chapter 2

1.4K 198 10
                                    

*Jungkook pov

Gggrreeebbb......

Ketika melihatnya menangis, aku langsung membawanya kedalam dekapanku. Aku tahu apa yang dia rasakan sekarang ini.

"Tenanglah, lepaskan semua amarahmu didalam tangismu. Aku siap untuk menjadi sandaranmu"ujarku.

"Hiks.... Hiks... Aku tak sanggup untuk menjalani hidup hiks... Hiks... di dunia yang kejam ini lagi"tuturnya dengan frustrasi.

"Baiklah, aku akan mengantarmu pulang supaya kau bisa beristirahat"ucapku saat melihatnya sudah berhenti menangis.

"Aku tidak memiliki tempat tinggal"jawabnya.

"Memangnya selama ini kau tinggal dimana"tanyaku.

"Dulu aku memang tinggal di korea, tapi saat kekasihku meninggal, aku memutuskan untuk meninggalkan korea dan menetap di Amerika"tuturnya.

"Kalau begitu, aku akan membawamu ke apartementku agar kau bisa berganti pakaian"ujarku. Mendengar perkataanku dia hanya menganggukkan kepalanya.

Di apartement.....

"Kau tunggu aku disini sebentar, aku akan kembali dengan cepat"ucapku seraya menyuruhnya untuk duduk di sofa.

"Ne"jawabnya.

Akupun meninggalkan apartement untuk membelikan garis itu pakaian baru, supaya di tidak masuk angin, lagi pula aku tidak memiliki pakaian wanita untuk aku pinjamkan kepadanya.

20 menit kemudian.....

Kkkreekk... Krreeekkk...

"Aku pulang"sahutku.

Namun tak ada jawaban darinya. Aku menjadi khawatir dan mencarinya dibalkon, karena aku takut jika dia mencoba untuk bunuh diri lagi. Tapi langkahku menjadi terhenti ketika melihatnya sudah tertidur nyenyak di atas ranjangku.

"Nona, bangunlah dulu, cepat ganti bajumu agar kau tidak sakit"ucapku sambil menepuk-nepuk pundaknya.

"Ah maaf tuan, aku sudah lancang tidur di ranjangmu"ujarnya.

"Tak apa-apa"jawabku.

"Gantilah baju basahmu itu dengan ini"ucapku seraya menyerahkan sebuah kantong yang berisi baju baru untuknya.

"Apa ini baju untukku"tanyanya.

"Tentu, mana mungkin aku pakai baju warna pink apalagi motifnya bunga-bunga, memangnya aku banci apa...??"ujarku dengan sedikit bercanda.

"Hahahaha.... Benar juga, kalau begitu gomawo ahjussi"jawabnya.

Dia pun pergi ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Ini pertama kalinya aku melihat dia tersenyum manis meski dia tak menunjukkan kebahagian.

"Duduklah disini... Aku sudah menyiapkan makan malam untukku"ujarku seraya menepuk-nepuk kursi disebelahku agar di duduk dan menikmati makanannya.

"Ne"jawabnya.

"Oh iya, sedari tadi aku belum mengetahui namamu. Namaku Jeonjungkook, kau bisa memanggilku jungkook. Aku berusia 27 tahun dan aku bekerja sebagai pengacara. Kalau namamu siapa..???"tuturku.

"Apa aku sedang melakukan interview kepadamu, kenapa kau memperkenalkan diri secara berlebihan. Kau lucu sekali jung...kook. Ahh aku lupa. Namaku Kimsohyun. Kau bisa memanggilku sohyun. Aku berusia 25 tahun dan aku bekerja sebagai detektif tapi itu dulu. Sekarang aku vakum dari pekerjaanku"jelasnya.

"Yak, kau memperkenalkan diri lebih panjang dariku tapi kau malah meledekku"ocehku.

"Ya, mianhae jungkook"ucapnya.

Setelah memperkenalkan diri satu sama lain, kami langsung menyantap makan malam karena cacing yang ada di perut kami sudah mengamuk untuk minta diisi.

"Kau akan tinggal dimana nanti sohyun"tanyaku disela makan malam kami.

"Aku tidak punya keluarga di korea ini, karena satu-satunya keluargaku sudah meninggal karena kejamnya politik di korea. Kau tahu aku ingin bunuh diri sekarang juga, sebab aku tak sanggup untuk menjalani hidup tanpa dirinya. Hanya dia harapanku, tapi di pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya"tuturnya yang diiringi dengan airmata.

"Apa dia kekasihmu"tanyaku.

"Ne"jawabnya.

"Tapi dimana orangtuamu...??"tanyaku lagi.

"Aku anak yatim piatu. Aku di rawat oleh orang tua jackson oppa dari kecil. Aku di sekolahkan mereka di sekolah detektif karena aku ingin mencari tahu keadaan orang tua kandungku. Tapi ketika aju sudah menjadi detektif ,aku mendapat kabar bahwa orang tua kandungku sudah meninggal. Sejak saat itu aku memulai hidup baruku sebagai seorang detektif bersama jackson yang berprofesi sebagai pengacara sepertimu"tutur sohyun padaku.

"Dia meninggal karena membela kebenaran di persidangan manta mafia yang dibunuh oleh geng mafia terbesar dikorea ini"ujar sohyun lagi. Aku hanya bisa mendengarkannya dengan seksama.

"Maaf, sohyun aku tak bermaksud membuatmu mengenang masa lalu mu yang menyedihkan itu"ucapku sambil memeluknya dengan erat.

"Gwencaha, jungkook"jawabnya.

"Kalau begitu kau boleh tinggal disini bersamaku selama kau mau tanpa dipungut biaya. Kau hanya perlu memasak, membersihkan apartement, mencuci pakaian, dan tidak boleh bersedih lagi. Kau mengerti... ??"jelasku.

"Apa aku ini pembantumu tuan jungkook...??"ejek sohyun padaku.

"Hahaha... Maaf nona sohyun, aku tak bermaksud seperti itu"ucapku.

"Aku hanya bercanda"ujar sohyun.

Malam yang panjang kami lewati dengan gelak tawa yang tak henti-henti mengalun di dalam apartementku. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 01.00 KST. Kami bergegas menuju kamar. Kami.... Tidak-tidak, mana mungkin kami tidur bersama. Karena di apartementku hanya memiliki satu kamar, aku terpaksa tidur di lantai sedangkan sohyun tidur diatas ranjangku.

"Good night jeon"sahut sohyun.

"Good night kim"jawabku.

.
.
.
.
.

"Entah apa yang menyihir diriku sehingga aku bisa melupakan jackson oppa saat berada di samping jungkook, apa aku bisa melupakan jackson oppa dan memulai kehidupan baru bersama jungkook...??? Tapi aku takut jika suatu hari nanti jungkook juga meninggalkanku seperti jackson oppa karena memiliki profesi yang sama dengan jackson oppa. Kini aku bimbang antara melupakan jackson oppa dan mulai mencintai jungkook atau pergi dari kehidupan jungkook dan hidup dalam kesedihan???? Oh tuhan bantu aku...!!"

*Kimsohyun*



Tbc

Jengjengjeng..... Gue balik lagi nih ching
Dengan cerita yang gaje banget..... 😘😍

Tapi gue berharap kalau para reader suka sama ff gue ini..... 😘😍

Jan lupa vote+coment nya ya ching.... 😙🤗

Gomawo udah baca ya



Detective & Lawyer✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang