「愛してる」

#6. Luz

Namaku Luz.
Beberapa waktu lalu aku bertemu dengan pria manis yang mampu membuat jantungku berdegup hebat. Namanya Amatsuki, juniorku di sekolah.

Dia bersurai brunette, dia sangat ramah kepada semua orang. Dia termasuk murid yang pintar dan teladan di sekolah. Memiliki dua sahabat bernama Mafumafu dan Sakata. Baiklah, aku tak terlalu menyukai Mafumafu ini.

Sekarang, aku tengah berada di tengah keramaian bersama pria manis itu. Bahkan fakta tentang masa lalunya membuatku terkejut.

Dia cinta pertamaku..

=====

.

Stay Here With Me!
Written by: Akasa_75

-An utaite fanfiction-

#WARN#
-BXB
-OOC
-Kata Kasar
-Typo(s)
-Gaje

Enjoy..

.

=====

Aku dan Amatsuki terus berputar-putar mengelilingi taman bermain untuk menemukan Soraru-san dan Sakata. Cih, tak kusangka akan sesulit ini.

Amatsuki bahkan sudah terlihat lelah. Apa sebaiknya kami beristirahat dulu?

"Nee, Ama-chan.." aku memanggilnya, sebisa mungkin aku tak ingin ia takut padaku. Takut? Sejujurnya tak ada alasan padanya untuk takut padaku.

Dia takut atau malu? Hehehe.

Amatsuki menoleh ke arahku, memiringkan kepalanya, seolah bertanya 'Ada apa, Senpai?'

"Kau mau beristirahat dulu? Atau kau ingin naik satu wahana?" tawarku padanya. Baiklah, kalian bisa sepuasnya menghina diriku yang sedang sok akrab padanya.

Amatsuki tak menjawab pertanyaanku, ia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dari tatapan matanya, kurasa Amatsuki sudah memaklumi kejadian saat aku mengecup bibirnya.

AAARGH! Dia sangat imut!

"Senpai.." panggilnya kemudian, menyadarkanku.

"Iya, ada apa?"

"Umm.."

"Ada apa, Ama-chan? Jika kau ingin sesuatu, katakan saja padaku!" aku mengusap kepalanya yang ditutup topi itu pelan.

Amatsuki menggerakkan kepalanya, seolah memberi isyarat agar aku berhenti mengusap kepalanya. Apa salahku, Kamisama?

"Etto... Aku ingin menanyakan sesuatu yang belum sempat kutanyakan tadi.." tangan kecil Amatsuki saling menggenggam. Jangan-jangan dia benar takut padaku? Aku tak mau itu terjadi!

"Hm, katakan saja.." aku tersenyum, senyumanku tulus, aku hanya ingin membuat Amatsuki merasa nyaman denganku dan bisa mengingat sosokku di masa lalunya.

Ya, aku yakin Amatsuki sudah banyak melupakan kenangan ketika di Jepang, saat ia dibawa ibunya untuk tinggal di Prancis selama beberapa tahun.

Setelah lulus dari Taman Kanak-kanak, Amatsuki diajak ibunya untuk pindah ke Prancis. Dan sejak kepergian Amatsuki saat itu aku tak mendengar kabar sama sekali tentangnya.