Happy reading😘💕Aku duduk diam dibangku dengan kepala yang kusandarkan diatas meja dengan berbekal bantal dari tas.Hari ini kelasku jamkos karena ada rapat jadi surga dunia bagi siswa siswi disini.Termasuk dikelasku,ada yang membaca novel,ada yang bermain hp maupun laptop,bergosip,dan ada juga yang tidur seperti ku saat ini.Kepalaku terasa pusing begitupula dengan leherku yang masih belum bisa dibuat nengok.
"Shen lo gak lupa kan sama TOD kita?"ujar vita
"hmm..kenapa emangnya?"ujarku bangun dari tidurku
"Gapapa,gue cuma mau ngingetin kalo lusa aniversarinya lo sama kak ditya.Dan sesuai janji lo harus putusin kak ditya tepat saat aniver lo."ujar vita lalu pergi meninggalkan diriku yang sedang mematung.Akupun juga baru sadar mengenai hubunganku dengan kak ditya hampir genap 1 bulan.Entah mengapa ada yang terasa mengganjal dengan ucapan vita.Aku kembali keposisiku,kepalaku terasa sangat pusing.Dan sesaat kemudian aku memutuskan untuk pergi ke UKS.Entah kenapa kepalaku terasa semakin pusing apalagi saat mengingat omongan vita.Jujur aku hatiku mengatakan tidak.Iya aku tidak mau putus dengan kak ditya.Aku mulai suka bahkan aku sayang dengan kak ditya.Tak terasa mataku mulai terpejam.
skip..***
Jam istirahat pun berbunyi.Mataku sudah mulai terbuka yang disampingku sudah ada ula yang menemaniku.Kepalaku sudah terasa mendingan namun masih sedikit pusing.Aku duduk dengan menyandarkan tubuhku dibrankar UKS."Gimana,udah mendingan?"ujar ula yang tersenyum
"lumayan sih."ujarku dengan suara parauKeadaan kembali hening yang kemudian membawa pikiranku keucapan vita tadi.
"udah gak usah dipikirin omongan vita.Kalo lo emang sayang sama kak ditya pertahanin aja."ujar ula
"gue bingung ul sama keputusan gue."ujarku
"Bingung soal lo cuma jadiin kak ditya sebagai bahan taruhan?Udahlah gak usah lo pikirin.Abaikan aja."ujar ula
"lha tapi perjanjian tetep perjanjian.Itu salah gue seharusnya gue gak ambil keputusan sepihak soal itu.Gue takut kalo kak ditya benci sama gue gara gara gue jadiin dia sebagai bahan taruhan.Gue emang bodoh."ujarku yang kemudian terdengar suara gebrakan pintuBrakkk..
Ditya pov
Aku dikejutkan dengan sebuah obrolan yang cukup membuatku merasa kecewa bahkan marah.Yaph aku mendengar obrolan shena dan ula mengenai dia yang hanya menjadikanku sebagai bahan taruhan.Memang niatnya aku ingin menjenguk shena yang kata temen sekelasnya ia sakit dan berada diUKS.Namun disanalah aku mendengar semua obrolan shena yang begitu menohok hatiku.Aku segera keluar dari uks dan menutup pintu uks dengan kencang.
Brakkk..
Disinilah aku,roftoop sekolah dimana aku menghabiskan waktuku saat itu bersama shena.Pikiranku kembali mengingat kejadian tadi di UKS.
"Arggghhh."ujarku frustasi sembari menjambak rambutku
Suasana disini sangatlah hening.Aku memutuskan untuk duduk berdiam sembari menghisap rokok ditanganku.Yaph aku memang selalu merokok jika memiliki masalah.Kudengar suara langkah kaki yang mendekatiku.Aku masih setia dengan posisiku tanpa mau menoleh kebelakang.
"Kaa..kak ditya."ujar seseorang yang kemudian mendekatiku.
"kak maafin aku.Aku gak berniat untuk nyakitin kakak."ujar gadis itu sembari memegang pundakku yang terpaksa aku pun menoleh.Wajahnya sedikit pucat.Ak yakin dia sedang sakit namun aku merasa lebih sakit.Dia menatapku dengan tatapan ssndu yang kubalas dengan tatapan dingin dan datar.Hening begitulah suasana saat ini.Kulihat dia mulai menitikkan air mata.
"kak maafin aku.Aku bisa jelasin semuanya.Kak aku mohon jangan diemin aku kayak gini."ujar shena
"apa yang mau lo jelasin.Semuanya itu udah jelas dan gue gak butuh penjelasan lo."ujarku lalu meninggalkan shena namun dengan cepat dia mencekal tanganku.
"pliss kak dengerin aku dulu.oke,aku emang salah tapi aku minta maaf.Aku bener bener gak ada niatan untuk sakitin hati kakak.Aku mohon kak maafin aku.Aku gak akan putusin kakak sekarang keputusan ada dikakak.Kalo emang kak ditya mau putusin aku gapapa aku terima tapi kakak jangan diemin aku kayak gini.Aku sayang sama kakak."ujar shena yang kemudian menghapus air matanya yang deras menetes.
"Gue tau yang lo mau.Kita putus,dan sekarang lo bisa pergi dari sini."ujarku penuh dengan penekanan.
Dengan langkah gontai ia pun pergi meninggalkan ku.Jujur aku merasa sedih saat ia meneteskan air matanya.Namun Egoku berkata lain.Hatiku terasa sakit dengan muslihat shena.Akupun memilih pulang kerumah.
skip..***
Aku sudah sampai rumah dan memilih untuk mengurung diri dikamar.Segala kejadian tadi siang mulai terekam dan terputar dipikiranku."kenapa sih lo tega ninggalin gue pas gue lagi sayang2nya?kenapa sih shen?apa gue terlalu gak pantes buat lo.Apa gue seburuk itu dimata lo sampai sampai lo tega jadiin gue bahan taruhan sama temen temen lo."ujarku sembari memandang foto shena.
Tak terasa mataku sudah terpejam dan membawaku kealam mimpi.
Hallo guys🙋
jangan lupa vote🌟 dan comment nya ya..☺
ditunggu komentarnya kasih kritik atau saran juga gapapa.
Wo àini readersku😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Of Love
Teen FictionTentang perjuangan seorang gadis yang memiliki penyakit mematikan.Awalnya ia merasa putus asa tapi semenjak ada dia hidupnya terasa lebih nyaman dan indah.Ia menjadi lebih semangat karena ada sebuah energi cinta dari orang tsb.