Hai kamu?
Iya, kamu.
Mau dengar sesuatu?
Jika mau mendekatlah akan ku buat dirimu nyaman dengan sebuah dongeng yang indah dengan tangisan sang putri lugu.
Kau tau?
Ada seseorang putri yang bermain bersama temannya dengan tawa, canda, tangisan, senyuman, luka, maupun duka.
Senang bersama susah bersama. Itu lah yang mereka jaga selama persahabatan tersebut.
Tapi pada akhirnya ada salah satu di antara mereka yang memilih untuk pergi meninggalkan karna sudah tak nyaman lagi.
Sang putri bingung harus bagaimana, sahabatnya yang dekat dengannya yang ia jadikan sebagai rumah kini pergi, dan hanya tinggal sendiri.
Dia hanya duduk terdiam melihat sebuah memori di kepala dengan tangisan yang di bendungnya sangat lama.
Sebuah hujan deras membasahi seluruh pipinya. Terlukis senyuman penuh kehangatan di bibir tipis wanita cantik tersebut.
Kau tau apa yang dirasakan sang putri?
Jika kau tau, pasti kau pernah merasakan nya. Ditinggal oleh seseorang yang kita cintai dan kita sayangi begitu saja.
Yang pada akhirnya dia menjadi Rumah untuk berpulang.
Tetapi kini tidak, aku hanya berpulang pada setiap putaran pukul 16.00 dimana saat itu sang jingga mulai muncul.
Banyak hal yang ku lewatkan ketika sang jingga singgah dalam nafas ini bersama sang rumah, mencatat setiap kenangan di album tersembunyi milik jingga.
Kini di buka kembali, yang hampir usang ada di beri harapan walau sedikit, melihat waktu yang berputar di masa lalu.
Hai, Jingga?
Titipkan salam Ku kepada sang Rumah agar kunjung kembali dan menjadi pelindungku kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kamu, From Aku
PoetryDear, Kamu From : Aku Jangan sedih lagi, tolong jangan menyerah kepada diri sendiri. aku tau kamu lagi jatuh sekali, tapi tolong lihat di sekeliling ada beberapa orang yang tanpa terlihat ada di samping mu. jadi jangan menyalahkan diri sendiri karen...