5

1.1K 131 2
                                    

Tidak cukup hanya makan bakso, kami juga nonton film bertiga. Membosankan. Seperti tidak ada manusia lain yang bisa diajak saja. Sehari sebelumnya, aku sudah protes ke Vivin. Tapi jawaban dia jauh dari ekspektasiku. Dia bilang, "enak kan, makin banyak makin rame." Karena aku tahu banyak protes hanya akan mengundang pertengkaran, akhirnya aku mengalah. Terpaksa. Daripada marahan berakhir putus? Oh tidak, terima kasih.

"Nonton film apa nih?" Tanya Pavlov. Kami bertiga berdiri di depan deretan poster film yang sedang tayang.

"Film komedi." Aku menunjuk poster ketiga dari kiri. Itu film yang ingin aku tonton sejak resmi ditayangkan di bioskop minggu lalu.

Sayangnya, Vivin menggeleng. "Gak suka, romance aja." Dia menatapku dengan mata polosnya. Astaga, semoga aku tidak mimisan.

"Cih. Action, dong. Genre kalian berdua gak seru." Pavlov yang berdiri di antara kami memandangku dan Vivin bergantian sembari menaik-turunkan alisnya. Kutu kampret. Sama sekali bukan gerakan yang menarik. Menjijikkan, iya.

Kami bertiga berdebat sengit sampai lima menit berikutnya hanya untuk menentukan film mana yang akan kami tonton. Vivin, yang terlihat malas dengan perdebatan kami, akhirnya menyerah dan meminta kami nonton sendiri-sendiri kalau memang tidak dicapai kesepakatan itu segera.

"Horor. Kita nonton film horor aja." Celetukku asal. Aku sangat bosan dengan perdebatan panjang kami, asal kalian tahu. Tidak berguna dan buang-buang waktu.

Tanpa disangka, mereka berdua mengangguk. "Lah? Sudah?" Tanyaku, heran. Kalau tahu akan begini jadinya, dari awal aku akan memilih film horor. Film horor memang genre terbaik untuk menyatukan massa.

"Kenapa lo diam? Jangan bilang lo takut hantu." Ejek Pavlov. Mungkin dia memperhatikanku bengong beberapa detik yang lalu, dan mengira aku akan menarik kembali ucapanku. Cih, sorry. Seorang gentleman itu dilihat dari ucapannya. Jadi, mana mungkin aku akan menarik ucapanku? Mustahil.

"Siapa juga yang takut hantu. Lo tuh, awas kencing di celana." Tanpa menunggu balasan Pavlov, aku melangkah pergi ke meja tiket. Awas saja nanti kalau adegan hantunya muncul dia teriak-teriak. Dikebiri di tempat baru tahu rasa, hah!

###

#30DWC #30DWCJilid16 #Day5

Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa vote dan comment ya :v

Pavlov & KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang