Happy reading
Yeri mengguling-gulingkan badannya dikasur ten. Ya ini dikamar ten. Ia sedang membaca komik kesukaannya, yaitu conan. Tiba-tiba ia mendapat notif dari ponselnya. Saat yeri mengeceknya, yeri membulatkanmatanya dan merubah posisinya menjadi duduk
“oppa!” yeri memanggil ten yang sedang asyik menonton pertandingan bola favoritnya, yaitu Madrid vs Brcelona. Ten tidak mengubris panggilan yeri tersebut
“oppa..” panggi yeri yang kedua kali-nya
“hmm” respon ten yang tidak memalingkan pandangannya dari layar tv
“ishh oppa!!” kini yeri mulai berteriak
“kenapa sih dek? Gak liat apa orang lagi seru” balas ten kesal sambil melihat kearah adiknya yang mengganggu keseruannya menonton bola
“hari ini jaehyun oppa ulang tahunn”
“oh” singkat. Ten memalingkan lagi pandangannya kelayar tv
Yeri yang kesal melihat tingkah laku oppanya tersebut melemparkan bantal kearah ten dan mengenai kepalanya
“apasih?!” ten mulai berteriak
“jaehyun oppa ulang tahun!” yeri mempertegas
“ya terus kenapa” dengan nada frustasi
“kita gak ngasih surprise atau apa gitu. Kan selama ini jaehyun oppa yang ngurus kita kalau gk ada eomma sama appa” jelas yeri
Ten tampak berfikir sejenak. ‘iya juga ya’ batinnya
“yaudah, kalau gitu kita mau bukin surprise apa?” Tanya ten
“gimana kalau pesta kecil-kecilan. Kan jaehyun oppa pulangnya agak malem, jadi sempetlah kita buat pesta keci-kecilan” usul yeri
“deal” kata ten sambil melipat tangannya
“ayo panggil yang lain” lanjutnya seraya berdiri
Ten memanggil jeno lalu yeri memanggil yuta. Yeri berhenti didepan kamar yuta. Ia ragu untuk mengetuk pintu kamar yuta mengingat dirinya tidak dekat dengan yuta dan sikap dingin yang sering yuta keluarkan. Ia khawatir jika yuta menolak permintaannya mentah-mentah
Yeri menggelengkan kepalanya. Ia berusaha berfikir positif. Kita tidak akan tahu kalau belum dicoba kan? Itu fikirnya. Ia mengumpulkan keberaniannya untuk mengetuk pintu kamar yuta. Aneh bukan seorang adik takut saat ingin membuka kamar oppanya? Tapi ya memang seperti itu yang yeri rasakan saat ini. Ia mengetuk pelan pintu kamar tersebut
“masuk” terdengar suara empunya kamar mempersilahkan
Ketika yeri membuka pintu kamar tersebut, tampaklah yuta yang sedang bersandar sambil memainkan posel dikasurnya. Ia mengenakan kaos putih polos tanpa lengan. Begitu jelas terlihat otot-otot kekarnya ditambah dengan muka mulus alaminya itu. Jantung yeri berdetak 2x lebih cepat saat melihat pemandangan indah didepannya itu. Wajahnya memerah padam. Ia menggelengkan kepala
‘apa yang kamu fikirkan kim yerim!’
“op-oppa..” panggilnya pelan
“mwo?” balas yuta tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel
“bisakah oppa keluar sebentar?” Tanya yeri pelan
“kencangkan suaramu. Aku tak dapat mendengarnya” jelas yuta
“bi-bisakah oppa keluar sebentar!” teriak yeri.
Yuta langsung menatap yeri. yeri spontan menutup mulutnya sadar bahwa suaranya tadi terlalu keras
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS - kyr [ SLOW UPDATE ]
FanfictionMenceritakan kehidupan yeri dengan oppa-oppanya yang kadang bikin jantung dugeman :) . . . Lapak yeriii Yeri lovers silahkan merapat ||||