Detective & Lawyer✔️

chapter 16

*Sohyun POV

"Aaakkkkhhh"

"Hhuunnssoo"

Aku sangat terkejut mendengar teriakan hunso. Apa yang terjadi padanya? Aku dan jungkook langsung berlari menyusul hunso ke lobi. Dengan nafas yang hampir habis aku mengejar hunso. Namun apa yang aku lihat, hunso sedang meminta tanda tangan artis favorit nya.

"Mom, ada jeon somi disini. Mommy tahu dia idolaku"ujar hunso dengan antusias.

"Hhhmm, lain kali jangan berteriak seperti itu, mommy sangat cemas padamu"nasihatku.

"I'm sorry mom"maaf hunso lalu berlari ke arah somi lagi.

"Dasar jungkook junior"lirihku.

"Kau baru saja mengakui jika hunso memang sangat mirip denganku nyonya kim"ejek jungkook yang sudah berada di sampingku.

"Kapan aku mengatakannya tuan jeon? Aku rasa mendengaranmu sedikit rusak lebih baik kau pergi ke dokter"balasku gugup.

"Kau memang tidak mau kalah. Mengatakan IYA saja kau butuh waktu yang lama. Ya tahun mengapa aku sangat mencintainya? Meskipun aku tahu sifat buruknya ini"keluh jungkook.

"Mom,dad hunso mendapatkan tanda tangan jeon somi"teriak hunso lalu berlari kearahku dan jungkook sambil membawa selembar kertas.

"Oppa"ujar sini sambil melambaikan tangannya kearah jungkook.

Apa ini benar? Seorang jeon somi menyapa jungkook dengan sebutan OPPA? Mengapa dadaku terasa sangat sesak? Apa aku cemburu? Ya aku cemburu melihat somi menyapa jungkook dengan ramah. Dan parahnya lagi jungkook membalasnya sambil memperlihatkan senyum yang begitu menawan. Apa-apaan ini? Apa aku baru saja menyaksikan dua sejoli yang bertemu setelah lama terpisah? Ciiihh menjijikkan.

"Oppa apa kau sibuk hari ini? Ayo keluar dan bersenang-senang aku sangat merindukanmu"ucap somi seraya menggandeng lengan jungkook.

Rasanya suhu tubuhku sedikit panas melihat mereka berdua. Bukankah baru saja jungkook mengatakan bahwa dia mencintaiku, tapi apa ini? Dasar jeon buaya jungkook. Awas saja aku tidak akan dekat dengannya lagi dan tidak akan membiarkan dia dekat dengan hunso.

"Tuan jeon, saya dan hunso pergi dulu"kataku seraya menggendong hunso.

"Kemana? Apa aku perlu mengantarmu?"tanya jungkook.

Apa dia tidak sadar jika aku cemburu melihat kedekatannya dengan somi?

"Saya dan hunso akan pergi jalan-jalan. Tugas saya juga sudah selesai, jadi saya pulang sekarang. Permisi"pamitku dan pergi menjauh dari mereka.

Tujuanku saat ini adalah pantai. Hanya riak ombak yang mau mendengar keluhanmu karena menjadi wanita yang menyedihkan untuk kedua kalinya.

Memang aku belum tahu status hubungan mereka berdua,namun perlakuan mereka tadi sudah cukup memberi jawaban untuk pertanyaan ku. Bodoh bukan? Disaat aku sudah kembali percaya padanya dia malah merusak semua itu dengan gampangnya.

Hidup berdua dengan hunso menjadi pilihan terbaik untukku tanpa jungkook dan Kehidupannya yang memusingkan.

"Mom, ayo main air, hunso sudah lama tidak ke pantai"ajak hunso padaku. Aku tidak bisa menolak permintaannya dan kami bermain air cukup lama hingga tubuh kami sudah basah kuyup.

Hari sudah mulai senja. Aku dan hunso memutuskan untuk pulang. Jarak dari pantai ke apartemen ku cukup dekat jadi kami hanya berjalan kaki sambil bersabda gurau.

"Mom, aku sangat senang karena bisa bertemu dengan jeon sini dan mendapatkan tanda tangannya"ujar hunso di gendonganku.

"Mommy juga ikut senang sayang"balasku.

"Tapi, kenapa mommy terlihat murung seperti itu, nanti cantik mommy hilang dan daddy tidak mencintai mommy lagi"ejek hunso untuk memulihkan moodku.

"Daddy memang sudah tidak mencintai mommy lagi"batinku.

"Tidak sayang, mommy hanya lelah dan segera beristirahat"belaku agar hunso berhenti bertanya.

kasur adalah tempat yang paling nyaman malam ini. Hunso tertidur lelap di kamar nya. Hanya aku yang masih menatap langit-langit tanpa ingin memejamkan mata sedetikpun.

Pandanganku beralih ke layar hp dan melihat notifikasi dari jungkook yang sangat banyak. Untuk apa di menghubungiku? Apa dia ingin pamer bahwa sudah memiliki pacar baru yang lebih muda dariku?

Drrt...ddrrt...

Jungkook menelpon ku lagi dan lagi. Jujur aku ingin sekali menjawabnya tadi gengsiku terlalu tinggi. Dan ku putuskan untuk...

"Hallo"

"Mengapa kau tidak menjawab panggilanku? Kemana saja kau seharian ini? Aku sudah mencarimu kemana-mana tidak menemukan mu. Aku khawatir pada kalian. Tolong mengertilah kim Sohyun. Aku pikir kalian akan pergi lagi meninggalkanku"cerocos jungkook tanpa jeda.

"Bisakah kau bertanya satu per satu jungkook? Aku pusing mendengar ocehanmu"balasku.

"Aku juga pusing melihat tingkahmu yang kekanak-kanakan. Kau tidak tahu seberapa cemas nya aku ketika tidak menemukan mu di apartement. Pikiranku melayang dan teringat bahwa kau akan pergi jauh lagi"ujar jungkook.

"Aku memang berniat untuk pergi jauh darimu"lirihku.

"Buang jauh-jauh niatmu itu karena aku tidak akan melepaskan mu sedetikpun"jawab jungkook dengan cepat.

"Itu hak ku untuk pergi jauh darimu. Memangnya siapa dirimu hingga kau melarangku seperti itu?"tanyaku dengan nada yang sedikit bergetar.

"Apa kau menangis? Beritahu aku Sohyun atau aku akan kesana malam ini"ancam jungkook.

"Hari ini hujan turun sangat lebat,aku tidak mau kau jatuh sakit. Siapa yang akan menjagamu di saat aku pergi nanti"ucapku.

"Kau tidak akan pergi. Kau tidak boleh pergi lagi. Sudah cukup penantian 4 tahun itu aku tidak mau terulang lagi"kata jungkook. Rasanya hatiku tergores mendengar keluhan jungkook. Apa sebegitu cintanya dia padaku? Tapi kenapa ketika aku sudah kembali ia malah berpaling.

"Kenapa kau diam saja? Jawab aku berjanjilah kau tidak akan pergi lagi"lirih jungkook.

"Aku tidak bisa berjanji padakmu jika janji itu akan aku ingkari nantinya"ujarku.

"Aku benci situasi seperti ini. Ayo kita bertemu dan selesaikan masalah ini secepatnya"ajak jungkook.

"Sudahlah, aku mengantuk. Kita bahas besok saja"ucapku.

Tut...ttuuutt....ttuuuttt....

TBC