3

122 29 5
                                    

Jangan terlalu berlebih




"Pak Tae?" ucap So Hyun ketika melihat Pak Tae berdiri di depannya. Tapi bukan TaeHyung namanya jika ia tak mengabaikannya.  Pak Tae masuk kedalam ruangan Pak Lay, So Hyun hanya menghembuskan nafas kasar melihat sikap Pak Tae. Ia tak ingin terlalu berharap karena takut jika Pak Tae akan mengecewakan. "So Hyun!" panggil seorang namja dari kejauhan lalu berlari mendekati So Hyun.  Mata So Hyun tertuju kepada sosok yang memanggil nya. "Ada apa? " tanya So Hyun kepada namja itu.
"Bergabunglah dengan kami,  kami ingin membuat acara malam ini" tawarnya.
"Bukankah kau mengerti bagaimana sibuknya aku,Kang Daniel? " Ya,  namja tadi adalah Kang Daniel.
"Ayolah,  kau bisa minta izin kepada Ahjuma Kim, sudah lama kau tak ikut kami" Kang Daniel mencoba untuk membujuk So Hyun.
"Kalau begitu kau saja yang meminta izin" Ucap So Hyun sambil berjalan menuju lobi kampus.
"Ne,  aku akan ikut denganmu untuk meminta izin kepada Ahjuma Kim!" Seru Kang Daniel dan itu sukses membuat So Hyun berhenti.
"Yaakk! Kang Daniel, jangan berbuat yang aneh-aneh!" teriak So Hyun. Pasalnya Ahjuma Kim adalah sosok bos yang sedikit kejam. Ia akan marah jika salah satu karyawannya tidak masuk kerja.
"Memangnya kenapa? Aku hanya ingin meminta izin bukan membawa kabur karyawannya?" jawab Daniel polos. "Kau ingin di lempari pisau dapur olehnya!?" teriak So Hyun.
"Jika itu terjadi pasti kau tak kan membiarkannya bukan? " Daniel justru meledeknya.
"Aish anak ini" gerutu So Hyun sambil berjalan kearah lobi.
"Ayolah So Hyun, hanya sekali saja" Daniel terus saja membujuk So Hyun, bahkan ia sampai ber-aegyo.
"huft,  baiklah aku akan ikut kalian,  tak usah menjemputku,  kirim lokasi dan waktunya, aku akan datang" So Hyun akhirnya mengalah,  ia akan meminta izin kepada Ahjuma Kim. Semoga ia di izinkan. "Aaa So Hyun-ah, Saranghae!" Daniel melompat senang ia bahkan sempat memeluk singkat sahabat nya itu. "Yakk!!" Bentak So Hyun karena ulah Daniel. "ah,  miannae" ucap Daniel malu.
"Pergilah kekelas mu,  jangan sampai kau telat" perintah So Hyun kepada Daniel.
"Ne,  uri eomma" jawab Daniel membungkuk sambil berjalan mundur. So Hyun hanya menggelengkan kepalanya. Setelah tak melihat Daniel lagi,  So Hyun melanjutkan jalannya. Ia ingin ke cafe tempatnya bekerja untuk meminta izin.
.
.
.
  Pukul 5 sore So Hyun berangkaat menuju tempat yang telah ditentukan oleh Daniel sebelumnya.  Acara kumpul-kumpul seperti ini biasanya akan selesai jam 9 malam. Tapi biasanya So Hyun tak kan mengikuti nya hingga selesai. Ia berjalan menuju halte,  halte dan rumahnya tak begitu jauh mungkin akan membutuhkan waktu 10 menit jika harus berjalan kaki. Di tengah perjalanan So Hyun di buat heran ketika sebuah mobil berhenti di depannya. Tapi So Hyun tak menghiraukan nya.  Ia berjalan melewati mobil itu, langkahnya terhenti ketika melihat pemilik mobil menurunkan jendela mobil dan memanggilnya. "So Hyun-ssi" panggil namja itu.  Dan ternyata namja itu adalah Pak Tae. "Pak Tae? " So Hyun heran kenapa dosen nya itu ada disini. "Masuklah" perintah Pak Tae. "Ne? " So Hyun masih bingung tak mengerti maksud dosen nya itu. "Masuklah, akan saya antar" ucap Pak Tae dari dalam mobilnya.
"Ah,  tak perlu,  saya akan menggunakan bus saja" tolak So Hyun . Bukan apa ia menolak karena ia tak ingin terlalu terlibat dengan Pak Tae.
"Masuk saja,  bus akan lewat 2 jam lagi" Pak Tae mencoba membujuk So Hyun.
Entah karena angin apa,  So Hyun percaya ucapan Pak Tae dan masuk kedalam mobil itu. Selama perjalanan tidak ada yang bersuara. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing,  Pak Tae yang tak tahan dengan situsi ini,  akhirnya buka suara.
"Acaranya dimana? " tanya Pak Tae.
"Bagaimana.. " ucapan So Hyun menggantung karena ia bingung kenapa dosennya itu tahu jika ia akan membuat acara.
"Tadi saya mendengar pembicaraan kamu dengan Daniel, dan kebetulan saya tadi sedang melintas sekitar sini" jelas Pak Tae.
"Oh.. " Jawab So Hyun "Di cafe xxxx" sambung nya.
Pak Tae tak menjawab ia hanya mengangguk.
So Hyun masih memikirkan mengapa dosennya ini memberikan tumpangan.
"Anggap saja ini untuk membayar hutang saya kemarin" ucap Pak Tae seolah-olah mendengar pertanyaan yang ada di kepala So Hyun
"Ah,  terima kasih" ucap So hyun sambil mencoba untuk membungkuk.
.
Mereka sampai di tempat tujuan,  Pak Tae mencari tempat parkir. "Bapak juga ada perlu disini? " tanya So Hyun karena heran melihat Pak Tae yang memarkirkan mobilnya. " hmm" jawab Pak Tae singkat. Setelah keluar dari mobil So Hyun tak lupa mengucapkan terima kasih, awalnya Pak Tae mengajak So hyun untuk masuk bersama tapi So Hyun menolak nya dengan alasan ia harus ke toilet dulu. So Hyun benar-benar ketoilet untuk membenarkan make upnya.  Tak butuh waktu lama, ia keluar dari toilet tersebut dan menuju ruangan yang telah di pesan oleh teman-teman nya.
Daniel mengatakan bahwa akan ada beberapa orang baru bergabung,  So Hyun tak paernah melarang itu.
"Maaf sedikit telat" Ucap So Hyun begitu masuk, didalam sudah ada Daniel, Tzuyu, Eunji, Mark dan Chanyeol. 
"Chan.. " So hyun kaget ketika ada Chan Yeol "Yeol" Chanyeol menyambung ucapan So Hyun dan tak lupa senyum diwajah tampannya itu.
"Kalian sudah saling mengenal?" Daniel sedikit kaget ketika melihat reaksi dua manusia di hadapannya,  pasalnya mereka seperti sudah saling mengenal. " Kami sempat bertemu di bus" jelas So Hyun dan Daniel hanya ber-Oh ria. So hyun memilih duduk di sebelah Tzuyu. Mereka mulai larut dengan kebersamaan mereka,  matahari tak lagi terlihat.  Biasanya So Hyun akan meminta pulang lebih dulu, tapi kali ini ia merasa nyaman berada disini. Hingga terdengar bunyi handphone Chanyeol yang membuat semua orang terdiam. Chanyeol segera mengangkatnya.
"Halo hyung" ucap Chanyeol membuka pembicaraan.
"..."
"Aku sedang berkumpul dengan teman-teman ku" Chanyeol menatap teman-teman nya yang sedang mendengarkan nya berbicara.
"..."
"Terserah" Chanyeol langsung mematikan sambungan telepon tadi.
"Ada apa? " tanya Mark yang duduk di sebelah Chanyeol.
"Biasa,  hyungku" jawab Chanyeol cuek.
"Dasar anak manja" cibir Eun.
"Aku permisi ke toilet sebentar" ucap So Hyun dan hanya diangguki oleh yang lain, sebenarnya ia sudah ingin ke toilet sejak tadi tapi ia tak enak hati jika harus meninggal kan teman nya.
Mereka melanjutkan bermain game yang tertunda tadi,  bangku So Hyun masih kosong, ia belum juga kembali dari toilet.
"Chan!" ucap seorang namja yang baru saja datang,  dan itu sukses membuat Chanyeol dan kawan-kawannya kaget. Mereka langsung menoleh kearah sumber suara, dan alangkah terkejutnya mereka ketika mengetahui siapa yang ada di hadapannya saat ini.
"Aish" Chanyeol menggerutu ketika Hyung-nya  datang mengacaukan acaranya.
"Hyung,  tidak bisakah kau menunggu sebentar lagi?"ucap Chanyeol kesal.
"Jadi.. Pak Lay? " Tzuyu lebih terkejut ketika Chanyeol memanggil Pak Lay dengan sebutan Hyung.
Pak Lay adalah kakak kandung dari Chanyeol. Selama ini tak ada yang mengetahuinya, karena mereka sepakat untuk menyembunyikan status mereka, selama ini Chanyeol selalu menghindar dari kawannya jika ia sedang dengan Hyung-nya itu.
"Saya kakak nya Chanyeol " ucap Pak lay seolah-olah memperkenalkan diri.
Dan mereka semua ikut terkejut mendengar pengakuan Pak Lay. Sedangkan Chanyeol sudah muak dengan keadaan di depannya itu, lebih baik ia mengajak Hyung-nya pulang. Tapi niatnya gagal ketika So Hyun datang dari toilet.
"Maaf la...ma.."ucapan So Hyun memelan ketika melihat Pak Lay dihadapannya.
" Ternyata ini kesibukan kamu,  So Hyun-ssi? " Pak Lay menyindir So Hyun, pasalnya ia geram saat So Hyun menolak tawarannya dengan alasan ia sibuk, dan sekarang ia melihat muridnya itu sedang bermain dengan kawan-kawannya. So Hyun yang kaget hanya diam,  ia tak berani menjawab perkataan Pak Lay. Semua teman-teman nya menatap So Hyun seolah bertanya 'ada apa?'
Karena ia merasa malu, lebih baik memutuskan untuk pulang, lagian ini sudah terlalu larut.
"Aku pulang duluan,  ini sudah malam sampai jumpa semuanya, permisi Pak" So Hyun berjalan kearah pintu keluar, Pak Lay yang melihat itu tersenyum, sepertinya ia puas membuat malu muridnya itu. Tzuyu juga ikut menyusul So Hyun ia tak mungkin membiarkan sahabatnya pulang sendiri.
"Kalau begitu kami pamit pulang, lanjutkan saja acaranya" Ucap Pak Lay kepada teman Chanyeol."Acara nya kacau, saat kau datang " cibir Eunji kepada Pak Lay, Mark yang ada di sebelahnya langsung menyenggol Eunji memberi kode supaya diam, untung saja Pak Lay tak mendengar ucapan Eunji. Chanyeol dan Pak Lay meninggalkan kafe itu. Daniel, Mark dan Eunji masih didalam kafe tersebut.

.

Diluar kafe Tzuyu mencari-cari keberadaan So Hyun, seharusnya kepergian So Hyun belum terlalu jauh.  Ia mencoba menelfonnya tapi hanya terdengar nada sambung.  Tzuyu mulai panik, ia takut jika terjadi sesuatu dengan sahabatnya. Ketika sedang sibuk menelepon So Hyun, ia tak sadar jika Pak Lay dan Chanyeol berjalan kearahnya.
"Tzuyu-ya,  kenapa belum pulang?" tanya Chanyeol kepada Tzuyu, spontan Tzuyu menoleh kearah belakang. "Ah..Chanyeol, mengagetkan saja" Tzuyu sempat kaget ketika ada orang yang memanggilnya.
"Butuh tumpangan?" tawar Pak Lay.
"Terima kasih, Pak tapi saya rasa tidak perlu" tolak Tzuyu lembut " Saya harus mencari sahabat saya terlebih dahulu" sambung Tzuyu.
"Dugu? So Hyun" tanya Chanyeol penasaran.
Pak Lay juga sedikit penasaran jika dilihat dari raut wajahnya.
"Ne, tadi aku rasa ia belum terlalu lama keluar dari kafe,  tapi sekarang sudah tak ada lagi" jelas Tzuyu terdengar sedikit panik dari nada suaranya.
"Sudah kau hubungi nomornya?" tanya Chanyeol yang mulai panik. "Sudah, tapi tidak diangkat" jawab Tzuyu.
"Hyung, kita cari So Hyun dulu" ucap Chanyeol.
"Untuk apa, dia kan sudah besar" jawab Pak Lay sinis.  Pak Lay masih marah dengan So Hyun karena menolak tawarannya. Tzuyu yang mendengar itu hanya mencibir dalam hati.
"Ayolah hyung,  temanku hilang, dan aku tak bisa diam saja" terlihat raut panik di wajah Chanyeol.
" Jangan berlebihan, mungkin saja temanmu itu sedang menemui pacarnya" Pak Lay masih keras kepala tak mau mencari So Hyun.
"Tidak mungkin Hyung" bantah Chanyeol.
"Tahu dari mana kamu, dia saja pandai berbohong" Pak Lay justru mencibirnya. "Hyung!!!  jika kau tak ingin mencarinya tidak usah menghinannya!!!" nada suara Chanyeol meninggi. Pak Lay tak terima adik satu-satu nya itu membentaknya hanya karna satu wanita. Ia ingin membalas ucapan Chanyeol tapi Tzuyu sudah berbicara terlebih dahulu.
"Aish kalian berdua!" Tzuyu kesal melihat dua kakak beradik di hadapannya, ia menghentakkan kakinya sebelum pergi, persetan dengan rasa sopannya ketika di depan dosen.
"Jika Hyung tak ingin ikut, aku bisa mencari nya sendiri" Chanyeol berjalan meninggalkan Hyung nya itu. Mau tak mau Pak Lay mengikuti Chanyeol. Bagaimanapun juga ia harus tetap menjaga adiknya itu. " Aish,  jinjja" Pak Lay sempat menggerutu ketika akan mengejar adiknya itu.
Tzuyu masuk kedalam kafe untuk menemui Daniel, ia ngin mengatakan jika So Hyun tak bisa dihubungi,  tapi ketika sampai di pintu masuk HP nya begetar,  sebuah pesan masuk dan ternyata itu adalah dari So Hyun. Ia mengatakan baik baik saja jadi Tzuyu tak perlu khawatir.
"Anak ini pandai membuat orang lain khawatir" Tzuyu mengoceh sendiri tapi ia tetap tersenyum lega. Lalu ia memutuskan untuk pulang, sebelumnya ia memberitahu Daniel bahwa ia pulang lebih dulu.
.
Dimana So Hyun?
.
So Hyun memilih untuk tidak langsung pulang, ia pergi ketaman yang tak jauh dari kafe tadi.  Ia menyusuri taman itu berharap menemukan hiburan, hatinya sakit ketika disindir oleh Pak Lay tadi. Mengingat kejadian tadi membuat So Hyun ingin menangis tapi ia berusaha menahannya. Penglihatan nya mengabur karena air mata yang menggenang di matanya ditambah gelap karena malam hari, ia tak sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan di depannya.
"Aaauu!" rintihnya memegangi kepalanya.
"Gwenchana? miannae " tanya pria itu. So Hyun tak asing dengan suaranya. "Gwenchana,  tak perlu meminta maaf" So Hyun mencoba mengenali pria di hadapannya itu,  dan benar saja pria itu adalah Pak Tae. "oh Pak Tae" ucap So Hyun. " Jinjja gwenchana?" tanya Pak Tae memastikan. "Apakah sangat sakit hingga kau menangis?" sambungnya.  Pak Tae melihat mata So Hyun basah dan mengira menangis karena tak sengaja menabraknya. So Hyun tersenyum mendengar ucapan Pak Tae.
"Aniyo" ucapnya cepat.
"Mau saya antar pulang,  ini sudah malam" tawar Pak Tae.
" Tidak perlu,  Pak" tolaknya.  Bagaimanapun Juga ia takut jika harus satu mobil dengan pria yang belum terlalu dikenalnya. Apalagi ini sudah larut malam,  fikiran So Hyun sudah kemana-mana ( fikiran Author😁 ).
" Saya tidak akan macam-macam, ini sudah larut malam, tidak baik jika seorang gadis pulang sendiri" jelas Pak Tae seolah mendengar pikiran So Hyun. Ia sempat berfikir sebentar, memang ada benarnya ucapan Pak Tae. So Hyun menerima ajakan Pak Tae. Mereka berjalan kearah mobil Pak Tae diparkirkan.
" Bagaimana acaranya?" tanya Pak Tae mencoba mencairkan keheningan.
"Lumayan" Jawab So Hyun singkat.
"Hingga membuatmu nangis? " sindir Pak Tae. Mendengar itu So Hyun tetawa pelan diikuti Pak Tae.
Dari kejauhan Chanyeol dan Pak Lay melihat So Hyun sedang berjalan berdua dengan Pak Tae. Raut wajah Chanyeol berubah ia menahan kesal, tak berbeda jauh,  Pak Lay juga geram melihat So Hyun berjalan dengan teman kerjanya.
"Lihat, teman yang sedang kau khawatirkan ternyata sedang asik berpacaran" Pak Lay mengompori Chanyeol. Sepertinya Pak Lay tau jika adiknya ini sedang jatuh cinta.
"Diamlah Hyung!" Chanyeol mencoba mengatur emosinya.Ia memutuskan untuk segera pulang.Ia masih tak terima melihat wanita yang di sukainya bersama dengan pria lain.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Ternyata nulis itu susah, pengen up tiap hari ngga bisa, jadi minta bintangnya ya kak 😁 kamsahamnida

Fake StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang