Happy reading
“ahh kenapa Cuma kelas 10 sama 12 aja sih yang libur” gerutu ten, satu-satunya orang yang menggunakan seragam sekolah. Ia sebal melihat yeri dan jeno yang libur sementara dirinya harus berangkat kesekolah.
“ya mana gue tau. Inikan kebijakan sekolah biar lo, anak kelas 11 gak terganggu saat membersihkan sekolah. Harusnya lo tuh berterimakasih sama gue” ejek jeno dengan wajah tengilnya
Hari ini adalah cleaning day di SMA hanjong (SMA mereka betiga). Dimana anak kelas 11 akan memberishkan sekolahan tersebut. Kepala sekolah meliburkan anak kelas 10 dan 12 agar anak kelas 11 mudah untuk memebersihkan sekolah tersebut. Cleaning day ini hanya terjadi sekali saja yaitu saat kelas 11.
“aishh” kesal ten
“mianhae oppa..” ucap yeri sambil menunduk sedih
“yerii.. ini bukan salah kamu kok.. “ balas ten sambil mengusap kepala yeri untuk menenangkannya
“yaudahh oppa berangkat dulu.. anyeongg” ucap ten sambil melambaikan tangan
“hati-hati oppa”
.
.Yeri membolak-balikan badannya bosan diatas kasurnya. Ia menatap jam yang terpampang didinding kamarnya. Jam menunjukkan waktu pukul 08.15 am.
“hahhhh oppa masih lama pulangnya” yeri membuang nafas bosan
Jaehyun dan yuta sudah berangkat kuliah sejak jam 6 pagi tadi. Jadi dia gak bisa bermain ataupun hanya sekedar bercerita bersama jaehyun. Karena dia benar-benar bosan, iapun pergi menuju kamar jeno untuk mencari teman. Sesampainya didepan kamar jeno, ia mendengar suara berisik dari dalam kamar tersebut. Terdengar berbagai suara tembakan dan teriakan toxic (kata kasar) yang keluar dari mulut jeno.
“uanjirrrrr, gua matiiiiii” seperti itulah kira-kira
Yeri mengetuk pintu kamar jeno
“masukkk” teriak sang empunya kamar
Yeripun masuk kekamar jeno. yeri mebulatkan matanya saat melihat berbagai sampah bungkus ciki di sekitar sofa yang sedang jeno duduki.“oppa..” yeri mencoba memanggil jeno. namun jeno tidak menjawabnya. Ia hanya mengeluarkan berbagai kata kasar lainnya
“OPPA!!” kini yeri berteriak
“apaan sih?!! Gak liat apa orang lagi sibuk!”
“itu sampahnya gak dibuang?” Tanya yeri
“nanti aja udahhh”
“huhhh” yeri mengendus kesal. Iapun memunguti sampah-sampah itu lalu membuangnya ketempat sampah. Adik yang baik bukan?
“oppa yeri bosan..”
“yaudah main sana” jawab jeno tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv. Tangannya sibuk mengutak-atik konsol gamenya tersebut
“ihh oppa..”
“apa sih?!”
“ayo cerita-cerita” kini yeri mengoncang-ngoncangkan tubuh jeno
“ahh diem dong!! Gue lagi sibuk!!” jeno berusaha melepaskan genggaman yeri dari pundaknya. Namun yeri tetap tidak mau melepasnya dan masih terus menggoncangkan tubuh jeno
“DEFEAT” bunyi permainan dari computer yang jeno mainkan
“AHH SIAL. APAAN SIH LO!! LIAT TUH GUE JADI KALAHKAN GARA-GARA LO” teriak jeno marah sambil mendorong tubuh yeri hingga terjatuh
“oppa.. mianhae” ucap yeri dengan mata yang berkaca-kaca
“KELUAR LO SANA!!” akhirnya yeripun keluar dari kamar jeno dan kembali kekamarnya. Ia meneggelamkan kepalanya ke bantal sambil menagis sesegukan. Apa slahnya sih meminta perhatian oppanya?
“hahhh” dengus jeno sambil memegang kepala frustasi. Ia berfikir bahwa perlakuan terhadap adiknya tadi berlebih. Dia meremas rambutnya kesal
“ah bodo amat lah”
Jeno keluar untuk mengambil segelas air. Ia ingin menenangkan fikirannya dengan meminum air segar. Tapi langkah terhenti ketika melewati kamar yeri. samar-samar ia mendengar suara isak tangis dari dalam kamar tersebut. Ia tau pasti bahwa itu suara yeri, mengingat kejadian yang ia lakukan ke adik kecilnya itu. Jeno memberanikan diri untuk mebuka pintu kamar tersebut
“dek..” ucapnya saat melihat yeri yang meneggelamkan kepalanya ke bantal sambil menangis sesegukan
Tangis yeri berhenti saat mendengar suara jeno. Dengan segera ia membalikkan badannya kearah berlawanan dan menghapus air matanya agar jeno tidak mengetahui bahwa ia sedang menagis.
“a-ada apa oppa” yeri mengalihkan pandangannya kearah jeno. ia bertanya dengan suara bergetar
Melihat keadaan adiknya sekarang jeno langsung berjalan menuju yeri
“grep” jeno memeluk tubuh yeri erat. Sangat erat
“op-oppa?” ucap yeri terbata-bata
“mian, mianhae. Maafin oppa karena udah kasar sama kamu” ucap jeno sambil mengeratkan pelukannya
“oppaa… hiks hiks. Maafin yeriiii hiks” seketika tangisan yeri kembali pecah. Ia menenggelamkan kepalanya kedada bidang jeno
Akhirnya masalah merekapun terseleesaikan.
.
.Saat ten pulang
“yeriii.. jeno hyungg.. aku pulang” ucap ten seraya memasuki rumah mewahnya tersebut
Ia berjalan kearah kamar yeri. saat ia membuka kamarnya ia tidak mendapatkan yeri disana.
“yeri?? dekk kamu dimana?” cari ten
Saat ten melewati kamar jeno. ia mendengar suara tawa dan teriakan yang cukup kencang. Hal itu mengundang rasa penasaran ten. Ia pun membuka pintu kamar jeno“eoh? Oppa sudah pulang?” ucap yeri yang sedang memegang konsol game
“dek itu awas! Nanti ketembak!” teriak jeno yang sibuk mengutak atik konsol miliknya
“eoh iya iya! Oppa ini gimana cara nembaknya?” Tanya yeri
“yaampun dekk kan tadi udah diajarin”
Ten hanya bingung melihat kedua insan didepannya ini. Namun seketika ia tersenyum. Segera ten melempar tasnya sembarang dan bergabung dengan dua saudaranya itu
“ahh masa main gak ngajak-ngajak” ucap ten sambil tertawa
“lagian oppa lama pulangnya”-yeri
“sini biar oppa mainin” lanjutnya
“ahh gak mau.. maunya oppa ajarin aja, biar yeri yang mainin” ucap yeri dengan mulut yang mengerut
“hahahah” tawa ten dan jeno karena melihat tingkah lucu adiknya
Iya tauu
Ceritanya gaje kan?
Tapi aku berharap kalian menikmati ceritanyaa
Jangan lupa votmentnya yaaaa, biar aku semangat lanjutin ceritanya
Love u guyss
Maaf bila typo bertebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS - kyr [ SLOW UPDATE ]
FanfictionMenceritakan kehidupan yeri dengan oppa-oppanya yang kadang bikin jantung dugeman :) . . . Lapak yeriii Yeri lovers silahkan merapat ||||