Sepulang dari tempat Mafu kemarin, ada seseorang di dalam rumah. Aku tak mengenal orang itu siapa, tapi dia nampak mencurigakan. Ditambah, ibuku tak ada di rumah.
"--Namaku Urata, salam kenal.." ujarnya sambil tersenyum. Dia memperkenalkan diri dan tersenyum. Tak kusangka, tingginya hanya sebatang hidungku.
Hahaha, dia cukup pendek! Itu membuatku lebih percaya diri jika melihat kakak kelas yang sangat tinggi itu.
Dia cukup ramah, dia menjawab pertanyaan tentang ibu dengan sopan. Tapi, soal dia yang mengatakan bahwa dia adik kelas ibuku, memang itu benar? Urata-san tak terlihat setua itu.
"Oh, ya. Kalau aku boleh tahu, berapa usiamu?" tanyaku. Aku sudah tak bisa menahan rasa penasaranku.
"Eh?" dia tampak sedikit terkejut, bahkan sampai berhenti mengelus hewan yang digendongnya itu. "Emm.. Aku.."
"Kau tampak pendek." ucapku tanpa sadar. Oh, sial.
Dia terdiam sebentar, kemudian di detik berikutnya pipinya sudah menggembung. Aaaahh! Dia sangat sangat imut!
=====
.
Stay Here With Me!
Written by:Akasa_75-An Utaite Fanfiction-
#WARN#
-BXB
-OOC
-Kata Kasar
-Typo(s)
-GajeEnjoy..
.
====
"Fuah.. " aku mengusap rambutku yang masih basah sambil berjalan ke ruang tengah. Sudah jam delapan malam, dan aku baru selesai mandi. Oh, jika ibu ada disini ia pasti sudah menceramahiku.
Di ruang tengah, ada Urata-san yang sedang menonton acara televisi, entah apa yang ditontonnya tapi ia terlihat seperti masuk ke dalam acara itu.
Aku melangkahkan kakiku, kemudian duduk di sofa, disamping Urata-san tepatnya. Mataku mulai fokus ke acara televisi, penasaran dengan apa yang dilihat Urata-san.
Oh, demi kolor doramomon milik Amatsuki! Dia sudah dewasa dan melihat kartun kucing yang kejar-kejaran dengan tikus!
"Um, ano.. Urata-san.." aku mencoba menghancurkan keheningan di antara kami.
"Ya?" ucapnya sambil menoleh.
"Kenapa kau menonton kartun untuk anak-anak seperti ini?"
"Eh? Kau tidak menonton acara ini?" wajahnya saat terkejut cukup menggemaskan.
"Aku tidak,"
"Mau kuganti?" tawarnya.
"Ah, tidak perlu. Aku akan menonton bersamamu.. " aku menolak, rasanya tak enak jika ia yang harus mengalah padahal dia sudah disini sejak tadi.
"Un, baiklah!" dia tersenyum. Dan untuk kedua kalinya rasanya jantungku akan meledak.
Sepertinya tinggal bersama Urata-san hanya akan membuatku mati muda karena serangan keimutannya :')
Diam menyelimut kami berdua, Urata-san masih setia menonton televisi walau acaranya sudah berganti. Ini sudah jam setengah sembilan malam, apa Urata-san tidak bosan?
KAMU SEDANG MEMBACA
「愛してる」
Fanfiction[DISCONTINUED - I'm sorry] -An Utaite Fanfiction!- [Multiple Pair] Mereka yang terjebak di ruang dan waktu yang sama, dan kemudian saling jatuh cinta. Apakah cinta memang seindah drama di televisi? Atau justru akan berakhir dengan hati yang tersak...