00.09

2.2K 266 12
                                    

Jungkook menarik Yeri masuk ke rumahnya. Mereka baru tiba di kediaman Jeon ini sekitar setengah tiga sore. Salahkan Jungkook. Cowok itu terlalu banyak bertingkah di jalanan.

"Mobil elo?" Yeri menatap Jungkook heran saat melihat mobil merah lain terparkir di hadapannya. Jungkook hanya diam. Dia tidak ingin menjawab Yeri. Lebih baik dipastikan dulu.

Jungkook mendorong pintu rumah dan ya benar sekali, tepat lempengan kayu mahal tersebut terbuka, Jungkook maupun Yeri sama-sama terkejut melihat Hyewon sedang duduk berbincang dengan Somi di ruang tamu. Dilihat dari raut wajah Hyewon, perempuan itu juga nampak kaget. Kaget bukan main malah.

Somi langsung menarik tangan Hyewon kala perempuan itu berdiri dari duduknya. "Kak, kita ke kamar Somi aja, ya. Kita bicara tentang olshop kita di atas aja."

"Bentar, Som. Kakak perlu penjelasan."

Refleks Jungkook menggenggam tangan Yeri kala mendapati Hyewon sedang menatap tajam ke arah Yeri.
"Udah, gak papa, Dek. Gue aja yang ke kamar."

Hyewon tersenyum kecut mendengar penuturan Jungkook, "Ck, Kook, sadar! Lo udah salah ngelangkah. Dia ini cewek murahan yang jadi sampah sekolah."

Mendengar itu, Yeri menggeram di tempat membuat Jungkook makin mengeratkan genggaman tangannya pada Yeri.

"Won, jangan mulai. Gue gak ada mood buat ngeladenin elo."

Hyewon maju mendekati Jungkook dan Yeri. Somi sempat menahannya, namun Hyewon malah tersenyum untuk meyakinkan adik Jungkook itu bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Tatapan mata Hyewon meneliti tiap inchi tubuh Yeri dari atas sampai bawah.

"Apa sih spesialnya cewek ini, sampe seorang berandal kayak lo, Kook, ngebawa dia sampe ke rumah."

"Kak Yeri itu guru privat Kak Jungkook." Itu suara Somi. Hyewon terlonjak di tempatnya. Ck, sandiwara macam apa ini.

Hyewon menepuk-nepuk tangannya heboh, "Kook, sejak kapan lo mau yang murahan. Gue yakin lo bisa sewa privat yang lebih baik dibanding dia." Hyewon menunjuk muka Yeri.

Seketika itu Jungkook membawa Yeri bersembunyi di belakang punggungnya. "Jangan sembarang menilai apa yang sebenarnya gak elo paham, Won."

"Jangan pernah sebut Yeri murahan lagi. Oh, atau semacam sampah sekolah misalnya. Gue gak mau dengar itu keluar dari mulut lo atau anak-anak yang lain." Ucap Jungkook dengan tegas.

"Won, dia mungkin gak seberada elo ataupun gue, tapi orang kek Yeri lebih dibutuhkan lingkungan daripada kalian cewek-cewek manja yang make duit orang tua. Senang-senang, foya-foya."

"Dan satu hal lagi, Won, lo gak boleh gangguin Yeri lagi karena gue gak suka milik gue disentuh, apalagi diganggu." Setelah itu Jungkook menarik Yeri ke lantai 2, ke kamarnya. Yeri sendiri masih mencoba mengolah semua yang dikatakan Jungkook. Apalagi saat lelaki itu bilang bahwa dia ini adalah miliknya.

Hyewon tersenyum kecut mendengar semua penuturan Jungkook. Sial. Ia tak mungkin kalah amunisi di awal pertempuran, kan? Gadis sialan itu, Kim Yeri, sudah Hyewon katakan, dia tidak pantas bahagia. Dan Hyewon bersumpah akan menjadi pengusiknya.

Dari belakang Somi memandang semuanya dengan takjub. Kakak laki-lakinya ternyata bisa gentle sekali tadi. Mengingat selama ini yang bisa dilakukan Jungkook hanya bermain hati wanita. Tipikal berandal sejati.

Sejujurnya, melihat Hyewon diperlakukan seperti tadi membuat Somi bahagia. Akhirnya, ada yang bisa mengalahkan rasa ingin menang sendiri yang telah merajalela dalam tubuh Si Gadis Kang.

▪▪▪▪

Yeri duduk di salah satu sofa di kamar Jungkook. Sudah 15 menit berlalu dan entah sampai kapan. Otaknya berkata bahwa sudah saatnya memulai privat dengan Jungkook. Tapi hatinya justru mengatakan bahwa suasana seperti ini tidak memungkinkan baginya untuk menyampaikan materi.

Dan bersyukurlah karena Jungkook tidak menuntut ini itu, seakan paham dengan kondisi saat ini.

Pintu kamar Jungkook terbuka dan muncullah Somi dari sana. Ia membawa nampan berisi snack dan minuman. "Kak Hyewon udah pulang. Kalo mau pake ruang tamunya silahkan, Kak." Setelah itu Somi pergi saat mendapat anggukan dari Jungkook.

"Kook, harus ya gue berhenti meski ini baru awal. Ini gak bakal berjalan mulus."

"Yer, jangan kemakan omongan Hyewon lah. Dia emang hobinya gitu."

Gadis mungil ini menggeleng pelan, "Ini bukan soal Hyewon atau siapapun. Gue emang gak pantes ada di dekat kalian."

Kini giliran Jungkook yang menggeleng. "Gue bisa menyesuaikan, Yer. Demi elo, gue mau."

Senyum getir lolos dari bibir Yeri begitu saja, "Gue harap begitu."

Tiba-tiba Jungkook menarik pipi Yeri ke kiri dan ke kanan dengan kedua tangannya. "Ish, udah, jangan sedih lagi." Yeri cemberut dengan perlakuan Jungkook.

"Jungkook, lepasin!"

"Hari ini gak usah privat deh. Kasian guru les gue hatinya lagi gak bagus. Nanti pelajarannya juga gak efektif."

Seketika Yeri langsung merasa bersalah, "Eh, gue udah gak papa kok. Bisa kok kita mulai lesnya. Aduh, jangan buat gue merasa bersalah dong."

"Udah gak papa. Kan bisa besok atau lain kali."

Yeri akhirnya mengalah. Toh memang separuh dirinya belum baikkan.

"Tunggu di sini sampai Papih pulang ya. Sekalian sama Ayahmu." Yeri menggangguk lesu.

Jungkook menyadari sesuatu. Gadis di depannya ini boleh berkata bahwa ia sudah baik-baik saja. Tapi itu hanya kedok wanita untuk menutup semua gelisah yang mereka rasakan.

"Yer."

Yeri yang mulai membolak-balik album foto Jungkook pun mendongak ke sumber suara ketika ia dipanggil. "Iya."

"Lo belum sepenuhnya tenang," Yeri mengernyit kala mendengar ucapan Jungkook yang itu, "jadi biarin gue kali ini kasih elo ketenangan. Walau nantinya elo gak merasa baik, anggap aja gue udah berusaha."

Waktu serasa berhenti. Dunia seakan membeku ketika Jungkook menarik Yeri dalam pelukannya. Hangat dan lembut, apalagi rasa tulus yang ikut membumbui pelukan tersebut.

Yeri bingung harus bereaksi apa. Jadi ia hanya diam dan menikmati semua perlakuan Jungkook. Sampai ia sendiri tak sadar menutup matanya ketika Jungkook mengelus lembut surai panjangnya.

Sedangkan dari sudut pandang Jungkook, cowok itu sedang berusaha menahan keinginannya untuk mengecup puncak kepala Yeri. Jungkook masih tahu diri ngomong-ngomong.

Walau ia sadar 100%, ia makin lama tertarik dalam pusaran pesona Yeri. Dengan perlu digaris bawahi, bahwa ia tak punya kekuatan untuk melawannya. Tolong, jangan buat dia jatuh cinta secepat ini.

▪▪▪▪

Tbc

Unceha, maaf panjang tapi isinya bacot saja😂

Kabar gembira kedua btw, BTS dan RV akan sepanggung juga di KBS Gayo Daejukje nanti tgl 28 *kalo tidak salah*
So, mari kita nanti dengan hati bersih, tulus, dan ikhlas.

🌷blankswag.

PURPLE [jjk x kyr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang