Hai..
Ada yang masih inget cerita ini? ;w;
Oke..jadi..umm..
Gini, aku mau minta maaf! Aku bener-bener minta maaf yang sebesar-besarnya karena..Udah ninggalin book ini sampe berdebu T-T
Akhir-akhir ini aku banyak tugas dan ujian, jadi jarang buka WP, kalo buka sih, palingan cuma baca beberapa cerita yg update aja.. ((biasanya Snacking, moodbooster banget tu, kalian baca ya:">))
Nah, terus, aku juga ngalamin sedikit Writer-Block, yea, dan itu membuatku kesal. WB-ku itu bikin aku tersendat nulis ceritanya.
Aku jadi kehilangan kata", dan, kalo lagi gak dapet mood, kadang nulis tu ga nembus 100 kata.
Udah males pokoknya gegara tugas" yg numpuk:")
So, umm..
I've decided that this book has to stop till I have time to continue this book:")
Aku tau, rasanya ga bertanggung jawab banget bagi seseorang yg udah bertekad mau nulis dengan serius, tapi akhirnya malah ninggalin seperti ini.
((Aku benci diriku.))HUJAT DIRIKU WAHAY NETIJEN!!
//plakAnw,
Thanks for reading my book☀️I'll be back as soon as possible. The sooner is better.
Love y'all❤️
-Akasa
27.05.19But...
This is not the end yet..
Keep scrolling..
Tired already?
Ok, HERE WE GO!
.
.
.
Special Side Story
A drabble by Akasa_75-Angel-
Daddy!Soraru and Baby!MafumafuEverything happens here doesn't relate to the main story.
Please, enjoy.
.
.
."Amaaaa~ Hihihi!"
Gelak tawa terdengar nyaring keluar dari mulut seorang bayi bersurai putih. Seorang pria tengah tertidur di sofa, dan bayi itu, Mafumafu, duduk diatasnya sambil memencet hidungnya.
"Nya nyaaaa dududuuuu~!" serunya bersemangat sambil terus memainkan hidung pria itu.
Mafumafu terus memainkan hidung si pria, sesekali ia juga menarik-narik surai raven pria itu. Beruntung Mafu tidak mencolok mata pria itu.
"Papa?" panggil Mafu yang mulai merasa jenuh karena orang yang dipanggilnya 'Papa' itu tak kunjung bangun.
Satu detik..
Lima detik..
Sepuluh detik..
Dan masih belum ada tanda-tanda akan bangunnya si pria. Mafumafu kecil menggembungkan pipinya, kesal. Mafumafu kecil menarik kuat-kuat rambut pria itu sambil berteriak, "PAPALALUUUUUU HUAAAAAAA!!"
Baiklah, kini teriakannya itu berubah menjadi tangisan. Bahkan bayi pun bisa merasa sakit ketika diabaikan.
"Mafu.. Kau kenapa..?" Soraru, nama pria itu, mengusap matanya pelan. Tentu saja ia terkejut ketika terbangun dan melihat Mafumafu kecilnya itu duduk diatasnya sambil menangis.
"Papalalu... Hiks-"
"Sudah, jangan menangis, ya. Jagoan tidak boleh menangis."
Soraru kemudian membenarkan posisinya, ia duduk bersandar pada punggung sofa. Kedua tangannya yang ramping itu ia gunakan untuk mendekap Mafu, supaya bayi kecil itu tidak jatuh.
Bayi kecil itu bergerak, berusaha mencari posisi nyaman pada dada bidang ayahnya. Mencari kehangatan yang selalu ia damba.
"Papa.." panggil Mafumafu sambil menatap lurus pada sang ayah.
"Ada apa, hm?" Soraru mengusap-usap kepala mungil itu.
"Hehe.." bayi kecil itu tersenyum.
Ah, betapa hangat perasaan Soraru saat ini. Dia bahagia dan bersyukur Tuhan telah mempertemukannya dengan malaikat kecilnya ini.
Bahagialah selalu, putraku.
Walau sendirian, akan kujaga dirimu hingga tiba saatku.
Aku akan selalu ada untukmu, dan akan terus mendukungmu.Aku menyayangimu, ingatlah itu.
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
「愛してる」
Fanfiction[DISCONTINUED - I'm sorry] -An Utaite Fanfiction!- [Multiple Pair] Mereka yang terjebak di ruang dan waktu yang sama, dan kemudian saling jatuh cinta. Apakah cinta memang seindah drama di televisi? Atau justru akan berakhir dengan hati yang tersak...