Di atap sekolah.
Taehyung, Jimin dan Jungkook sedang menikmati pemandangan langit biru di siang hari, tepatnya waktu istirahat mereka. Tak lupa juga mereka merasakan angin lembut dan dingin yang menerpa mereka.
Jungkook merasa situasi saat ini sangat canggung karena tak ada yang memulai percakapan.
Alhasil Jungkook akan mencoba untuk memulai percakapan.
"Hyungdeul... Aku yakin semuanya akan baik-baik saja bila hyung tidak bersikap seperti ini. Dan pasti Hoseok hyung akan khawatir dengan kalian jika hyungdeul bersikap seperti ini." Ucap Jungkook.
Taehyung hanya menghela nafas.
"Lalu..."
Taehyung menghadapkan dirinya ke Jungkook.
"Apa yang harus kami lakukan agar semuanya kembali dengan normal?"
Tuk!
Secara tak sopan, Jungkook menyentil kening Taehyung sedikit keras.
"Ow... Sakit Kook." Rintih Taehyung sembari mengusap keningnya.
"Hyung... Kemana sikap bijaksana dan tenang mu, Tae hyung? Bila keadaannya seperti ini, biasanya yang menenangkan keadaan ini adalah Tae hyung..." Jawab Jungkook dengan nada suara sedikit sedih.
Jimin pun yang berada di sebelah kiri Taehyung mulai memperhatikan percakapan antara Taehyung dan Jungkook.
"Karena aku sangat khawatir Kook. Kekhawatiran ini bukan kekhawatiran yang biasa kurasakan. Bahkan rasa kekhawatiran ini melebihi dari biasanya! Karena sekarang aku sangat khawatir dengan keadaan keluargaku! Seharusnya kamu tau apa yang kurasakan, Jungkook!" Ucap Taehyung yang mulai meninggikan suaranya karena kesal dan khawatir yang bercampur aduk di dalam pikirannya saat ini.
Jungkook pun menggeram.
"Aku bersikap seperti ini bukan berarti aku tak khawatir pada kalian semua! Justru sebaliknya, jika kalian seperti terus... Apa yang akan Hoseok Hyung, imo (Sohyun), samchon (Seung ho) rasakan jika kalian bersikap seperti ini?!" Sahut Jungkook kesal.
Jimin pun mencoba melerai pertengkaran adu mulut antara mereka.
"Disaat seperti ini bukanlah hal yang tepat untuk berdebat! Aku seperti ini karena aku sedang mencoba memikirkan sebuah rencana untuk menyelamatkan eomma dan appa! Karena aku tak bisa hanya tinggal diam dan menonton di tempat yang sangat tenang, menghindari dari segala permasalahan... Aku tak bisa!" Ucap Jimin yang mencoba melerai mereka.
Taehyung dan Jungkook pun mendengarkan ucapan Jimin, akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidak berdebat lagi.
Jimin pun bernafas lega.
"Aku yakin pasti bukan hanya aku saja, mungkin saja Hoseok hyung atau Jaehyun samchon juga sedang memikirkan suatu cara untuk menyelamatkan eomma dan appa. Melawan ibu kandungku itu seperti menghadapi orang yang sangat keras kepala. Dia bagaikan boss akhir dalam sebuah permainan! Tak mungkin eomma kandungku memilih tempat yang sangat mudah di temukan." Lanjut Jimin.
Taehyung sedikit berpikir.
"Chim. Apa kau sangat membencinya?" Sahut Taehyung.
Jungkook mengangguk setuju.
"Karena walau begitu So-hee ahjumma tetaplah eomma kandung Jimin hyung." Dilanjut oleh Jungkook.
Jimin kembali menatap langit dan merasakan angin yang dingin di musim salju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae, my dongsaeng
Fanfictionterdapat 3 namja yang tidak terikat darah itu, hidup bersamaan dengan Seung ho selaku Appanya. Yang tertua anak kandungnya, yang kedua anak angkat nya, dan yang terakhir anak tirinya. Yang anak tirinya hanya berbeda ibu saja. meskipun begitu, hidup...