Siwon's Feel

823 104 7
                                    

Choi Siwon • I'm Happy

Aku terbangun lebih dulu pagi ini, Tiffany masih terlihat nyenyak untuk terus terlelap. Pelan-pelan kulepaskan pelukanku padanya, kusibak selimut yang menutupi tubuhku, lalu berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai membasuh wajah dan menggosok gigi, aku bergegas keluar kamar mandi, dan mendapati Tiffany sudah bangun dari tidurnya, namun masih betah duduk diatas ranjang.

Kukecup kepalanya dan berkata padanya " Hari ini kau akan menemui Jessica lagi? "

Angguk Tiffany.

Aku tahu, hampir setiap hari ia mendatangi Jessica setelah wanita itu sadar, aku sempat melarangnya, karena takut akan perasaannya yang mungkin akan terluka.

Tapi Tiffany bilang " Dia ibu dari anakmu, dan aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja " Dari saat itu, aku selalu bersyukur karena Tuhan lebih dulu menyadarkanku untuk memilih Tiffany.

Aku bersyukur karena tidak menolak permintaanya untuk menikah dengannya.

" Kalau begitu, aku akan ikut dengan kalian " Tiffany menoleh kearahku, matanya seakan bertanya memangnya kau punya waktu menemaniku, selain mengurus perusahaan?.

" Aku pemiliknya, jadi aku berhak untuk tidak masuk kantor "

" Cihhh bukan berarti kau bisa jadi pimpinan yang seenaknya " Protes Tiffany.

Wanita itu kemudian mendekatiku yang mengeluarkan Miseo dari dalam boxnya, " Aku tahu kau sibuk, "

Kuciumi pipi gembul Miseo dan beralih memberi kecupan pada bibir isteriku " Bersiaplah, karena hari ini jadwalku hanya seharian dirumah "

Tiffany menatapku dengan selidik, tapi aku kembali meyakinkannya, bahwa " Kau bisa bertanya pada sekretarisku, dia tahu hari ini jadwalku kosong "

" Baiklah, kalau bagitu kau mandikan Miseo, sementara aku akan memasak sarapan Jessica "

...

Aku berencana untuk mandi lebih dulu selama Tiffany memasak didapur, Miseo kembali terlelap setelah aku memnadikannya dan menceritakan banyak hal tentang Jessica padanya, meski baginya itu hanyalah seperti sebuah dongeng, tapi kuharap dia akan mengerti dengan keadaan kami.

Kumatikan air shower, dan mendengarkan sebuh suara tangis dari kamar, " Fany-ah " Teriakku cukup kencang dari celah pintu kamar mandi.

Tiffany datang dengan terburu-buru, "Ada apa? "

" Miseo terbangun, dan tubuhku masih banyak sabun " Jelasku padanya, seraya menutup kembali pintu kamar mandi.

...

Kususul Tiffany dan Miseo yang sudah menunggu lebih dulu di lobby rumah sakit, karena aku masih harus memarkir mobil. Setengah berlari aku menghampiri mereka.

" Ayo kita ke kamar inap Jessica "

Tiffany dan aku berjalan beriringan berdua, " Setelah ini mari kita temui Bomi, sudah lama aku tidak berjumpa dengannya " Ajakku.

" Baiklah, kita bisa makan siang bersama nanti "

Tiba didepan pintu kamar rawat Jessica, dengan hati-hati aku membantu Tiffany membuka pintu kamarnya, kami memasuki ruangan itu bersama.

Could I Love Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang