Ch 4: Camping

139 21 1
                                    

Happy reading~

“BLDARRR” terdengar suara petir

“kyaaaaaaa” yeri yang mendengar hal tersebut langsung berteriak dan berlari menuju kamar ten

“oppaaaaaaaaa bungsowooooo” adunya sambil memeluk tubuh ten. Ten pun membalas pelukan tersebut. Ia mengusap kepala yeri lembut untuk menenangkan adiknya yang sedang ketakutan itu

“udahhh gak papa... ada oppa disini”

“BLDARRR”

“ahh oppa bungsowoooo hik” tubuh yeri gemetar dan matanya mulai berkaca-kaca

“shuuuttt.. jangan nangis..” ucap ten lembut sambil menghapus air mata yeri yang mulai menetes. Ten mengecup puncak kepala yeri sambil memeluknya erat

“zrassssss” hujanpun mulai turun dengan sangat deras

“oppa.. Yeri mau tidur sama oppa..” pintanya

“iyaa.. udah jangan nangis, ilangkan cantiknya” ucap ten sambil tersenyum. Yeri hanya mengangguk dan menghapus air matanya menggunakan punggung tangannya seperti anak kecil

Saat mereka tidur, tiba-tiba yeri memeluk ten dan bersembunyi dibawah lengannya yang sedang merenggang. Ten yang menyadari bahwa adiknya ingin dimanja ini mengubah posisi tangannya yang tadinya merenggang kini memeluk pundak kecil yeri

“udahh tidur.. kan petirnya udah gak ada lagi..” ucapnya sambil meengecup lembut puncak kepala yeri. yeri hanya mengangguk lalu memejamkan matanya dan memebawanya kealam mimpi

.
.

“ahhhh akhirnya libur panjang tibaaa” teriak jeno ditengah sarapannya sambil mengangkat ke-2 tangannya bangga.

Oh iya, hari ini jaehyun tidak ada karena harus pergi keluar kota untuk melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Jadi yeri yang memasak sarapan pagi ini. Hanya ada yeri, jeno, dan ten di meja makan. Kalau kalian bertanya yuta ada dimana. Yuta sudah sarapan lebih awal dan kembali kekamarnya lebih cepat

“libur sih iya.. tapi gak full..” sahut ten
Mendengar hal itu jeno langsung menurunkan kedua tangannya dan ekspresinya yang tadinya senang berubah menjadi lesuh

“aishhh kenapa sih harus ada camping segala” ucap jeno kesal

“camping?” Tanya yeri penasaran
“iya.. kita anak kelas 11 sama 12 itu pasti bakal ngadain camping setahun sekali” jelas ten

“apanya yang setahun sekali. Setahun 4 hari kalii” terka jeno dengan muka masam. Ten yang melihat tingkah jeno seperti itu hanya tersenyum kecut

“jadi kita bakalan camping selama 4 hari” jelas ten kembali

“hah 4 hari? Lama bangett” cemberut yeri

“gue juga males kali ikut acara begituann”-jeno

“terus nanti yeri sama siapa?” Tanya yeri

“ya sama yuta hyung lah. Diakan free” jawab jeno

Yeri terdiam sejenak. Ia berfikir apa yang akan terjadi nantinya jika dia hanya berdua bersama yuta. Ingat, hanya BERDUA. Mungkin aura dingin akan menemaninya. Yeri menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau membayangkan lebih jauh lagi

“oppa.. oppa bisa gak gausah ikut camping??” Tanya yeri kepada ten

“yaa.. sebenrnya sih bisa-bisa aja dek. Tapi taruhannya nilai rapot. Gua sih gak mau ya rapot gua jelek Cuma gara-gara gak ikut camping” balas jeno

“iya dekk.. benar kata jeno hyung. Jadi oppa tetap harus ikut. Dari pada nilai oppa jelek” jelas ten

“kita harus bicarain hal ini sama yuta hyung” kata ten kepada jeno

“ah itu yuta hyung” notice jeno saat melihat yuta yang lewat sambil memakan buah anggur

“hyung!” panggilnya

Yuta memberhentikan langkahnya dan mengalihkan pandangannya kearah jeno. jenopun berlari menuju yuta dan disusul oleh ten

“hyung. Besok kami ada acara camping selama 4 hari” ucap jeno

“terus?”

“hyung bisakan jaga yeri?” Tanya ten

“kau meremehkan ku?” Tanya yuta ketus

“a-ahh bukan gitu hyung.. ma-maksudku hyung kalau mau pergi-pergi bilang ke yeri dulu. Soalnya biasanya hyung kalau pergi gak bilang-bilang” ucap ten terbata-bata

“ya” singkat

Yutapun meninggalkan jeno dan ten dan melanjutkan aksi makan buah anggurnya

“oppa.. emang oppa berangkatnya besok?” Tanya yeri yang menghampiri jeno dan ten”

“hu um..” dehem ten meng-iya-kan.

“besok hari senin.. berarti oppa pulangnya hari kamis dong?”

“hmm seharusnya sih gitu.. tapi aku rasa kita sampai disini hari jumat lagi deh”

“ahhh kok gitu.. emang kenapa??”

“soalnya biasanya perjalannan pulang itu macet. Jadi kadang kita bakal tidur di bis sampai pagi tiba atau saat jalan udah mulai normal” jawab jeno

“huftt” yeri menghela nafas sedih mendengar penjelasan oppanya tersebut

“tenang aja.. kan ada yuta hyung.. kamu pasti bakal baik-baik aja kok. Yuta hyung kan jago berantem” ucap ten bercanda agar menenagkan yeri. walaupun sebenarnya yang dia katakana itu fakta.
Disini yang yeri permasalahkan bukan dijaga atau enggaknya sama yuta. Tapi keadaan dimana saat dia hanya berdua dirumah sama yuta. Nanti yeri pasti bakal ngerasa bosan, tetapi jika dia menemui yuta untuk menghilangkan rasa bosannya. Hmm tidak bisa dibayangkan deh

“ahh iyaa..” jawab yeri tersenyum pahit

.
.

Karena malam ini ten sangat sibuk mengemas barangnya. Yeri memutuskan untuk tidur bareng jeno yang sedang bersantai. Bukan karena jeno belum menyiapkan barangnya dan bermalas-malasan, tetapi karena ia sudah menyiapkannya dari kemarin. Saya juga bingung ni bocah kesambet apa sampai serajin itu menyiapkan barangnya dari jauh hari

“oppa.. Yeri mau tidur sama oppa..” ucap yeri memasuki kamar jeno sambil membawa boneka kelinci berwarna pink kesayangannya

“dih, ngapain lo, sana-sana. Tidur aja sama ten” usir jeno sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Tipikal orang ngusir

“ck” desis yeri sambil membalikkan badannya bersiap-siap untuk keluar

“ehh canda canda dekkk. Jangan baperan napa. Sini-sini” ucap ten sambil menepuk-nepuk kasur disebelahnya, mengisyaratkan agar yeri berbaring disana

Yeripun merebahkan tubuhnya disebelah jeno. ia memiringkan tubuhnya menghadap jeno. yeri menatap wajah jeno dalam

“kenapasih?” Tanya jeno bingung ditemani tawa jahilnya

“oppa.. kalau yeri kangen sama oppa gimana?”

“hmm” jeno tampak berfikir

“ahh. Kalau misalnya kamu kangen sama oppa, sebut nama oppa 3x”

“terus nanti oppa bakal dateng gitu?”

“iya”

“hah serius??”

“iya.. tapi datengnya dalam mimpi. Yakali dateng beneran”

Yeri mengerucutkan bibirnya kesal karena dijahili jeno

“ahh oppaa..” yeri menggesek-gesekkan wajahnya manja di tubuh jeno. ia sangat menyukai bau tubuh jeno.  jeno membalasnya dengan pelukan hangat. Ia mengusap lembut rambut yeri

“tenang aja.. oppa pasti bakal pulang kok” ucapnya menenagkan yeri
Akhirnya merekapun tidur bersama dan memasuki alam mimpi masing-masing

‘semoga mimpi indah, yeri’

Hai hai haiii
Kembali lagi bersama sayaaaaaa
Bagimana bagaimana? Penasaran gak sama kelanjutannya?
Kalau iya dimohon votmentnya biar aku tambah semangat ngelanjutinnyaaa
Love u guysss ❤❤
Maaf bila typo bertebaran

BROTHERS - kyr [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang