Part 25

13.7K 491 36
                                    

Kini Ali berada di ruang tamu rumah Prilly dengan keadaan yang menggigil dan bibir yang bergetar hebat.

"Minum nih." Ucap Prilly sambil membawa secangkir teh hangat.

Ali pun meminum teh yang dibikinkan oleh Prilly.

"Ngapain hujan hujanan?" Tanya Prilly duduk di sofanya.

"Ingin memastikan kamu baik baik saja." Ucap Ali.

"Itu gak perlu." Ucap Prilly.

"Sangat perlu bagiku." Ucap Ali.

Membuat Prilly terdiam.

"Kamu pulang saja dan panggil dokter untuk meriksa keadaanmu." Ucap Prilly.

"Prilly." Ucap Ali lalu menggenggam tangan Prilly membuat Prilly terlojak kaget.

"Dengerin aku, kejadian waktu it--"

"Stop! aku gak mau ingat itu lagi, hatiku sangat sakit mengingat itu semua." Ucap Prilly.

"Aku dijebak Prill." Ucap Ali.

Prilly pun tertawa miris.

"You know? Aku mau banget percaya sama kamu tapi maaf aku gak bisa." Ucap Prilly yang matanya mulai memanas.

"Prilly aku berani bersumpah aku di jebak." Ucap Ali dengan nada sedikit tinggi.

Membuat Prilly terdiam.

"Dengar dan jangan memotong ucapanku dulu,setelah kamu dengar penjelasanku kamu boleh usir aku atau tendang aku sekalian gapapa." Ucap Ali.

Prilly pun masih diam.

"Awalnya Laurent memintaku untuk mengantarnya pulang aku sudah menolaknya tetapi dia memiliki banyak alasan untuk ingin pulang bersamaku, dan bodohnya aku malah percaya dengan alasannya." Ucap Ali berhenti sejenak.

"Dan saat itu dia malah mengajakku ke club dan ya aku memang sangat bodoh terpengaruh dengan ucapannya tapi aku benar benar khilaf. Akhirnya kita masuk ke dalam club dan aku disuruh minum sama dia karna katanya masalahku akan hilang bila aku meminumnya dan setelah minum alkohol itu aku terasa pusing dan aku gak ingat apa pun lagi apa yang terjadi malam itu." Ucap Ali menunduk.

"Aku sudah menjelaskan semuanya tanpa rekayasa sedikit pun, aku tau aku memang lelaki yang sangat bodoh." Ucap Ali lagi.

Prilly pun masih diam enggan mengeluarkan suara.

"Kalau begitu aku pulang dulu, jaga diri kamu baik baik ya dan jaga anak kita,dulu aku berfikir bila anak itu hadir perhatianmu akan sepenuhnya sama dia dan kamu gak perhatian denganku lagi tapi sekarang aku sadar bahwa aku sangat menyayanginya." Ucap Ali menatap wajah Prilly.

Ali pun berdiri lalu melangkah pergi dari hadapan Prilly tetapi langkahnya terhenti saat sesosok tangan melingkar di perutnya.

"Jangan pergi, i need you." Ucap Prilly yang kini menangis.

Ali pun membalikan badannya dan memeluk Prilly erat. Ali sangat bahagia akhirnya Prilly mendengarkan ucapannya.

Ali pun mengangkat dagu Prilly dengan tangannya.

"Maaf aku membuat kamu sedih, aku janji ini adalah yang terakhir kalinya aku membuatmu seperti ini." Ucap Ali menghapus air mata Prilly.

Lalu mereka pun berpelukan kembali. Mereka saling merasakan kenyamanan yang tiada tara dan dan kebahagiaan yang bermekaran di hati mereka.

Skip.

7 tahun kemudian....

"Apa anak anak sudah bangun?" Tanya Prilly.

Love Me Like You Do.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang