Berbuat yang terbaik lebih penting daripada menjadi yang terbaik
Happy Reading 😊
Seorang yeoja sedang berlari terburu-buru menuju gerbang kampus. So Hyun, ya yeoja tadi adalah So Hyun. Pagi ini ia telat bangun dengan alasan yang cukup konyol. Semalam So Hyun diantar pulang oleh Pak Tae dan itu menjadi alasannya tak bisa tidur.
Ia berlari menuju kelasnya, dilihatnya jam yang melingkar ditangannya 10 menit lagi pelajaran akan segera di mulai, dan kelasnya berada di lantai tiga, jika ia berlari maka akan membutuhkan waktu 10 menit."Aish, jinjja!, hal bodoh apa yang aku lakukan semalam" So Hyun menggerutu sepanjang perjalanan menuju kelas.
"oh ayolah, kenapa tak sampai-sampai"
Begitu sampai di depan pintu ruang kelas, So Hyun langsung mendorong pintu dengan cukup keras.
Braakk!!!!
Semua penghuni kelas kaget menatap kearah pintu, dan pandangan So Hyun tertuju pada sosok namja yang sedang berdiri di depan kursi dosen sambil memperhatikannya. Menyadari ia telah berbuat salah So Hyun langsung menunduk.
"Silahkan masuk" ucap namja itu datar
dan itu sukses mebuat So Hyun merasa lega. Ia tadi sempat berfikir pasti akan mendapat hukuman.
"N.. nee" So Hyun berjalan kearah mejanya
"Kenapa bisa telat?" tanya Jimin yang duduk di sebelah So Hyun
"Kesiangan" jawab So hyun singkat dan Jimin hanya mengangguk mengerti.Pelajaran berlangsung seperti biasa, hingga bunyi bel membuat seluruh siswa berteriak gembira.
"Palajaran kita cukup untuk hari ini, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya"
"nee... "teriak siswa serempak
Pak Tae berjalan keluar ruangan tapi baru tiga langkah ia langsung memberhentikan langkahnya.
"Ah, So Hyun-ssi bisa temui saya diruangan?"
So Hyun yang kaget hanya menjawab dengan anggukan dan tak lama setelah kepergian Pak Tae, So Hyun mulai mengikutinya. Tapi suara seseorang menghentikan langkahnya.
"Hwaiting!!!! " ucap Jimin sambil mengkat kedua tangannya yang terkepal untuk menyamangti temannya. Jimin seakan tau penyebab So Hyun dipanggil, mungkin ini ada hubungannya dengan So Hyun datang terlambat dan So Hyun hanya tersenyum menanggapinya.
Tok tok tok!!!!
"Masuk"
Mendengar jawaban dari penghuni(?) ruangan tersebut So Hyun langsung membuka pintu itu.
Ia berdiri di depan Pak Tae yang sibuk dengan kertas di mejanya. Sudah 10 menit ia berdiri disana, namun Pak Tae masih belum membuka suara. So Hyun merasa ini hanya akan buang-buang waktu."Permisi, Pak"
So Hyun memberanikan untuk berbicara. Pak Tae menoleh ke arah So Hyun sejenak, lalu kembali fokus dengan kertasnya.
"Ada keperluan apa, Bapak manggil saya?"
Mendengar itu Pak Tae akhirnya beralih menatap muridnya itu.
"Kamu jadi Asisten Dosen saya" ucap Pak Tae dingin tapi tegas.
So Hyun mengangkat sebelah alisnya menandakan bahwa ia kaget dengan ucapan dosennya itu, ia masih belum bisa mencerna dengan jelas maksud dari ucapan tadi.
"Yee?"
"Mulai sekarang kamu jadi Asisten Dosen saya"
"Maaf Pak, tapi saya tidak bisa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Stories
FanfictionBerjuang seorang diri menghadapi pahitnya hidup, bekerja paruh waktu demi membiayai hidupnya sendiri dan membiayai sekolahnya, belum lagi setumpuk hutang yg di tinggalkn oleh orang tuanya, akankah ia sanggup menghadapi masalah dalam hidupnya? Apaka...