「愛してる」

#4. Cafe

Hari ini berjalan layaknya beberapa hari sebelumnya.

Mafumafu masih galau dengan kisah putusnya, Sakata yang mendadak menjadi bucin, dan Amatsuki yang masih imut seperti biasanya.

Hari ini adalah hari dimana Mafumafu meminta Luz untuk bertemu dengannya. Ia hanya ingin menanyakan tentang Soraru, tidak lebih.

=====

.

Stay Here With Me!
Written by:Akasa_75

-An Utaite Fanfiction-

#WARN#
-BXB
-OOC
-Kata Kasar
-Typo(s)
-Gaje

Enjoy..

.

====

Pulang sekolah, Mafumafu pun langsung mengajak Amatsuki pergi ke cafe itu. Awalnya Amatsuki menolak, ia ingin cepat pulang dan tidur katanya.

"Aku tidak mau ikut, Mafu-kun! Aku mau pulang dan tidur!" Amatsuki melipat tangannya di dada dan menggembungkan pipinya. Sungguh, siapapun pasti ingin mencubit pipinya sekarang.

"Kau ikut, kau boleh pesan apapun yang kau mau," ucap Mafu dengan nada sedikit memaksa Amatsuki untuk ikut.

Amatsuki terdiam sejenak, Mafumafu menunggu kata apa yang akan diucap Amatsuki. Tidak lama, Amatsuki pun mengangguk. Mafumafu tersenyum puas ketika umpannya dimakan mangsa.

Mafumafu langsung menarik tangan Amatsuki dan mengajaknya ke cafe yang dimaksud. Amatsuki pun tenang-tenang saja ditarik oleh Mafu, makan gratis sudah terbayang dalam pikiran si surai brunette.

.
.
.

Tiba di cafe, Mafumafu dan Amatsuki langsung duduk di salah satu bangku yang kosong di dekat tembok kaca. Mereka, ah sepertinya hanya Mafu, menunggu kedatangan seorang lagi.

Karena cukup lama, mereka pun memutuskan untuk memesan makanan. Amatsuki tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung menguras isi dompet Mafu.

Delapan menit mereka menunggu di cafe yang agak ramai itu, kemudian mata Mafu menangkap sosok yang memakai seragam sekolahnya dan terasa familiar namun ia tak merasa mengenalnya.

Ah, Mafumafu sudah ingat, sekarang. Ia adalah ketua OSIS di sekolahnya. Ketua OSIS yang sering dibicarakan Amatsuki. Walau begitu, Mafu lupa pada namanya.

Sosok itu membuka pintu cafe, lonceng pintu dapat didengar Mafumafu dengan jelas. Mafu terus memperhatikan pemuda itu, sementara Amatsuki sibuk dengan cake strawberry miliknya.

Pemuda yang sedari tadi diperhatikan Mafumafu itu mengambil ponsel dari dalam tas miliknya yang ada gambar rubahnya. Mafumafu masih terus memperhatikan dengan seksama, hingga akhirnya getaran ponselnya ia rasa.

Saat itu, tepat saat itu juga.

Mafumafu mulai mengerti semuanya dan entah kenapa ia bisa mendengar suara tawa Luz di suatu tempat. Ia segera bangkit dari tempat duduk dan menghampiri pemuda yang bahkan namanya ia tak tahu.

Setelah mereka berdua duduk berhadapan, pemuda tersebut mulai membuka pembicaraan.

"Jadi, kenapa memintaku kemari?" tanyanya sambil melipat kedua tangan di dada dan bersandar di sofa cafe.

"Ah, tunggu. Pertama, aku Mafumafu dan ini temanku, Amatsuki." Mafu menunjuk Amatsuki yang duduk diam dengan sedikit semburat merah di wajahnya.

Lawan bicaranya mengangguk, tanda ia mengerti bahwa ia juga harus memperkenalkan diri.