Mafumafu kembali ke kelas dengan keadaan sehat, selamat, nan sentosa. Oh ayolah, kesepakatan yang hampir ia buat tadi bersama Luz nampaknya bukan suatu hal yang perlu ia pikirkan sekarang.
Ia masih kesal.
Tapi dengan hebatnya ia ubah rasa kesalnya itu, dan ia pancing Luz agar terjatuh dalam perangkapnya. Ya, tujuan utama dari ajakan Mafu itu adalah:
1. Memastikan hubungan antara senpai dan mantannya itu
2. Memastikan apakah Luz serius dengan Amatsuki
3. Memastikan apakah Luz memiliki hubungan masa lalu dengan Amatsuki seperti yang Mafu duga
Sepertinya, untuk sementara hanya ada tiga tujuan. Dan, tolong jangan berpikir Mafumafu rela menjual temannya demi cinta.
Hontou, itu tyda elit sekale.
Dan sekarang, adalah saatnya Mafumafu merencanakan semuanya. Ia akan membuat sebuah skenario yang bisa membuat dirinya merengkuh tiga pulau dalam sekali dayung.
Aku, dan diriku, adalah dalang utama dalam kisah ini...
=====
.
「愛してる」
Written by: Akasa_75-An utaite fanfiction-
#WARN#
-BXB
-OOC
-Kata Kasar
-Typo(s)
-GajeEnjoy..
.
=====
Sakata menguap pelan, ia lelah. Hari ini bisa dibilang banyak hal yang terjadi. Dimulai dari disuruh keluar dari kelas, Mafumafu yang terlibat percakapan misterius dengan Luz, serta dia menabrak seorang petugas kantin dan terpaksa membantunya membawa barang yang jatuh.Sial.
Si surai merah benar-benar merasa lelah kali ini.
Sakata mengacak rambutnya, ia menghela napas perlahan sambil melangkahkan kaki menuju ruang klub drama. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu.
Oh, ini juga kesialan.
Dia lapar dan lelah, ingin segera untuk pulang. Tetapi, klub drama miliknya justru mencekalnya untuk pergi. Urusan pentas seni bulan depan, katanya.
Katanya.
Rasanya, jika bisa, Sakata ingin mencoreng nama ketua klub drama itu saja. Dasar, selalu membuat pertemuan mendadak seperti ini. Si surai merah mengerucutkan bibirnya, kesal.
.
.
."Ada pertanyaan?"
Kalimat itu akhirnya terdengar dari suara berat milik sang ketua Counting Stars--nama klub drama Sakata. Remaja yang sekelas dengan Mafumafu itupun menghela napas lega, dengan pelan tentunya.
Senyuman sudah mengembang di bibir Sakata. Ia sangat senang, sebentar lagi dia akan langsung berlari menuju rumahnya.
Rasanya ia akan terbang--kalau saja si pemuda sialan yang duduk di kursi sebelah kanannya itu tak mengagungkan tangan.
"Aku ingin bertanya!" serunya lantang.
"Ya, tanyakan saja." jawab si ketua dengan tenang.
"Anu.. Pentas kita sudah pasti tanggal 24?"
KAMU SEDANG MEMBACA
「愛してる」
Fanfiction[DISCONTINUED - I'm sorry] -An Utaite Fanfiction!- [Multiple Pair] Mereka yang terjebak di ruang dan waktu yang sama, dan kemudian saling jatuh cinta. Apakah cinta memang seindah drama di televisi? Atau justru akan berakhir dengan hati yang tersak...