Ch 9: Different

130 19 5
                                    

Happy reading~

Hari yang paling yeri tunggu-tunggupun telah tiba. Yaitu hari dimana ten dan jeno pulang kerumah. Yeri terus menggosokkan kedua tangannya untuk sedikit menghangatkan tangannya yang beku. Bagaimana tidak?, dari jam 5 pagi yeri sudah berdiri di depan gerbang sekolah menunggu kedatangan bis tumpangan ten dan jeno. itu merupakan waktu yang cukup awal untuk menunggu bis wisata. Dimana hawa dingin sangat mencekat dan kebanyakan orang masih tertidur. Jangan tanyakan yuta ada dimana ya. Dia masih tidur soalnya

Sekitar jam 06.13 kst, akhirnya bis yang yeri nantikan muncul. Yeripun loncat-loncat kegirangan. Tangan yang  beku terasa hangat seketika

“OPPAAAAAAA” jerit yeri sambil berlari kearah ten yang menuruni bis

Dengan segera yeri memeluk tubuh ten erat. Ia menggesek-gesekkan hidung yang memerahnya ke mantel yang ten gunakan

“yaampun dekk. Tangan kamu dingin banget. Kenapa gak pakai hot pack sih?” ucap ten khawatir dan memasukkan tangan yeri kedalam kantung mantelnya yang sudah dibalut hot pack

“hangat” tutur yeri dengan senyum bodohnya

“jeno oppa mana ya?” yeri mengedarkan pandangannya mencari wujud jeno

“ah itu dia!” tuturnya saat menemukan jeno

“OPPAAA” yeri melambai-lambaikan tangannya kearah jeno. jenopun menghampiri yeri dan ten

Berbeda dengan ten. Jeno tampak lusuh dan lemas. Terukir ekspresi tidak semangat diwajahnya

“oppa? Oppa kenapa?” Tanya yeri khawatir yang melihat kondisi jeno

“tidak papa. Mana yuta hyung?” Tanya jeno lemas

“yuta oppa ada dirumah. Yeri kesini sendiri. Kita pulang naik bis umum aja ya?”-yeri

“aishhh gak tau apa saudaranya capek baru pulang camping” jeno tampak kesal dan menjatuhkan barang-barang yang ia bawa

“udahlah hyung, naik bis umum aja. Lagian rumah kita gak jauh-jauh ini dari sekolah” ten mencoba menenangkan jeno

“bodo anjirr!” dengan kasar jeno mengambil kembali barang bawaannya dan berjalan menuju halte bis

“oppa sini yeri bantu” yeri berusaha mengambil salah satu barang bawaan jeno. namun jeno menepis tangan yeri kasar

“gak usah! Gue bisa sendiri” ucapnya sinis

“oppa..” gumam yeri pelan dengan raut wajah sedih

“udahlah.. paling dia kecapean” ten menenangkan yeri. yeri hanya mengangguk kecil

.
.

“HUACHIMMMM” suara ini berulang kali jeno lontarkan. Selama perjalanan pulang jeno terus saja terbersin-bersin. Tampak hidungnya sangat merah. Bahkan lebih merah dari hidung yeri tadi

“HUACHIM” lagi

“oppa..” yeri khawatir dengan keadaan oppanya sekarang. Ia mengambil lembaran tissue yang disimpannya didalam ransel, lalu diberikan kepada jeno

“ini oppa..”

“makasih” jeno menerima tissue tersebut

Sesampainya dirumah, jeno melempar barangnya sembarang dan langsung pergi menuju kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya dikasur

“uhuk uhuk” batuk jeno

Yeri yang merasa khawatir dengan keadaan jeno tanpa basa-basi langsung memasuki kamar jeno

“huachimm”

Yeri memegang dahi jeno untuk mengecek suhu badannya

“ommo! Oppa, badan oppa panas banget!” yeri terkejut karena mendapatkan suhu tubuh jeno yang sangat tinggi

Dengan segera yeri mengambil kompresan dan mengompres jeno dengan air dingin

“oppa.. apa rasanya sakit sekali? Bagian mana yang terasa sakit?” Tanya yeri khawatir

“tidak.. aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing” dusta jeno

“bohong” yeri menggumam kecil

Sebenarnya yang jeno rasakan sekarang adalah pusing, sakit dibagian tenggorokan dan lemas, ditambah lengan dan kakinya sakit karena membawa barang-barangnya tadi.

“bisa sakit juga lo?” tutur ten yang entah dari kapan dantangnya

“bacot” balas jeno lemas

“udah sakit masih aja ngomong kasar”-ten

“diem lu bangsat!-uhuk uhuk” kini jeno meninggikan suaranya namun terbatuk

“kualat lu kan” ejek ten

“oppa! Jeno oppa sedang sakit jangan di ganggu dulu” yeri mencoba menghentikan kejahilan ten

“iya-iya maaf”-ten

“yaudah gue beliin obat dulu diapotek. Yang lu rasain sekarang apa?” Tanya ten

“pusing, sakit tenggorokan gua, sama tangan kaki gua juga” jelas jeno

“banyak benget”-ten

“yaudah gua beli dulu” lanjut ten sambil meninggalkan kamar jeno



Tbc

Maaf ya slow update
Soalnya aku lagi banyak tugas yg harus diselesaikan
Dan please banget jangan sider, tolong hargai karya orang lain
Jangan hanya dibaca tapi divotement juga biar aku semangat update
Maaf bila banhak bacot
Dan maaf bila banyak typo
See you next time~ 😘

BROTHERS - kyr [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang