Detective & Lawyer✔️

chapter 11

*Sohyun pov

Aku terbangun di tengah malam karena mendapatkan mimpi yang sangat aneh. Didalam mimpi itu aku bertemu jungkook di korea. Apa ini pertanda bahwa jungkook masih hidup? Entahlah aku ragu untuk percaya pada sebuah mimpi. Tapi jika ini nyata aku ingin bertemu dengannya.

Mataku sulit untuk dipejamkan. Aku memutuskan untuk pergi ke kamar hunso. Aku merebahkan diri disampingnya dan membawa hunso ke dalam pelukanku. Aku rindu jungkook, sangat-sangat rindu padanya. Tapi apa daya, jungkook sudah tidak ada lagi didekatku. Aku benci padanya karena sudah mengingkari janji yang kami buat, namun rasa benci itu terkalahkan dengan rasa cintaku pada seorang jeonjungkook. Tanpa sadar aku sudah terlelap di samping hunso.

"Mom, ayo bangun hunso akan pergi sekolah"rengek hunso sambil menepuk-nepuk pipiku.

"Oke-oke, mommy akan bangun"balasku dan membawa hunso kekamar mandi untuk memandikannya.

Setelah mandi bersama hunso, kami langsung berganti seragam masing-masing untuk melakukan aktivitas kami hari ini. Aku juga akan mengantar hunso ke sekolahnya.

"Belajar yang rajin ya sayang, mommy akan menjemputmu siang nanti"ujarku seraya mencium pipi hunso.

"Siap mommy"jawab hunso dan pergi meninggalkanku.

Aku pun melanjutkan perjalananku ke kantor. Aku lupa jika hari ini aku ada rapat bersama bambam. Meskipun dia sahabatku tapi tetaplah seorang karyawan.

"Maaf presdir saya telat, apa rapatnya sudah selesai?"ucapku dengan takut.

"Hhmm, kau telat bahkan sangat telat kimsohyun. Ikut aku ke atap"ujar bambam dengan ekspresi yang tidak dapat aku artikan.

Selama perjalanan ke atap, tidak pembicaraan diantar kami hanya hening yang menemani. Apa ini akhir dari hidupku? Jika aku dipecat, uang darimana aku bisa membesarkan hunso. Mencari pekerjaan di florida sangat susah, ditambah lagi aku hanyalah lulusa akademi kepolisian dan aki tidak ingin menjadi detektif lagi.

"Sohyun, aku ingin bicara padamu"ujar bambam setibanya diatap.

"Bicara saja, aku akan mendengarkanmu tapi tolong jangan pecat aku"kataku dengan lesu.

"Siapa yang akan memecatmu hyun, aku hanya ingin membicarakan hal penting padamu"ucap bambam dengan tawa yang lebar.

"Hhmm, aku pikir kau akan memecatku karena aku terlambat menghadiri rapat"jawabku sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

"Begini, pekerjaan seperti ini tidak cocok dengan dirimu. Jadi..."perkataan bambam terpotong karena aku langsung menyelanya.

"Benar, kau ingin memecatku, ya sudah pecat saja"ucapku lirih.

"Yak, dengar dulu jangan potong ucapanku"geram bambam.

"Baiklah"kataku singkat.

"Aku ingin kau meninggalkan pekerjaan ini, sebab kau tidak cocok menjadi seorang sekretaris. Jati dirimu adalah seorang detektif. Aku ingin kau melupakan traumamu dan mulailah hidup baru sebagai seorang detektif dan kembalilah ke korea. Aku punya kenalan yang sedang mencari detektif dan aku merekomendasikan dirimu"tutur bambam panjang lebar yang otomatis membuatku bungkam.

"Oke, tapi kenapa harus korea? Aku benci negara itu. Aku trauma jika pergi ke korea. Disana aku akan mengingat jungkook dan semua kepedihan yang pernah aku dapatkan"jawabku dengan airmata yang sudah jatuh.

"Karena korea sangat membutuhkan detektif hebat sepertimu. Kau harus melawan rasa traumamu itu. Kau tidak bisa terus seperti ini. Kau bukan pengecut yang lari dari masalah. Jangan biarkan rasa takut itu mengalahkanmu. Percaya padaku bahwa disana kau akan mendapatkan sesuatu diluar dugaanmu"ucap bambam untuk meyakinkanku.