4. Always Here

3.2K 298 9
                                    

Always Sasuhina
I hope you like it~

-----------------------------☆☆-----------------------
Ku harap kau tetap
Menjaga hatimu.
Janganlah berpaling
Dariku.

Mata seindah bulan itu memandang bosan pada halaman belakang rumahnya, kepala berhelai indigo nya tertidur dalam lipatan kedua tangannya yang berada diatas meja.

Hari ini Sasuke memulai Perjalanan bisnisnya ke Kanada selama sebulan, dan selama itu pula Hinata tak tau harus melakukan apa.

Sasuke sudah meminta ibunya untuk menjaganya, padahal Hinata sudah menolak dan mengatakan ia baik-baik saja. Tapi ketika Sasuke membahas mengenai kedua bayinya, membuat Hinata tak mampu menolak.

Namun Mikoto tak kunjung datang hingga membuatnya merasakan apa itu kejenuhan, untuk kesekian kalinya ia menghela napas.

Hinata menatap sekelilingnya sampai matanya kembali teralih pada kebun kecil dihalaman belakang rumah mereka, kebun itu ditanami dengan beberapa jenis Sayuran dan bunga.

Senyumnya mengembang seketika saat ia melihat tomat yang sudah terlihat masak untuk dipetik, ia melangkah menuju halaman belakang tak lupa dengan topi untuk menghalangi pandangannya dari sinar matahari disiang hari.

Aneh rasanya seseorang ingin berkebun di cuaca yang panas, apalagi bagi seorang berbadan dua seperti Hinata.

Namun tak ada hal yang bisa Hinata lakukan selain berkebun sembari menunggu Mikoto datang, dengan senyumnya ia mengambil satu persatu tomat masak dan memasukannya ke dalam keranjang.

Hinata mengusap peluh diwajahnya, sesekali ia mengelus perut buncitnya saat merasakan pergerakan disana.

Hinata tersenyum bahagia, ia seolah mengajak kedua janinnya bicara.

Hingga sebuah suara mengaggetkannya "Hinata-chan, sedang apa disana? Sekarang cuaca sedang panas, tak baik untuk kandunganmu".

Hinata menoleh dan menemukan Mikoto tengah menatapnya khawatir, Hinata tersenyum sembari membungkukan badannya pertanda minta maaf.

"Tidak. Jangan membungkuk, perutmu bisa tergencet" Mikoto memegang kedua pundaknya lalu membawanya masuk.

----->

Hinata bergerak risih mencoba melepaskan tangan Mertuanya dari kakinya yang berselonjor.

Saat diruang tamu, Mikoto langsung menyuruhnya duduk disofa dengan kaki diluruskan.

Hinata hanya menatap heran sebelum tangan Mertuanya itu hinggap disalah satu kakinya dan mulai memijatnya, ia sudah menolak beberapa kali namun Mikoto malah berkata Kakimu bengkak, ini semua efek kehamilan.

Akhirnya Hinata hanya membiarkan meskipun merasa tak enak, Ponselnya bergetar dan panggilan Video dari Sasuke membuatnya senang seketika.

Mikoto yang melihat perubahan raut wajah Hinata, merasa penasaran dan mengikuti jejak Hinata.

"Hime, aku Merindukanmu".

Sasuke berucap manja disebrang sana, Hinata tersenyum maklum namun berbeda dengan Mikoto yang nampak kaget mendengar suara manja Putranya.

"Hime, kau sedang..."

Ucapan Sasuke terpotong saat tiba-tiba wajah Sang Ibu muncul dalam Kamera.

"Sedang apa Ibu disana?"

Mikoto berdecak malas "Bukankah kau yang menitipkan Hinata pada Kaa-san?".

ISILY 2 : When Love seeks his DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang