11. My mother... My angel.

3.3K 285 20
                                    

AlwaysSasuhina
I hope you like it~

-----------------------------🌺🌺----------------------
Ibu.
Dia seorang wanita yang membuatku kagum.
Kadang aku benci melihat wajahnya
Yang selalu terlihat tegar.

Part ini Author pisahkan menjadi beberapa side. Jadi bukan hanya sudut pandang Hinata tetapi juga sudut pandang kedua anaknya.
Happy reading.

Ibu.
Sosok wanita yang menemaniku sejak dalam kandungan.
Sosok wanita yang membuatku kagum akan tetapi terkadang aku benci melihat wajah tegarnya.

Aku tau dia terluka, terluka yang entah karena apa. Namun satu hal yang kutahu, dia terluka karena Pria yang merupakan Ayahku. Pergi.

Aku tau Pria yang kini tinggal bersama dengan ibu bukanlah Ayahku yang sebenarnya, ada begitu banyak hal ingin ku tau namun tak ada yang memberitahukan nya.

Berbeda dengan Kao-chan yang tak bertanya tentang apa-apa, aku mencoba mencari tau dengan mengandalkan buku-buku dan album-album yang tersimpan rapi di lemari Ibu.

Seperti saat ini, aku tengah disibukkan dengan berbagai album foto yang memperlihatkan sosok pria yang mirip denganku.

Sudah dua hari ini aku menginap di rumah nenek Mikoto dan baru saja kembali namun aku tak mendapati Ibu, itu adalah kesempatan yang bagus untukku menyelidiki ini di kamarnya.

Kaori sudah tertidur di kamarnya padahal sekarang masih pukul tujuh malam, kembali tanganku membuka lembar entah yang keberapa.

Plak.

Kegiatanku terhenti kala mendengar suara yang begitu keras dibawah sana, diikuti bentakan dan pecahan barang.

Aku membuka pintu kamar Ibu lalu berdiri didekat tangga, menatap ke bawah dan menemukan Ibu tengah bertengkar dengan Pria itu.

Aku tak dapat mendengar jelas apa yang Pria itu katakan tapi satu yang dapat ku pastikan, dia membentak Ibu.

Mataku membulat melihat tangan besar itu
Sukses mendarat untuk yang kedua kalinya dipipi Ibu, ku lihat Pria itu berlalu sambil membanting pintu.

Aku bersembunyi saat melihat Ibu berjalan ke lantai atas, sepertinya dia akan ke kamarnya.

Ku tatap wajahnya yang nampak pucat dengan lebam dipipinya yang nampak bengkak.

Ku ikuti langkahnya menuju kamar, Ibu terlihat duduk sembari melamun.

Author side.

Bocah laki-laki itu memandang sendu Sang Ibu, tiga tahun sudah berlalu tapi Luka dihati Ibunya belum juga sembuh.

Ia memang masih kecil dan belumlah mengerti, namun saat melihat sendiri kejadian yang membuat Ibunya seperti ini.

Membuatnya sadar, bahwa Pria itu telah menyakiti Ibunya.

Ia tak tau menahu tentang apa yang terjadi, saat Pria itu dengan seenaknya mendaratkan tangannya di pipi Sang Ibu.

Sekali lagi ia memandang wajah Ibunya, tangan mungilnya menyentuh lebam disudut bibir Sang Ibu dengan lembut.

Wanita itu tersentak dan menatap Sang Anak yang menatapnya sendu, "Ibu tak apa?" Tanyanya.

Wanita itu memberikan senyum hangatnya, ia tak ingin Sang Putra khawatir.

ISILY 2 : When Love seeks his DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang