Dalam hujan, aku merintih dengan sujut menahan rasa sesak di dada karna tangis yang bersembunyi dalam jiwa.
Tawa dan senyum akan ku genggam dalam mimpi melihat kita bersama.
Di dalam doa akan ku selipkan sebuah nama. Dimana nama tersebut yang selalu membuatku bahagia saat mendengar nya.
Mungkin terdengar aneh ketika ku tersenyum sendiri saat memikirkan dirimu yang mungkin atau tidak bersamaku nantinya. Tetapi aku selalu meminta pada-Nya agar nama tersebut suatu saat nanti bersamaku.
Serasa ku menjalani semuanya dengan sendiri, dengan ketegaran dan sebuah semangat yang masih menggebu-gebu.
Di lihat sebuah paras yang begitu menawan saat ku liat, tetapi hanya dapat kubayangkan dan tidak dapat ku dapatkan.
Sesekali ku sedih saat kau berbicara pada seseorang selain diriku, namun aku tersadar siapa diriku diantara ribuan wanita di sekelilingmu yang mengenal baik buruk mu.
Disini aku hanya sebagai penggemar beratmu dalam gelap, tidak perlu tau siapa aku, tidak perlu tau kenapa harus aku yang mencintaimu dalam diam.
Cukup tampakan senyuman terbaikmu kepadaku, dan semua akan baik-baik saja. Walau begitupun aku sudah dapat bahagia melihatmu. Walaupun senyum tersebut bukan untukku.
Tetapi akan ku simpan sebuah lukisan manis di sudut bibirmu, dalam doa ku yang akan ku kirimkan pada-Nya yang akan mengambulkan setiap rintihanku tentangmu.
Ada kalanya pun aku rindu padamu, walau itu sulit untukku melepas rindu karna kau bukan milikku, akan ku tunggu dirimu untuk waktu yang tepat agar sang maha kuasa yang mengatur semuanya. Dan aku cukup menanti kedatanganmu dengan kehangatan dalam jiwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kamu, From Aku
PoetryDear, Kamu From : Aku Jangan sedih lagi, tolong jangan menyerah kepada diri sendiri. aku tau kamu lagi jatuh sekali, tapi tolong lihat di sekeliling ada beberapa orang yang tanpa terlihat ada di samping mu. jadi jangan menyalahkan diri sendiri karen...
