Semuanya begitu baik dari pagi hingga siang mendatang. Begitu pun senja yang menyapaku.
Tetapi tidak untuk malam hari.
Ada sebuah kabar yang tak kukira baik.
Ternyata benar saja.
Aku belum sanggup untuk melepaskannya dan melupakannya.
Sungguh menyakitkan memang.
Mungkin tidak sepahit orang lain di sana yang tak dapat berpindah hati selama bertahun-tahun lamanya walaupun sudah di hancur berkeping-keping pula.
Scene ku hanya beberapa bulan tapi seperti sudah lama bersama.
Tetapi tiba-tiba aku meninggalkan karena pernah berkata sesuatu yang sungguh ku bilang cukup bodoh, cukup egois, dan cukup sulit di mengerti untuk diri sendiri.
Aku pernah berkata padamu untuk tidak jatuh cinta padaku, aku pernah berkata padamu untuk tidak berharap padaku, aku juga pernah berkata padamu kalau kau sebaiknya mundur saja karena aku belum waktunya untuk jatuh cinta pada seseorang.
Dan aku pun pernah berkata padamu kalau aku pernah mendekati semua wanita manapun itu dan ku ceritakan padamu, tetapi tanggapan mu hanya mendukung dan aku pada saat itu tanpa berfikir, apakah kau sakit hati? atau kah sedih? atau gak senang?
Aku tidak pernah berfikir seperti itu sama sekali.
Sampai akhirnya kau membuat salah satu postingan di media sosialmu.
Aku melihat sebuah kebahagiaan yang terpancar oleh wajahmu.
Saat itu juga aku marah padamu, seakan-akan janji yang kemarin tak kau tepati padaku.
Seakan-akan sebuah komitmen yang kau berikan padaku kau ingkar begitu saja.
Tetapi ternyata aku salah, aku yang meninggalkan mu tanpa kata-kata sedikitpun, aku yang mencegah mu untuk jatuh cinta padaku, aku yang bercerita tentang seseorang yang ku suka padamu tanpa berfikir bagaimana perasaan dan keadaan hatimu pada saat itu.
Aku segitu egoisnya kah?
Sedih jika melihatmu seperti ini seakan ingin kembali ke padamu, tetapi seakan-akan ada sebuah kata ' tidak ' darimu.
ternyata benar boomerang yang ku lempar sejauh apapun itu tetap akan kembali padaku, dan mengenai tubuhku kalau aku tidak hati-hati karena sewaktu-waktu dia akan kembali menyerang.
-min
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kamu, From Aku
PoetryDear, Kamu From : Aku Jangan sedih lagi, tolong jangan menyerah kepada diri sendiri. aku tau kamu lagi jatuh sekali, tapi tolong lihat di sekeliling ada beberapa orang yang tanpa terlihat ada di samping mu. jadi jangan menyalahkan diri sendiri karen...