Karena bulan dan matahari tak akan pernah bersanding
Pria itu, Taehyung menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari-jarinya. Nafasnya terdengar berat, mungkin karena ia terlalu memaksakan untuk bekerja. Saat sadar ia tak sendirian pandangannya beralih ke arah sosok wanita yang sedang sibuk dengan kertas-kertas di tangannya.
Bibirnya melengkung tersenyum ketika melihat wanita itu yang terlalu sibuk. Bagi Taehyung itu lucu. Apalagi ekspresi wajah So Hyun yang terlalu serius.
Tanpa sadar ia memandangi wanita itu cukup lama hingga sang objek merasa terintimidasi oleh dosennya itu.
"Berhenti menatap seperti itu Pak, Itu membuat saya takut" ucap So Hyun tanpa melihat lawan bicaranya.
Bukannya tersinggung Taehyung justru terkekeh mendengar ucapan mahasiswanya itu.
"Ternyata kamu cukup berani"
Dari tempat duduknya So Hyun menatap dalam wajah Taehyung. Seolah ingin membaca sesuatu dari ekspresi wajahnya, tapi sayang itu terlalu sulit.
Pria itu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah meja dimana So Hyun bekerja. Walaupun beberapa saat yang lalu So Hyun berhasil menunjukkan sikap keberaniannya tapi untuk saat ini jujur ia tak dapat melakukannya lagi. Tatapan yang tadi begitu mendalam kini hilang entah kemana karena So Hyun menyibukkan diri dengan pekerjaannya, agar kegugupannya tak terlihat.
Tetapi bukannya hilang, kegugupan itu justru semakin menjadi-jadi ketika Taehyung berdiri tepat di sebelahnya dengan jarak tak sampai 1 Meter.
'Oh ini tidak baik untuk kesehatan jantungku'
"Kenapa belum selesai? Sangat lambat" ejek Taehyung ketika melihat So Hyun yang belum menyelesaikan pekerjaannya.
'Ini karena ulah mu Kim Taehyung!'
Tapi sayang ucapan itu hanya dapat terucap dalam hati. Sedangkan faktanya So Hyun hanya mampu mengatakan
"Sebentar lagi selesai Pak"
Perasaan gugup yang tadi menghampirinya kini tergantikan oleh rasa kesal yang sangat mendalam. Bahkan dari raut wajahnya saja Taehyung dapat membacanya.
Sebelum kembali ke tempat duduknya Taehyung sempat menepuk pelan pundak So Hyun dan mengatakan beberapa kata yang mungkin bisa di katakan sebuah penyemangat tapi bisa juga sebuah sindiran
"Bekerjalah dengan ikhlas agar cepat selesai, So Hyun-ssi"
Mendapat perlakuan seperti itu membuat So Hyun terdiam. Ada perasaan marah saat Taehyung mengatakan hal itu tapi tidak di pungkiri bahwa ia juga merasa senang ketika Taehyung menepuk pundaknya. Dan tanpa sadar bibirnya membentuk sebuah senyuman.
"Cepat selesaikan, setelah itu kita makan siang"
^°^°^°^°^°^°^°^°
Makan siang-ah mungkin lebih tepatnya makan sore karena saat ini sudah memasuki pukul 3-yang So Hyun kira adalah Taehyung akan membiarkannya ia istirahat dan keluar membeli makanan. Tapi dugaan So Hyun salah. Karena saat ini ia sedang berada di salah satu restoran yang sederhana namun terlihat klasik.
Beberapa saat yang lalu Taehyung mengajak atau lebih tepatnya memaksa So Hyun untuk ikut bersamanya. Dan ketika wanita itu menolak maka yang di ucapkan dosennya adalah
"Mungkin nilai C cocok untuk mahasiswa yang tidak menurut"
Sudah So Hyun duga Taehyung akan memiliki seribu alasan untuk membuatnya kesal. Ingin rasanya So Hyun mencelupkan kepala dosennya itu ke dalam sungai Han agar pria itu tak berbuat semena-mena lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Stories
FanfictionBerjuang seorang diri menghadapi pahitnya hidup, bekerja paruh waktu demi membiayai hidupnya sendiri dan membiayai sekolahnya, belum lagi setumpuk hutang yg di tinggalkn oleh orang tuanya, akankah ia sanggup menghadapi masalah dalam hidupnya? Apaka...