Strawberries and Cigarettes(BaySan)

5.6K 272 119
                                    

Warn: Harsh word





Ihsan terpeleset. Ia tak perduli lagi dan beringsut menubrukkan punggungnya pada mobil mustang tua berwarna coklat. Sebisa mungkin Ihsan mengatur napasnya yang memburu dan berat, tangannya memeluk tas punggungnya, mulutnya merapal doa.

Bangsat memang Fajar Alfian.

Ihsan mengutuk Fajar si otak ubur-ubur yang bego nya memang sudah sampai DNA. Si bangsat yang tadi pagi menariknya dari acara 'Mari mencontek PR dari Rian' hanya untuk tawuran. Ihsan sebenarnya mau-mau saja. Tapi ia lupa otak Fajar itu tak sebesar permen milkiti, jadi kalau tawurannya yang mempimpin dia, pasti tidak akan benar. Seperti disuruh pulang pamit dulu sama Mama dan diharapkan membawa bekal. MEMANG MEREKA MAU PIKNIK ANAK TK!! Ihsan emosi jiwa.

Dan itu baru salah satu. Lainnya adalah keadaannya saat ini. DIA DITINGGALKAN OLEH SI OTAK UBUR-UBUR!! BANGSAT! ANJEENG! MANA DITINGGALNYA DISARANG MUSUH LAGI! FAJAR TAEEEEKKK!!!!

Yang ia bisa lakukan hanya bersembunyi, di sinilah ia di parkiran sekolah bebuyutan yang tadi jadi lawan tawuran mereka. Ihsan makin gelagapan ketika dari pantulan mobil ia bisa melihat rombongan beberapa anak yang tadi tawur dengannya. Bagus! Ia bisa mealwan, toh hanya 5 orang, tapi mengingat kakinya yang terluka sepertinya ia tak sanggup. Yang ada dia akan mati atau paling tidak babak belur. Tidak bisa, besok dia harus mengambil hasil ujian Rifa di pesantren. Apa kata orang pesantren dan teman-teman Rifa jika melihat kakak Rifa Sa'diah babak belur seperti preman. Tidak bisa.

Mata Ihsan membola saat melihat dari pantulan mobil di depannya. Ada yang melihatnya. Pemuda itu menyeringai, ia tahu Ihsan di sini. Ihsan panik, ia mengigiti bibirnya lalu perlahan bangkit, persiapan jika ia harus lari. Tangan kirinya meraba pintu mobil di belakangnya. Ia benar-benar berdoa pada Tuhan kali ini. Untuk kali ini saja, semoga Tuhan masih sayang padanya. Besok dia janji tidak akan ngegas lagi, tidak liat yang skidipapap sawadikap. Besok aja, lusa baru mulai lagi.

Ihsan benar-benar lega ketika mendengar suara klik di belakangnya. Tuhan masih sayang padanya, ya syukur. Tak buang-buang waktu Ihsan masuk ke mobil mustang tua itu lalu duduk kursi samping kursi pengemudi.

BRAKK!!!

Mampus! Mampus! Mampus! Ihsan menutup pintu mobilnya terlampau kencang. Mampus ia terjebak. Ihsan menggigiti bibirnya, memeluk tasnya lalu merosot serendah mungkin di kursi, berusaha tak terlihat dari luar. Mampus!

Ia tak bisa mendengar apapun dari dalam. Ia sedikit bangkit dan terkejut melihat orang-orang yang mengejarnya tadi menatap sengit padanya dari balik jendela. Ihsan menelan ludah tanpa sadar. Selesai sudah. Namun... mereka tak melakukan apapun, dan kini mereka membubarkan diri, meski masih menatap Ihsan sengit.

Demi kerang ajaib, kaki Ihsan lemas. Punggungnya bersandar begitu saja di kursi, ia menghela napas banyak-banyak. Baiklah, saatnya ia keluar. Ihsan meraih pegangan pintu mobil, berniat membukanya dan lari sekencang mungkin. Namun...

Cklik

Mata Ihsan membola. Ini sih keluar dari kandang buaya masuk ke kandang singa. Ia melihat dari pantulan spion mobil, ia melihat seseorang di kursi pengemudi. Bangsat! Malah ketemu orang ini. Si tulang kenapa di sini, anjir.

Pemuda di sampingnya hanya terdiam dan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya yang bertumpu di kemudi. Ihsan bingung harus bagaimana, ia tahu pemuda ini, dia si ketua anak-anak badung tadi. Dan dia malah terjebak di sini. Doanya kurang apa ya? Seharusnya dia janjinya 2 hari saja tidak nakalnya.

Ihsan menghembuskan napasnya pasrah lalu justru menyamankan posisi duduknya. Sudahlah, terima saja. Mereka tenggelam dalam keheningan. Aroma strawberry pengharum mobil ini terasa segar, meski situasi ini sebenarnya mencekam bagi Ihsan. Namun ia hanya diam.

Namun tangan pemuda itu menyodorkan sebuah pemantik padanya.

Alis Ihsan menaik, tak mengerti maksudnya. Dan ketika pemuda itu mengangkat kepalanya, Ihsan mengerti. Pemuda itu mengapit sebatang rokok di bibirnya.

Ihsan mengambil pemantik dari tangan pemuda itu. Namun ia hanya menimangnya di tangan dengan ragu.

"Merokok itu tidak baik, Bay."

"Nyalakan saja, njing!"

Ihsan terdiam, tak menyangka Bayu akan membentaknya. Dengan ragu Ihsan membuka pemantik api dan menyalakan rokok di bibir Bayu.

Dan keduanya terdiam.

Bau tembakau yang terbakar menyesakkan paru-paru Ihsan. Aroma segar strawberry kesukaanya tadi kini terasa sangat tak nyaman. Napasnya sesak dan paru-parunya penuh. Tangannya mencoba membuka pintu di sampingnya dengan brutal. Bangsat, dia bisa mati.

Tidak bisa terbuka, dan ia semakin sesak, Ihsan mencoba semakin brutal. Tidak berhasil. Sial! Ihsan memilih menyerah dan bersandar pasrah memejamkan matanya. Napasnya berat, bangsat, Bayu ingin membunuhnya.

Ihsan bisa merasakan hangat di dekatnya. Ketika ia membuka mata, badan Bayu telah condong padanya. Lelaki itu meraih kunci pintu mobil, dan melakukan sesuatu. Ihsan tanpa sadar menahan napasnya. Ini dekat, terlalu dekat.

"Mobil tua, pintunya memang sering macet."

Ocehan Bayu yang teredam batang nikotin terasa semakin rendah dan berat. Setelahnya, Ihsan bisa mendengar bunyi klik dari pintu di sampingnya.

Namun kini, wajah mereka tak berjarak. Bayu menatap Ihsan. Mata hitam itu membius Ihsan untuk diam. Ihsan tergugu dan entah bagaimana tangannya ragu melepaskan rokok di bibir Bayu.

Asap putih dihembuskan Bayu di wajah Ihsan membuat sang pemuda Tasik melenguh. Dan tanpa ragu Ihsan meraup bibir berbau tembakau Bayu.

Ihsan terbuai. Terbuai pada wangi strawberry dan nikotin yang menyesakkan dadanya. Terbuai pada Bayu Pangisthu yang seperti strawberry dan cigarettes. Sesak, asam, dan memabukkan.








Hae hae hae......
Duh, ga pede saya tuh mau publish. Udah lama ga nulis, sekali nulis canggung bgt. Maunya sih ga nulis lg, tapi aku mau nyalahin anak2 gc BaySan yg kampret. Mereka menyemangati(baca: memaksa) saya biar nulis lg :((

Trus ini jga bakal isinya tulisan random, ga berani bkin multi chap, tau diri sih saya. Saya cuma seampas ini, maaf :(

Trus nih ya book ini bakal berisi mayoritas BaySan(iya saya bucin iya) trus sisanya otp saya deh, ntar mungkin ada JoTing, our first love kan ya gengs. Trus ada 1 pair mengejutkan, Tontowi/Praveen, eheeee... pair kesayangan saya, ehehehe...

Yaaaahhh... begitulah, pusing saya tuh, saya newbie, dan ga ngerti dunia oranye ini. Tulisan jga ala kadarnya, mohon bantuan ya gengs, I love you moreeeee....

ClusterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang