Minggu, 3 Desember 2017
Pukul 18.00 KST
~ dikamar ~
"Hyung...!"
Terdengar suara teriakan panggilan dari ruangan kamar dibagian atas. Otomatis, hyung dan dongsaengnya menuju ke atas.
"Ada apa, dik? Mengapa memanggil kami?" Ucap namja yang bersifat baik dengan wajah tampannya yang datang bersama dengan dongsaeng nya.
Panggil saja dengan namanya, Jung Hoseok dan Kim Taehyung.
"Setelah pindah dari rumah panti asuhan, seperti nya barang-barang ku ada yang terselip... bisa bantu cari?" Ucap namja itu dengan nama lengkap Park Jimin.
"Kukira apa, membuat kami khawatir saja..." ucap Hoseok dengan nada kesal nya. Tapi, bukan berarti Hoseok marah pada Jimin. Hanya saja berpura-pura kesal saja.
Melihat nada Hoseok yang sepertinya kesal, Jimin merasa bersalah. Karena ia baru saja pisah kerumah barunya, tapi ia sudah menyebabkan salah satu hyungnya kesal.
"M-mianhe..." hanya satu kata saja yang dapat terucap dari seorang Park Jimin. Sungguh ia sangat merasa bersalah.
Melihat Jimin merasa bersalah, Hoseok hanya bisa terkekeh. Hoseok memang ingin mencairkan suasana saja tadi dengan kepuraannya. Tapi, Hoseok tak tahu kalau Jimin merasa sangat bersalah.
"Hahaha, tak apa, Jimin. Aku hanya mengerjaimu saja, Chim. Jangan dibawa ke hati." Ucap Hoseok lembut, sembari mengeluskan surai coklat milik Jimin.
Mendengar hal itu, Jimin mempoutkan mulutnya. Dan berhasil membuat Hoseok dan Taehyung itu gemas melihat Jimin seperti itu.
"Ok, ok. Sekarang bagaimana kalau kita membantu Jimin hyung sekarang, hyung?" Ucap Taehyung.
Hoseok menganggukan kepalanya. Dan segera mereka berdua membantu Jimin mencari barangnya dan membereskan barangnya juga.
Beberapa jam kemudian...
Entah sudah berapa lama mereka mencari barang sekaligus membereskan barang milik Jimin. Tapi apa yang Jimin cari masih belum ditemukan.
"Sebenarnya apa yang kau cari, Jimin hyung?" Tanya Taehyung yang memecahkan keheningan. Lagipula, ia juga sudah penasaran dengan apa yang dicari Jimin. Tidak salah kan jika bertanya?
Sembari menyeka keringat yang sudah jatuh pelipisnya, Jimin menjawab pertanyaan Taehyung.
"Foto kenangan ku dengan nyonya Park, Tae." Ucap Jimin.
"Ah! Tunggu sebentar." Ucap Hoseok. Lalu meninggalkan Jimin dan Taehyung.
Jimin dan Taehyung di buat bingung oleh Hoseok.
Tak berapa lama kemudian, Hoseok kembali dengan membawa sebuah pigura foto.
"Apa foto ini yang kamu cari?" Tanya Hoseok sembari memberikan foto itu ke Jimin.
"Iya, ini hyung! Bagaimana hyung menemukannya?"
"Hyung ingat, tadi di mobil ada sebuah pigura foto. Hyung kira bukan, tapi mungkin itu milikmu. Maaf, hyung baru menyadarinya." Ucap Hoseok dengan sedikit nada penyesalan di akhir kalimat.
"Tak apa hyung. Yang penting, sudah ketemu." Ucap Jimin yang mencoba menghibur Hoseok.
"Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita kebawah dan memasak sesuatu?" Usul Taehyung dengan semangat.
"Memangnya kau bisa memasak Tae?" Tanya Jimin bingung.
Mendengar kata 'masak' Hoseok langsung melarang Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae, my dongsaeng
Fanfictionterdapat 3 namja yang tidak terikat darah itu, hidup bersamaan dengan Seung ho selaku Appanya. Yang tertua anak kandungnya, yang kedua anak angkat nya, dan yang terakhir anak tirinya. Yang anak tirinya hanya berbeda ibu saja. meskipun begitu, hidup...