Chapter 2

49 8 1
                                    

     Yoongi mendengarkan musik menggunakan handset didalam kelas. Keadaan kelas sangatlah sepi mengingat ini jam istirahat dan semua murid bergegas untuk mengisi perut mereka di kantin. Tetapi tidak dengan yoongi. Dibelakang yoongi ada seorang yeoja yang sedang memperhatikannya. Yoongi memang tak menyadarinya, hingga.

...pletak..
"Aishh.. Yakk..!! " Ucap yoongi sambil berdiri. Ia mencari seseorang yang melempar bola kepada nya. Hingga dirinya melihat Nara yang keluar dari persembunyiannya.

* Nara prov *

" sungguh reaksi yang membosankan." Ucap ku.
Aku berjalan mendekati yoongi dan aku melepaskan handset yang ia gunakan dan duduk didepannya.

" apa yang kau lakukan dikelas? Sebegitu sayangnya kah kau dengan handset ini? Memang apa yang sedang kau dengar? " ucapku sambil memasang handset milik yoongi.

" ommo... Ini lagu BTS. Huwahhh.. " ucapku antusias. Ya, bagaimana tidak lagu mereka sangat populer ditambah ke 7 membernya yang sangat tampan.

 Ya, bagaimana tidak lagu mereka sangat populer ditambah ke 7 membernya yang sangat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Nara prov end *

"Yoongi, kau ada waktu kan besok?" ucap Nara.

" jangan memutuskan untuk ku. " ujar yoongi.

" jadi kau sudah ada janji? " ucap nara sedikit kecewa.

Yoongi cuma nge dehem aja guys.

" tadinya aku mau kau menemaniku. Karena teman di kelas ku memintaku mengenal kan nya pada taehyung. Kami akan bertemu besok sebaiknya kau ikut juga besok." ucapku ber aegyo.

" kenapa?" ucap yoongi heran.

" karena aneh jika hanya ada aku, taehyung dan gadis itu. Karena itu akan romantis. Kencan ganda akan sempurna. " ucapku menggoda yoongi.

"Selain itu.." ucapku sambil mematikan lagu yang ada di HP yoongi, yang ia letakan diatas meja.

"Gadis ini bermain musik klasik, karena kau bermain piano, kau akan memiliki bahan pembicaraan." ucapku meyakinkan yoongi.

     Aku sengaja memberitahu yoongi bahwa temanku juga penikmat musik. Karena yoongi juga sangat menyukai musik dan dapat ku lihat ia tertarik.

* Yoongi prov *

     Aku cukup tertarik akan ajakan Nara. Bagaimana tidak, temannya sangat menyukai musik klasik sama seperti diriku.

" aku..." ucapku sengaja menggantungkan jawabanku. Dapat ku tebak nara sungguh penasaran dengan jawabanku.

" aku berhenti bermain piano. Aku sudah tidak memainkannya selama 2 tahun ini. " ucapku terus terang kepada nara. Karena selama ini yang ia tahu bahwa aku masih bermain piano.

" pembohong..!! " ucap Nara.
Finally, dugaan ku benar. Ia takkan mungkin percaya begitu saja.

*Yoongi prov end *

* Nara prov *

"Aku berhenti bermain piano. " aku sangat terkejut ketika yoongi berkata bahwa ia berhenti bermain piano. Ya, bagaimana tidak. Aku tau banget yoongi dan piano itu sehidup semati. Jadi mana mungkin ia berhenti mencintai benda mati itu.

" bukankah kau bermain diruangan musik kemarin?" ucapku untuk meyakinkan apakah perkataannya sungguhan atau hanya bualan.

" itu pekerjaan paruh waktuku." ucap yoongi serius.

" pekerjaan paruh waktu? " ucapku bingung.
Heol apa lagi ini.

* Nara prov end *
~~~~
     Yoongi menjelaskan apa yang ia kerjakan diruang musik kemarin. Yoongi menulis lagu untuk dipakai di sebuah cafe dekat sekolah.

" jika kau bisa melakukan itu dikelas. Kau tidak perlu memainkan pianonya." ucap Nara.

" aku hanya memeriksa suaranya." Yoongi.

"Apa tak ada pekerjaan paruh waktu lainnya." ucap nara sambil mengetukkan jarinya di atas meja.

" bagiku, sepertinya kau tak bisa melepaskan diri dari musik. Kau jauh lebih keren jika kau memainkan piano,yoongi." ucap nara yang menatap lurus tanpa melirik wajah yoongi.

" itu impian eomma.." ucap yoongi.

* flashback *

     eomma sangat menginginkan ku sebagai pianis yang tampil di seluruh dunia. Eomma memiliki kelas musik dan aku belajar dari nya. Hari demi hari, tanpa henti. Dia akan memukulku berteriak kepadaku jika aku melakukan kesalahan. Dia tak akan melepaskan ku , meskipun aku menangis.

"Kau akan populer di korea, menggantikan ku. " ucap eomma yang terbaring lemah di atas kasur.

" jika itu membuat eomma senang, jika itu membuat eomma sembuh aku akan melakukan yang terbaik." pertahanan ku hancur. Aku menangis.

     Saat bersiap mengikuti kompetisi dikorea, 3 tahun yang lalu. Eomma meninggalkanku. Dan saat itulah aku membenci piano. Karena piano slalu memutar kembali memori ku bersama eomma. Namun, aku juga tak mau lepas darinya. karena tanpa piano aku bukan apa-apa.

* flashback end *
~~~~~
To be continued..
Annyeong readerss..
Salam manis dari author.
Vote kalian sangat memberiku semangat untuk melanjutakan cerita ini 💞💕

Your Lie In AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang