Berdiri sebuah rumah megah bermodel klasik didepan hyesung, oh tunggu! jangan sebut itu rumah tapi sebut saja mansion.
Tepat didepannya juga ada sebuah mobil berwarna hitam milik orang tuanya yang terparkir apik dihalaman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyesung yang hanya diam memandang rumahnya itu dikagetkan dengan ketukan dari luar mobil.
"Kau menunggu apa? Cepat keluar! Mereka sudah menunggu." Ujar hoseok dari luar.
Setelah keluar dari mobil,mereka berjalan ber iringan memasuki rumah. Terdapat beberapa pelayan dan bodyguard yang menunggu di pintu rumahnya.
"Nyonya dan Tuan sudah menunggu diruang tengah." Ujar salah satu pelayan dengan membungkukan badannya.
"Berapa umurmu,bibi?" Tanya hyesung tiba-tiba kepada pelayan yang tadi memberitahu keberadaan orang tuanya.
Langkah hoseok terhenti ketika mendengar adiknya tiba-tiba menanyakan umur kepada pelayan rumahnya.
"57 nona muda." jawabnya dengan menunduk.
"Jangan beri aku salam seperti itu lagi untuk besok dan seterusnya. Aku lebih muda darimu bibi."
"Ta- tapi anda. ."
"Jika kau mengulanginya aku akan marah padamu." Tegas hyesung dengan berjalan meninggalkannya.
Hoseok mematung melihat pemandangan seperti ini. Karena terakhir kali saat bersamanya,hyesung selalu bersikap dingin kepada orang yang tidak dikenalnya. Sejujurnya Hyesung adalah sosok periang,dan baik. Walaupun terkadang terlihat cuek tapi sebenarnya ia sangat peduli kepada orang yang berada disekitarnya.
Hoseok tidak terkejut jika hyesung berbicara panjang kepada jimin,yoongi maupun orang tuanya tapi kali ini orang asing yang hyesung lihat untuk pertama kalinya.
Bukankah ini yang hoseok inginkan?.
Flashback
Seorang anak perempuan berumur 8 tahun hanya diam meringkuk berbalut selimut tidurnya. Mata itu tidak terpejam,mata itu mengeluarkan buliran air dari matanya.
"Hyesung-ah oppa datang membawa sesuatu untukmu." Ujar seorang laki-laki yang umurnya terpaut 2 tahun diatasnya.
Mendengar seseorang masuk hyesung dengan cepat menghapus air matanya dan berpura-pura tidur.
"Kau sudah tidur?Padahal aku membawa alat-alat untuk melukis. Kau bilang ingin belajar melukis bersama." Ujar hoseok.
Lalu ia berdiri meninggalkannya. Sebelum tangannya menggapai knop pintu,hoseok mendengar hyesung menangis sesengukan badannya bergetar dan tangis itu semakin keras.
