Perjalanan ✈ part 2

12 3 0
                                    

Yoongi menghentikan permainan pianonya. Ia menunduk. Seperti dejavu baginya ketika kejadian itu datang lagi. Permainan yoongi terhenti membuat penonton kaget.

"Pianisnya sungguh payah." penonton

"Maaf, jika terus bermain seperti ini. Aku hanya akan mengganggumu jika aku bermain." lirih yoongi.

Seketika hening. Itu karena minji juga ikut menghentikan permainan biolanya.

"Tidak mungkin. Bahkan si pemain biola berhenti bermain." penonton. Minji menarik nafas dalam- dalam berusaha mengumpulkan semangatnya. Sementara di tribun penonton taehyung dan nara tampak cemas.

"Apa mereka didiskualifikasi?" tanya tae kepada nara.

"mollayo" nara.

"Habislah mereka." unname.

Penonton terus saja mempertanyakan kenapa mereka menghentikan permainannya.

Jangan khawatir kita bisa melakukannya - gumam minji.

Minji terdiam. Memori otaknya berputar dengan bagaimana impiannya menjadi musisi.

" kita bermain lagi" ucap minji kepada yoongi. Namun yoongi terdiam.

" mungkin ada jalan gelap dihadapan kita. Namun, kau tetap harus percaya dan terus melangkah. Bintang akan menerangi jalanmu meski hanya sedikit." batin minji.

Minji menarik nafas dalam-dalam meyakinkan dirinya dan ia bermain kembali. Namun yoongi belum memainkan pianonya.

" apa diperbolehkan memainkan dari awal?" penonton.

"Iyah, asal waktu belum habis. Tapi tidak akan ada nilainya."

* di tribun penonton

"Apa yang kau lakukan yoongi. Apa kau akan membuat minji bermain sendirian?" ucap tae gemas dengan yoongi.

"Yoongiaa.." gumam nara.

" ini untukmu. untukmu.. Aku mencari alasan lagi . ada tekat dimatamu namun adakah itu dimataku?" gumam yoongi.

"Bersiaplah.." yoongi memulai permainannya.

"Good boy" taehyung.

"Dia bermain lagi" penonton 1

"Namun suaranya masih berantakan. Apa yang akan kau lakukan, yoongi? " unname.

"Fokus.. Fokus..fokus..suara dan nadanya menghilang. Selama seminggu ini partitur selalu ada kemanapun aku memandang. Selama istirahat,makan siang aku mendengarkan nya. Apapun yang ada didalam diriku, keluarlah. Fokus yoongi.." batin yoongi.

Yoongi-aa.. Jangan bermain begitu kasar. Piano ini untukmu. Jika kau sentuh dengan lembut, ia akan tersenyum. Jika kau memukulnya dengan paksa, ia akan marah.

Kenangan eomma yang dulu mengajari yoongi terlintas dipikirkan. Dan itu membuat yoongi fokus.

"Jika tak bisa mendengar suaranya, maka bayangkanlah ! Mainkan. Keluarlah yang  pernah diajari eomma." ujar yoongi sambil melirik kearah minji.

"Hei teman bawaan jangan mencuri perhatian dariku" gumam minji.

~~~~~
"Apa mereka serius." juri

"Yoongi.. Minji .. Kalian hebat " nara melompat-lompat.

"yeppeun.." Taehyung.

" ini gila mereka lepas kendali. Ini seperti perkelahian.lalu penonton terseret dalam perkelahian tersebut." unname.

Yoongi dan minji masih memainkan musik di panggung.

"Jelas dia tak bisa untuk ini. Dia bukan seorang pengiring. Dia seorang penampil solo, seperti minji." juri.

"Dia menggerakkanku dengan kekuatan seperti itu. Seperti detak jantungku. aku bisa mendengar suaramu." yoongi.

"Aku disini." minji.

Dan yoongi pun menyelesaikan penampilabnya. Tepuk tangan terdengar.

"Aroma debu ini.. Aku.. Aku dalam perjalanan.. " batin yoongi.

Minji melihat ke penonton dan dia melihat kearah lampu yang menyinari dirinya. namun... Minji kehilangan kesadarannya.

To be continue......

Your Lie In AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang