambat... ", ujar elsa tak percaya
Aku hanya hisa terdia mendengar apa yanh dikatakan elsa. Mana mungkin, pohon itu ditebang sekarang? Suara mesin itu terdengar cukup jelas walaupun jauh, mungkin karna suaranya tebawa oleh angin, tak lama setelah suara itu berhenti, perlahan pohon itu bergerak, sedikit demi sedikit, dan terdengarlah suara brughh dari kejauhan.
Aku, elsa, sinta dan tiara hanya bisa terdiam melihat pemandangan jauh yang menakutkan..
tinggalkan vote nya jangan lupa😄✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghuni Pohon Beringin
Horror[COMPLETED] Ini kota tempat tinggalku, Ada sebuah pohon beringin yang besar, sangat besar. Tapi ntah mengapa sedikit kejadian aneh menimpa kami semua. Dan kami bertemu dengan mereka penghuni pohon itu... "Jika tempat tinggal kami dirusak, maka...