6. Impossible

3.3K 295 25
                                    

AlwaysSasuhina
I hope you like it~

-----------------------------☆☆-----------------------
Aku tidak pernah berfikir
Akan perpisahan.
Nyatanya,
Setelah Pertemuan
Pastilah ada Perpisahan.

Hari-hari terus berlalu, Kandungan Hinata sudah 9 bulan tinggal menunggu kedua buah hatinya hadir kedunia.

Wanita itu duduk termenung seorang diri didalam kamar, sejak kejadian ia melihat Sasuke dan Shizuka berpelukan.

Semuanya berubah, Sasuke seolah mulai menghindar darinya. Ia bahkan tak pernah mau bertatapan langsung dengannya, Sasuke mulai sibuk dengan dunianya sendiri tanpa tau dirinya yang kesepian.

Entah sudah helaan napas keberapa kalinya, ia hembuskan.

Sasuke memang selalu pulang ke rumah namun setelah itu ia kembali pergi entah kemana.

Yang jelas Hinata tau, Sasuke pergi dengan Wanita itu. Setiap harinya selalu ada surat berisi foto dan keterangannya, foto yang memperlihatkan kebersamaan Sasuke dan Shizuka.

Foto itu diambil entah oleh siapa, namun yang pasti yang dirinya tau, si pengirim adalah wanita itu sendiri.

Hinata tak akan terkecoh, bisa saja Shizuka sedang mengujinya. Wanita itu pernah mengiriminya pesan yang menyuruhnya menyerah kepada Sasuke, ia hanya menjawab bahwa seharusnya Wanita itulah yang menyerah dan berhenti menjadi pihak ketiga.

Pintu kamar dan menampakan wajah lelah Sasuke, Hinata segera berdiri sambil memegang perutnya ia berjalan menghampiri.

Hinata mengambil alih tas kerja itu lalu menyimpannya dimeja 'Apa Sasuke-kun mau mandi atau makan dulu?'.

Sasuke menatap Hinata lama, kedua matanya nampak sayu. Hingga akhirnya ia tak kuasa memeluk tubuh wanita yang tengah mengandung Buah cinta mereka.

Hinata tersentak namun senyum terbit diwajahnya, ia sungguh merindukan Sasuke. Hinata menghirup rakus aroma maskulin Suaminya, ia membalas pelukan itu tak kalah erat.

Hinata dapat mendegar Sasuke berulang kali menyebut kata maaf, Ia tak tau alasan Sasuke meminta maaf. Hingga hanya elusan lembut dipunggung Suaminya yang dapat ia berikan.

Sasuke meregangkan pelukannya lalu menatap wajah bulat Hinata, ia mengecup kening yang tertutup poni itu dengan lembut.

Menyalurkan setiap rasa cintanya, Hinata memejamkan erat kedua matanya dan senyum terbit diwajah ayunya.

'Kumohon, Kami-sama. Tolong jangan biarkan Kami berpisah, entah apa jadinya bila Sasuke-kun pergi. Mungkin aku akan menjadi seorang boneka berjalan, tanpa raga. Aku mencintainya'.

Tes.

Tanpa sadar air matanya menetes untuk kesekian kalinya.

Ia sungguh takut akan perpisahan. Mungkin bukan hanya dirinya, semua orang pun tak ingin Perpisahan meski itu adalah takdirnya.

----->

Hari-hari terus berlalu Hinata nikmati dengan Kebersamaan bersama Sasuke.

Dimusim dingin awal Bulan Desember ini, mereka memutuskan untuk pergi berpiknik.

Bersama Sahabat Sasuke dan juga Sakura, Hinata telah menyiapkan segala kebutuhan.

Tinggal menghitung hari maka bayi keduanya akan lahir, menurut perkiraan dokter kandungan pribadi Uchiha.

Hari ini Salju turun dengan tidak lebat, biasan cahaya matahari membuat semua yang bernaung dibawahnya merasakan hangat.

Sasuke memutuskan menginap di villa milik Uchiha didaerah Kyoto.

ISILY 2 : When Love seeks his DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang