Ch 1: Book

320 38 2
                                    

Happy readinggg

Dipagi hari yang cerah, terlihat dua buah kelopak mata nan indah yang masih terpejam. Sesekali ia mengganti posisi tidurnya mencari tempat yang nyaman. Saat sudah menemukannya, ia menarik selimut bergambar hello kitty itu hingga seleher.

“yeriii, bangunnnnn” terdengar suara seorang namja. Sepertinya suara itu mengganggu tidur nyenyak yang dialami gadis mungil ini

“yaampunn udah siang masih aja tidur. Bangun woi”-ten

“hmmm 5 menit lagi..” yeri menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya saat ten membuka tirai jendela dan menampakkan sinar matahari yang terang

“lima menit-lima menit, udah cepetan bangun. Jaehyun hyung udah siapin sarapan buat kita. Yang lain udh pada siap tinggal nungguin kamu doang”

“ck iya iya” dengan mata yang masih setengah tertutup yeri mulai berjalan menuju ruang makan di lantai bawah. Dan disusul oleh ten

“hadehhh ni bocah lama amet sih bangunnya, anak gadis juga” gerutu jeno saat melihat yeri

“dek.. jangan mentang-mentang hari libur kamu bangun siang banget. Kan kasian yang lain udah pada laper nungguin kamu”-jaehyun

“iya iya.. mianhae oppa” uacap yeri sambil mengucek-ngucek matanya
jaehyun hanya tersenyum gemas melihat tingkah laku adiknya ini. akhirnya merekapun memakan sarapan yang telah jaehyunn buat

“hyung, hyung ada jadwal kuliah gak hari ini?”-ten

“hmm ada, sekitar jam 9 an”-jaehyun

“kalau hyung?” kini ten beralih ke yuta

“gak” simple

“hyung temenin aku beli buku dong” pinta ten yang hanya dijawab gelengan oleh yuta

“hyungg, aku tidak punya sim untuk berkendara. Sementara toko bukunya harus melewati jalan raya. Ayolah hyung..”

“sama jeno”

“ups sorryyy. Gua hari ini ada janji. Jadi gak bisa “-jeno

Ten menatap jeno kesal. Ia mengalihkan pandangannya kembali pada yuta dengan tatapan memohon

“hyu-“

“naik bis umum”

“huftt aku malas” jawaban ten satu ini membuat yuta menatap ten tajam

“kalau begitu aku juga malas” balasnya lalu melanjutkan aksi makannya

Ten hanya bisa mengeluarkan ekspresi masam saat yuta menjawabnya seperti itu

“gak papa oppa. Naik bis umum aja. Nanati aku temenin” ucap yeri ditemani dengan senyum manisnya

“ahh kamu ini benar-benar adik kesayangan oppaaa” ucap ten sambil mengacak-acak rambut yeri gemas

Setelah makan ten dan yeri menuju kamarnya masing-masing bersiap-siap untuk pergi ke toko buku yang ingin ten kunjunggi. Setelahnya merekapun pergi ke halte bis. Sebelum melangkahkan kaki keluar rumah

“ten, jaga adeknya baik-baik” jaehyun memperingatkan

“tenang aja hyung. Yeri aman sama gue” balasnya santai sambil merangkul pundak yeri dengan senyuman tengilnya

“halahh.. ngapain dijagain sih. Lagian siapa juga yang mau nyulik yeri. muka pas-pasan, dagingnya alot lagi” ejek jeno

“ihh apaan sih” jawab yeri kesal sambil mengepalkan tangannya seakan ingin menonjok . Jeno hanya tertawa sambil berlari menjauhi yeri

Ten dan yeripun berpamitan dengan jaehyun dan pergi menuju halte

“hati-hati” teriak jaehyun dan hanya dibalas dengan acungan jempol ten

Setelah sampai merekapun menunggu bis. Beberapa menit kemudian bis yang mereka tunggupun datang. Saat mereka naik rupaya tempat duduk bis tersebut penuh. Akhirnya merekapun harus berdiri selama perjalanan

“ahh akhirnya sampai juga” ten tersenyum puas saat sampai di tempat tujuan mereka, yaitu toko buku

Merekapun memasuki toko buku tersebut. Ten sibuk memilih buku-buku pelajaran yang sangat tebal. Sementara yeri sibuk memilih komik-komik dan beberapa novel

“hmm harga lumayan mahal..” yeri mengerucutkan bibirnya saat melihat harga buku tersebut. Bisa kalian bayangkan betapa imutnya dia

Yeri merogoh isi dalam tasnya. Mencoba menemukan dompetnya untuk sekedar mengecek berapa banyak uang yang dia bawa

“ommo” kejutnya saat ia tak kunjung menemukan dompetnya

“ahh aku pasti meninggalkannya” ucapnya lesuh

Yeripun mengembalikan buku-buku yang sudah ia pilih tadi ketempat semula. Ia berjalan menuju ten dan menunggunya sampai ten selesai memilih buku yang ia inginkan. Yeri duduk dengan wajah cemberut

“loh.. kamu gak mau beli buku?” Tanya ten yang melihat yeri yang tidak memegang buku sama sekali. Yeri hanya menggeleng kecil

“kenapa? Biasanya beli komik atau novel” Tanya ten lagi

“yeri gak bawa uang oppa..” kini yeri menataap ten lesuh

“yaampun dek.. kamu pilih aja sana, nanti biar oppa yang bayarin”

“hah? Serius oppa?? Oppa mau bayarin??”

“iyaa.. udah cepetan sana”

“yayy makasih oppa.. cup” yeri mencium pipi oppanya itu sebagai tanda terimakasih. Ten hanya tersenyum melihat tingkah laku adiknya itu. Tetapi entah mengapa detak jantungnya berdebar 2x lebih cepat dari biasanya. Namun ten tidak memperdulikan hal tersebut

‘masa iya suka sama adik sendiri’ batinnya

Setelah selesai membeli buku merekapun membawanya kekasir dan membayar buku-buku tersebut. Lalu mereka pulang dan sampai rumah dengan selamat



Gaje ya?
Yaaa walaupun begitu aku harap kalian menikmati ceritanya wkwk
Kalau suka jangan lupa votmentnya yaaa
Maaf bila typo bertrbaran

BROTHERS - kyr [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang