Bertahun-tahun lamanya Magali sendirian. Bukan karena tak ada yang menginginkan, akan tetapi banyak pria langsung undur ke belakang begitu tahu apa yang Magali syaratkan-tak boleh menjamahnya hingga ke pelaminan.
Tak heran jika banyak orang mengang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bob Brown menguap lebar. Selesai sudah tugasnya mematai-matai Siskiyou Boulevard nomer 630. Pria berusia lima puluhan itu segera memasukkan kamera ke tasnya kembali, lalu menyalakan mobil dan pergi. Sudah semalaman ia ada disitu. Ia lelah dan ingin istirahat. Mungkin mencari makan dulu, lalu mandi air panas dan menghempaskan diri di penginapan yang kerap ditinggalinya sejak beberapa bulan silam.
Senyampang mobil melaju pelan, Bob Brown teringat saat ia bertemu kliennya yang sekarang. Sebagai detektif swasta yang berkantor di sebuah apartemen tua di Portland, ia tidak pernah memilih-milih perkara. Kasus apapun yang masuk ke kantornya akan dikerjakan. Tetapi, kebanyakan klien yang datang selalu menyewanya untuk menyelidiki kekasih atau pasangan yang berkhianat. Kadang-kadang ada juga orang-orang yang menyuruhnya mencari binatang atau anak mereka yang menghilang.
Tak seperti tampangnya yang kurang meyakinkan-tambun dan kumal-sesungguhnya ia seorang yang cekatan. Dengan segala upayanya, hampir semua kasus berhasil ia selesaikan. Kelemahannya, ia gemar pada uang. Ia kerap mengulur-ulur waktu penyelidikan untuk mendapatkan tambahan dollar yang ujungnya berimbas pada kepercayaan orang. Perlahan orang mulai meninggalkannya, mencari detektif lain yang tidak mengobral janji dan memungut bayaran lebih dari semestinya.
Senjata makan tuan bagi Bob. Perlahan klien-klien itu menyebarkan berita keburukannya. Dan sekarang sudah hampir lima bulan klien yang datang tak seramai biasa. Tak ada yang bisa ia lakukan selain mendesah diantara tumpukan berkas dan perabot kantornya yang usang. Satu hari Bob kedatangan tamu istimewa. Tinggi, cantik, dan penuh perhitungan, wanita itu muncul di depan pintunya. Bob terpana, selama ini belum pernah ia melihat perempuan secanggih dia sudi ke kantornya yang bobrok. Tidak cocok. Tidak pas. Seharusnya ia datang ke kantor detektif yang lebih wah, bukan disini, pikirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebaliknya wanita tersebut terlihat tidak ambil pusing melihat keterpanaan Bob. Ia justru masuk ke dalam bahkan sebelum disilakan. Memandang berkeliling sebelum akhirnya menghadap Bob dan berkata ,"Kau Bob Brown?"
Si cantik memperlihatkan selembar selebaran bergambar dirinya tengah memakai topi dan baju ala Sherlock Holmes bertuliskan kalimat "Detektif terpercaya, memecahkan segala masalah anda."