Happy reading~
Pagi hari telah tiba. Tidak seperti biasanya, pagi terasa sangat sibuk sekali. Jeno yang sedang memasang sepatunya dan ten yang memeriksa barang bawaannya, memastikan semuanya sudah lengkap.
"hyung taxinya sudah datang" ten memanggil yuta
"ah, hati-hati" ucap yuta sambil memeluk ten sebagai salam perpisahan
"gua gak dipeluk hyung?" canda jeno
"hmpft, hati-hati" yuta tersenyum lalu memeluk jeno
"gak ada kata lain apa selain 'hati-hati'" ejek ten
"oppa.." ujar yeri yang menarik ujung baju yang dikenakan ten
"oppa pergi dulu ya.. baik-baik dirumah. Jangan nakal. Jangan ngerepotin yuta hyung" ceramah ten sambil mengusap-usap pipi putih yeri. yeri mengangguk kecil meng-iya-kan
"udah jangan cemberut. Senyum dongg" pinta ten sambil menarik kedua pipi adiknya itu. Lalu ten mencium kening yeri. dalam dan lama
Terlihat wajah yuta yang sedikit kesal saat melihat kelakuan ten terhadap yeri
"udah woii. Lama amet kise nya" ucap jeno sambil mendorong ten menjauh dari yeri
"yeri sayang.. oppa pergi dulu ya.." kini jeno yang mencium yeri, tetapi di bagian pipi kanannya
"apaan sih pakai cium segala. Geli tau" timpal yuta dengan ekspresi kesal
"yeee.. hyung mau dicium juga? Sini-sini biar gua cium" ujar jeno sambil memajukan bibirnya seakan ingin mencium yuta
Spontan yuta mendorong jeno untuk menjauhinya
"udah-udah, nanti kita terlambat lagi"-ten
"dadah hyungg.. yeri.." ucap jeno dan ten serempak sambil melambaikan tangan saat sudah didalam taxi
"dadah oppaa.. hati-hati.." yeri membalas lambaian tangan mereka. Berbeda dengan yuta yang melipat tangannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Saat taxi sudah mulai tak terlihat dari pandangan mereeka berdua. Tanpa mengucapkan sepatah katapun yuta meninggalkan yeri masuk kedalam rumah. Yeri yang melihat hal itu hanya membuntuti yuta dari belakang. Yeri hanya bisa terdiam saat melihat yuta memasuki kamarnya
"hahhh bosannn" ujar yeri lesuh sambil mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarga. ia mengutak-atik remot tv dan mengganti-ganti siaran tanpa alasan dan tujuan. 3 jam sudah berlalu. Yeri benar-benar bosan rasanya. Karena saking bosannya iapun memberanikan diri pergi kekamar yuta. Sekedar untuk melihat kegiatan apa yang sedang yuta lakukan
Hal yang sama terjadi seperti saat ia ingin mengajak yuta membuat pesta ultah jaehyun. Tangannya mendingin. Rasa takut menyelimutinya. Namun rasa bosan mengalahkan semua rasa yang dia alami sekarang. Yeripun bertekad untuk membuka pintu kamar yuta. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan
"ckrek" yeri pun membuka pintu kamar yuta
"oppa??" ucap yeri sambil mengintip kedalam
Terlihatlah seorang namja yang sedang asyik berkutat dengan laptopnya diatas meja belajar, terdapat earphone yang bertengger ditelinganya. Tatapan matanya yang tajam dan serius tertuju pada layar laptop didepannya. Tangan kekarnya mengambil segelas air yang berada disebelahnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop. Ia menyentuhkan ujung gelas itu pada bibir merahnya. Diteguknya air itu perlahan-lahan. Terlihat jelas jakunnya bergerak naik-turun seraya menelan air minum tersebut sampai habis. Bisa kalian bayangkan kan betapa sexy-nya yuta
"ahh" ucapnya puas setelah menghilangkan dahaganya dengan meminum segelas air segar tersebut
Seketika wajah yeri memerah padam. Jantungnya berdetak tak karuan saat melihat kejadian indah yang baru saja terjadi. Rasanya kedua pipinya saat ini sedang terbakar. Kenapa hal ini selalu terjadi sih?. Setelah ia ketakutan saat ingin membuka pintu, lalu jantung serta wajahnya yang tak bisa dikontrol saat ia membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS - kyr [ SLOW UPDATE ]
Fiksi PenggemarMenceritakan kehidupan yeri dengan oppa-oppanya yang kadang bikin jantung dugeman :) . . . Lapak yeriii Yeri lovers silahkan merapat ||||