3. He is the one you are waiting for

3.5K 327 16
                                    

Always Sasuhina
I hope you like it~

----------------------------♡♡------------------------

Aku kira hanya aku
Yang menunggumu.

Sebulan sudah berlalu Sasuke kembali seperti dulu, ia bilang tak pernah berhubungan lagi dengan Shizuka.

Kandungan Hinata semakin besar, dan Sasuke selalu siap sedia disisinya.
Hinata mengandung bayi kembar laki-laki, Sasuke begitu bahagia mengetahuinya.

Sasuke tengah berada di kantor dan Hinata berencana membawakan makan siang untuk Sasuke ke kantor.

Hinata tersenyum setelah melihat hasil Bento buatannya, ia lalu melihat Jam dinding yang sudah menunjukan waktu makan siang.

Hinata dengan cepat membereskan Bento itu lalu pergi menuju Uchiha corp dengan Taksi yang sudah dipesannya.

Taksi itu tiba dibangunan yang megah itu, orang-orang berlalu lalang menatap Hinata yang berjalan menuju meja Resepsionis.

"Selamat siang Nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Resepsionis itu.

'Saya ingin bertemu Sasuke-kun, katakan padanya Hinata datang'  si Resepsionis menatap Hinata heran sebelum menelfon Atasannya.

Tak berapa tampak Sasuke berjalan kearahnya sambil melambaikan tangannya tak lupa dengan senyum tipisnya, Resepsionis tadi tidak jadi menelfon saat melihatnya.

"Uchiha-sama, wanita ini ingin bertemu dengan anda" jelas Resepsionis ketika Sasuke sudah berhadapan dengan Hinata.

"Hn. Ijinkan dia jika kemari lagi" Sasuke berucap datar lalu menarik lengan Hinata lembut meninggalkan Resepsionis yang tak percaya.

---->

"Apa yang kau buat, Hime?" Tanya Sasuke penasaran.

Saat ini mereka tengah duduk disofa ruang kerja Sasuke.

Hinta tersenyum lembut sembari mengeluarkan semua isi dalam kotak Bento tersebut.

Onyx Sasuke brrbinar kala menemukan banyak potongan tomat dalam Nasi kare buatan Hinata ditambah Nasi kepal, telur gulung, dan Ayam katsu nya.

Sasuke mengerutkan keningnya heran "Kenapa banyak sekali makanan yang kau bawa?".

Hinata mencebikan bibirnya kesal "Sasuke baka, tentu saja untuk memberi makan bayi kembar kita" Hinata mengelus lembut perut buncitnya "mereka juga lapar" lanjutnya.

Sasuke tersenyum bahagia, seharusnya ia tak boleh menyiakan wanita sebaik dan setulus Hinata.

Sasuke mendekatkan wajahnya kearah perut buncit berlapis dress rumahan berwarna biru itu, ia mengecupnya sebentar sebelum menempelkan telinganya pada permukaan tersebut "Nak, ini Tou-chan" sebuah tendangan kecil ia rasakan saat menyapa kedua buah hatinya yang belum lahir.

Wajah Tegas itu menampilkan gurat bahagia sekaligus terharu, ia tak akan mungkin menyiakan semua kebahagian ini.

Hinata senantiasa mengelus lembut surai hitam Sasuke, senyum tulus selalu hadir dibibirnya pertanda bahwa ia bahagia saat ini.

Hingga suasana haru itu harus terhenti saat pintu dengan tiba-tiba terbuka kasar "Yo, Sasuke. Kami datang...? Hinata..?" Teriakan Kiba terhenti saat melihat Hinata disana, dan adegan yang membahagiakan itu dilihat oleh semua sahabat Sasuke yang berniat makan siang bersama.

Sasuke mendengus sambil menjauhkan telinganya dari perut buncit istrinya itu, dengan tatapan tajamnya ia mendengus kesal.

Kenapa selalu ada gangguan disaat dirinya dan Hinata sedang berdua.

ISILY 2 : When Love seeks his DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang