Part 10

9K 514 22
                                    

Kini Prilly tengah packing pergi ke Jerman untuk konsernya.

Ali pun datang bersama Mia dan bodyguardnya.

"Hai sayang." Sapa Ali.

"Eh..hai." Sapa Prilly balik.

"Maaf ya saya tidak bisa ke Jerman dengan kamu, saya ada meeting beberapa hari ini dan tidak bisa di gantikan." Ucap Ali.

"Gapapa Ali, kan ada Siti dan Astuti." Ucap Prilly tersenyum.

Ali pun ikut tersenyum. Semenjak kenal Prilly Ali menjadi pribadi yang mudah tersenyum.

"Kamu pake pesawat jet saya saja ya." Ucap Ali.

"Gausah aku pake pesawat biasa aja." Ucap Prilly.

"Iya Prill mending pake pesawat jetnya Mr Assegaf aja lebih aman dan nyaman." Ucap Astuti.

"Dan gratis pastinya." Ucap Siti.

Mia pun hanya tersenyum menggeleng.

"Pokoknya kamu harus pake pesawat jet saya ya." Ucap Ali.

"Oke." Ucap Prilly tersenyum.

"Eh Mr Assegaf kan?" Tanya Nia baru datang.

"Jangan panggil Mr Assegaf bu panggil saja Ali." Ucap Ali.

"Oh ya Ali suatu kebanggaan kamu datang ke rumah saya." Ucap Nia.

"Terimakasih bu." Ucap Ali.

"Dalam rangka apa ya datang kesini? Apa mau ada projek bareng Prilly?" Tanya Nia.

"Iya bu projek pernikahan minggu depan." Ucap Siti.

"Oh brand temanya pernikahan dan modelnya Prilly gitu ya." Ucap Nia.

Semua pun tersenyum mendengar ucapan Nia.

"Kok malah pada senyum?" Tanya Nia bingung.

Prilly pun langsung menghampiri Nia.

"Mama, jadi Ali mau menikahi aku minggu depan." Ucap Prilly.

Membuat Nia terlojak kaget.

"Loh? Nikah minggu depan? Kok kamu gak bilang sih sama mama." Ucap Nia.

"Iya ma maaf, aku juga mau bilang sama mama sebenernya tapi selalu gak sempat." Ucap Prilly.

Lalu Ali pun menghampiri Nia.

"Bu mohon maaf sebelumnya karna saya tidak sempat meminta izin kepada ibu untuk melamar Prilly." Ucap Ali.

"Dan sekarang saya Ali Barra Assegaf datang untuk meminta izin menikahi putri ibu yang cantik ini." Ucap Ali lagi.

Yang membuat Prilly tersenyum kecil.

"Saya terima lamaran kamu tetapi bukan karena kamu kaya atau kamu punya segalanya ,tapi karna kamu telah berhasil menaklukan hati putri saya yang susah ini." Ucap Nia.

Prilly dan Ali pun tersenyum lega.

"Terimakasih banyak bu." Ucap Ali.

"Tapi kamu jangan pernah menyakiti hati Prilly dan jangan mendua ya Li." Ucap Nia.

"Wah masalah itu mah tidak akan terjadi lah bu kan Mr Assegaf ini mukanya flat dan dingin kaya es balok." Ucap Mia.

Lalu Ali pun menatap tajam Mia.

Membuat Mia menyengir.

Dan semua pun tertawa.

"Ibu bisa pegang janji saya, bila saya melanggar ibu bisa hukum saya." Ucap Ali.

Love Me Like You Do.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang