Ch 8: Closer

112 19 6
                                    

Yeri menggoyang-goyangkan kakinya sambil menunggu yuta yang memesan ice cream. Sedari tadi senyum yang terukir diwajah cantiknya tak kunjung sirna

“wahhhh” ucapnya dengan mata berbinar saat melihat yuta datang dengan 2 mangkuk ice cream

“makanlah” tutur yuta seraya memberikan satu mangkuk ice cream kepada yeri

“wahh kelihatannya enak” ucap yeri yang masih memfokuskan pandangannya ke mangkuk ice cream

Yeripun langsung memakan ice cream didepannya itu dengan sangat lahap

“eummm” gumamnya bahagia

“pftt” terdengar yuta sedikit tertawa

“hm? Kenapa oppa tertawa?” Tanya yeri bingung

“apakah seenak itu ice creamnya sampai-sampai kau terus tersenyum sepanjang makan?”

“a-ahh” yeri menutup setengah wajahnya dengan rambut karena malu

“santai saja. Makanlah”-yuta

“hehe” kekeh yeri malu. Lalu ia melanjutkan aksi makannya

“tunggu sebentar” ucap yuta yang kembali menghentikan aksi makan yeri

“makannya jangan belepotan dong” lanjutnya sambil mengusap sudut bibir yeri yang terdapat noda ice cream

Muka yeri langsung memerah strawberry. Tidak jauh berbeda dengan yuta, telinganyapun mulai memerah

“ma-maaf” tutur yuta kaku sambil menarik tangannya dari bibir yeri

“ahh gomawo oppa” yeripun tak kalah kaku

Hening

“apakah film tadi sangat menakutkan?” yuta bertanya dengan tatapan selidik
Yeri yang mendengarnya terkejut dan membuatnya tersedak

“uhuk uhuk” batuk yeri

“apa kau baik-baik saja? Ini minumlah” yuta memberikan segelas air pada yeri. yeripun langsung meminumnya

“ahh terimakasih oppa..”

“yer?..” yuta memberi kode agar yeri menjawab pertanyaannya barusan

“a-ahh itu.. hehe” yeri hanya tertawa bodoh, dan yuta mengerti maksud dari tawanya itu

“lain kali kalau tidak suka bilang saja”-yuta

“ne..”

“kenapa kau tidak bilang padaku tadi?” yuta kembali menatap yeri

“habis yeri takut menggau kesenangan oppa. Dari awal filmnya mulai oppa kelihatan sangat focus dan tertarik dengan alurnya” jelas yeri sambil mengerucutkan bibir mungilnya

Yuta hanya tersenyum mendengar penjelasan adik kecilnya itu. Namun ia segera menormalkan ekspresinya kembali

“sudah?” Tanya yuta saat melihat mangkuk yeri yang kosong

“hmm” angguk yeri

“kajja”-yuta

.
.

Sesampainya dirumah, seperti biasa yuta langsung memasuki kamarnya. Yeri hanya terdiam saat melihat tubuh yuta yang hilang terhalang oleh pintu kamar

“hahhh” yeri menghela nafas panjang
Yeripun memasuki kamar favoritnya. Ett, ini bukan kamarnya lohh. Melainkan kamar ten. Iyaa, kamar ten adalah kamar yang paling yeri suka. Selain ia sering tidur disana, ada berbagai macam buku juga didalamnya,mulai dari komik, novel, buku ilmuan, dan lain-lain

“oppa kapan pulang?” yeri mengmbil sebuah foto yang menampilkan dirinya dengan ten dan jeno (dimana yeri berada ditengah tengah)

Yeripun tersenyum

“setidaknya hal ini tidak terlalu buruk. Makasih ten oppa, jeno oppa” yeri menatap langit-langit kamar













































‘karena kalian, aku mulai akrab dengan yuta oppa’

Tbc

Hollaaaaa
Happy new yearrrrr!!!!!!!
selamat tahun baru 2019🎆🎇🌠 *Telat woiii
Mian lama gak upload hehe
Bagaimana bagaimana?
Lanjut gk nih?
Kalau lanjut dimohon votementnya biar aku tambah semangattt
Soalnya cerita ini dikit banget yg ngevote
Kebanyakan siderr
Aku jadi males-malesan gitu buatnya heheh *maaf curhat
Maaf bila ada typo
Selamat menikmatii

BROTHERS - kyr [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang